Spanyol Minta Bergabung dengan Afsel Gugat Israel di Mahkamah Internasional

Parlemen Arab menyatakan bahwa partisipasi Spanyol dalam gugatan ini merupakan kemenangan atas suara kebenaran dan hukum, serta memperkuat keadilan internasional dalam mengadili dan meminta pertanggungjawaban penjahat perang atas kejahatan pembersihan etnis

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 02 Jul 2024, 22:30 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2024, 22:30 WIB
Israel Paksa Warga dan Pengungsi Palestina Tinggalkan Khan Younis
Sebagian besar penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka dan beberapa di antaranya terpaksa mengungsi berkali-kali akibat perang yang tak kunjung usai. (Bashar TALEB/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Parlemen Arab menyambut baik permintaan Spanyol untuk bergabung dengan gugatan yang diajukan oleh Afrika Selatan terhadap Israel di hadapan Mahkamah Internasional.

Melansir Antara, gugatan tersebut bertujuan untuk mengadili Israel atas perang genosida dan pembantaian yang dilakukan terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dan wilayah pendudukan Palestina sejak Oktober lalu.

Parlemen Arab menyatakan bahwa partisipasi Spanyol dalam gugatan ini merupakan kemenangan atas suara kebenaran dan hukum, serta memperkuat keadilan internasional dalam mengadili dan meminta pertanggungjawaban penjahat perang atas kejahatan pembersihan etnis yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.

Dalam pernyataan yang dirilis kepada media massa tersebut, Parlemen Arab menekankan bahwa langkah ini mencerminkan meningkatnya kesadaran dunia akan sifat rasis dan kriminal dari entitas pendudukan.

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

Diam yang Memalukan

Lembaga tersebut juga mendesak negara-negara di seluruh dunia untuk bergabung dalam tuntutan ini dan meninggalkan sikap diam yang memalukan mengenai kejahatan dan pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Jalur Gaza dan wilayah pendudukan Palestina.

Menurut ensiklopedia dunia maya Wikipedia, Parlemen Arab adalah badan legislatif Liga Arab.

Dalam penyelenggaraan KTT Liga Arab ke-19 di Amman, negara-negara Arab sepakat untuk membentuk Parlemen Arab, dan menghasilkan resolusi yang memulai dan membentuk Parlemen.

Pada 2004, dalam KTT rutin Liga Arab di Aljazair adalah saat di mana seluruh negara anggota Liga Arab sepakat untuk mengirimkan setiap wakilnya ke Parlemen Arab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya