Buya Yahya Ungkap Bahaya Kesombongan, Halangi Penerimaan Kebenaran

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kesombongan, ia akan sulit menerima kebenaran dari siapapun, termasuk dari sahabat atau lawan diskusinya

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2024, 16:30 WIB
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)
Buya Yahya (Tangkap Layar Al-Bahjah TV)

Liputan6.com, Jakarta - Buya Yahya atau KH Yahya Zainul Ma'arif mempertanyakan apakah manusia masih mau sombong, jika ternyata dibalik kecongkakan banyak risiko yang harus diterimanya.

Buya menjelaskan bagaimana kesombongan dapat menghalangi seseorang untuk menerima kebenaran. Ia menjelaskan bahwa kesombongan adalah salah satu penyakit hati yang paling berbahaya, sebagaimana dicontohkan dalam Al-Qur'an melalui kisah Iblis.

Buya Yahya menjelaskan bahwa penolakan terhadap kebenaran sering kali disebabkan oleh kesombongan.

"Penolakan kepada kebenaran dicontohkan dalam Al-Qur'an kisah Iblis adalah kecongkaan, kesombongan," ujar Buya Yahya, dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube @Al-BahjahTV.

Iblis menolak perintah Allah untuk sujud kepada Adam karena kesombongannya, yang membuatnya merasa lebih superior.

Menurut Buya Yahya, selama seseorang tidak memiliki kesombongan dalam hatinya, ia akan mudah menerima kebenaran.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Kesombongan Mengambil Sifat Allah SWT

Ilustrasi kesombongan
Ilustrasi kesombongan. (Image by kues1 on Freepik)

"Selagi tidak ada kesombongan di dalam hatinya, mendengar berita kebenaran dia langsung begitu mudah untuk menerimanya," jelasnya.

Sebaliknya, jika seseorang sudah dipenuhi dengan kesombongan, ia akan sulit menerima kebenaran dari siapapun, termasuk dari sahabat atau lawan diskusinya.

Kesombongan, lanjut Buya Yahya, menghalangi seseorang untuk menerima kebenaran, meskipun kebenaran tersebut jelas dan nyata.

"Karena kesombongan, dia tidak bisa menerima," tegasnya.

Ini menunjukkan betapa bahayanya kesombongan dalam kehidupan seorang manusia, baik sebagai individu maupun sebagai hamba Allah.

Buya Yahya juga menekankan bahwa kesombongan adalah mengambil sifat Allah yang Maha Besar dan Maha Agung.


Jaga Hati dari Kesombongan

Mengatasi sikap sombong
Ilustrasi sikap sombong/copyright shutterstock / True Touch Lifestyle

"Maka penyakit yang paling membahayakan dalam hidup seorang manusia, seorang hamba, adalah kesombongan," ujarnya.

Dengan menyombongkan diri, seseorang telah mengambil sifat Allah yang tidak pantas dimiliki oleh makhluk.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengulangi pernyataannya untuk mengingatkan bahwa orang yang sombong tidak akan bisa menerima kebenaran.

"Orang-orang seperti itu tidak bisa menerima kebenaran," katanya. Hal ini menunjukkan bahwa kesombongan bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga menghalangi seseorang dari mendapatkan petunjuk dan hidayah.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa dalam ilmu tasawuf, para ahli sangat menekankan pentingnya mengenali penyakit-penyakit hati, terutama kesombongan.

"Termasuk ilmu yang ditekankan oleh para ahli tasawuf agar kita tahu ummahat atau induk daripada penyakit-penyakit hati adalah disebutkan kesombongan," paparnya.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengajak umat Muslim untuk selalu menjaga hati dari kesombongan. Dengan demikian, mereka akan lebih mudah menerima kebenaran dan petunjuk dari Allah SWT.

"Maka jangan sampai kita terjerumus dalam kesombongan," pesannya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya