Liputan6.com, Jakarta - Ulama cerdas KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memberikan pandangan yang mendalam mengenai pilihan antara Nabi Muhammad SAW dan Nabi Musa AS jika harus memilih seorang ketua.
Ia mengungkapkan bahwa dalam konteks ini, Gus Baha akan memilih Nabi Muhammad SAW sebagai ketua karena kepemimpinan dan pengaruhnya yang luas dalam membangun fondasi iman yang kokoh bagi umat manusia.
Menurut dia, Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT yang membawa ajaran yang universal, mencakup segala aspek kehidupan dari langit hingga bumi.
Advertisement
Ia menekankan bahwa sarana iman yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW tidak hanya terbatas pada mukjizat-mukjizat yang beliau tunjukkan, tetapi juga dalam pengajaran dan contoh kehidupan sehari-hari yang beliau tampilkan kepada umat manusia.
"Sarana iman yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW sangat luas dan mencakup segala yang ada di alam semesta ini sebagai bukti dari kekuatan dan kudrat Allah SWT yang tidak terbatas," ujar KH Ahmad Bahauddin Nursalim, dikutip dari laman Youtube kanal @menikmatihalal.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Pandangan Gus Baha
Dalam pandangannya, Nabi Muhammad SAW diberi gelar Sayyidul Awalina wal Akhirin, yang artinya Pemimpin bagi yang terdahulu dan yang akan datang.
Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan beliau tidak hanya relevan pada zamannya, tetapi juga untuk seluruh umat manusia dari masa ke masa.
KH Ahmad Bahauddin Nursalim juga menyoroti bahwa Nabi Muhammad SAW mengajarkan ajaran yang komprehensif dan menyeluruh, yang mampu membimbing umat manusia dari berbagai kalangan dan zaman.
Ia mencontohkan bahwa cara pengajaran dan pembentukan iman yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW sangat efektif dalam membawa manusia kepada jalan yang benar.
"Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam memimpin umat Islam tidak hanya terlihat dari mukjizat-mukjizat yang beliau tunjukkan, tetapi juga dari kesempurnaan ajaran dan contoh kehidupan yang beliau tampilkan," tambahnya.
Dalam perbandingan dengan Nabi Musa, Gus Baha menyatakan bahwa meskipun Nabi Musa memiliki mukjizat yang besar seperti membelah laut, pendekatan dan pengajaran Nabi Muhammad SAW lebih menyeluruh dan efektif dalam membimbing umat manusia menuju kebenaran dan ketakwaan.
Advertisement
Mukjizat Keduanya
"Nabi Musa menunjukkan mukjizat-mukjizat yang sangat nyata, namun dalam konteks pengajaran dan pembentukan iman secara menyeluruh, Nabi Muhammad SAW memberikan pengajaran yang lebih luas dan mendalam," ujar Gus Baha.
Dalam kesimpulannya, Gus Baha mengajak umat Islam untuk lebih memahami dan menghargai peran Nabi Muhammad SAW.
Sebagai pemimpin yang tidak hanya memberikan mukjizat-mukjizat yang nyata, tetapi juga membawa ajaran yang dapat mengubah dan membimbing umat manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh dengan keberkahan.
Dengan demikian, pandangan dari Gus Baha memberikan wawasan yang dalam mengenai perbandingan antara Nabi Muhammad SAW dan Nabi Musa dalam konteks kepemimpinan dan pembentukan iman.
Keberhasilan dan kesempurnaan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW memperlihatkan kebesaran dan kebenaran ajaran Islam yang diturunkan Allah SWT melalui utusan-Nya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul