Muslim Masuk Neraka itu Aneh, Kata Gus Baha Kita Sudah Pegang Kunci Surga

Gus Baha yakin muslim itu akan masuk surga, lantaran selama ini sudah dapat bocoran kuncinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2024, 03:30 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2024, 03:30 WIB
Gus Baha 1
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang lebih dikenal dengan nama Gus Baha, memberikan penjelasan mendalam mengenai konsep kunci surga dan neraka dalam Islam.

Menurut dia, sebenarnya kita itu kelak tidak masuk neraka, lantaran selama ini sudah memegang kunci surga yang sudah dibocorkan. Bahwa sebagai umat Islam, kita memiliki petunjuk dan amalan yang bisa membawa kita ke surga.

Kunci surga tersebut, adalah amalan dan keimanan yang telah diajarkan dalam Islam. Dengan memegang teguh kunci tersebut, kita dapat menghindari siksa neraka dan meraih keselamatan di akhirat.

Mengutip ceramahnya, yangtayang di kanal Youtube @ngajigusbaha, Gus Baha menguraikan pentingnya memahami dan memegang kunci surga untuk meraih keselamatan di akhirat.

Gus Baha memulai penjelasannya dengan menyatakan, “Kita masuk surga karena kita pegang kunci surga.”

Ia menjelaskan bahwa kunci ini merupakan simbol dari amalan dan keimanan yang benar. Gus Baha menekankan pentingnya ibadah yang konsisten.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Bersyukur Diberi Kunci Surga

Ilustrasi Kunci
Ilustrasi kunci (rawpixel.com/Freepik)

“Saya itu kalau ngaji ya ngaji biasa, belajar sering nangis, tapi nangis senang,” ucap Gus Baha.

Dalam ceramahnya, Gus Baha mengungkapkan rasa syukur atas diberikan kunci surga melalui doa “Miftahul Jannah.” Gus Baha mengatakan betapa beruntungnya umat muslim sampai-sampai kunci kok dikasihkan.

Hal ini menandakan bahwa umat Islam diberi kesempatan untuk memegang kunci surga melalui amal ibadah yang benar.

Ia menegaskan masuk neraka itu tidak pantas, lantaran kita tidak membawa kuncinya. Ini berarti, jika seorang muslim telah memegang kunci surga, seharusnya mereka tidak perlu masuk neraka.

Menurut Gus Baha akan terasa aneh kalau kita masuk neraka. Itu aneh, karena seharusnya, sebagai muslim, kita sudah memegang kunci surga.

Gus Baha menekankan bahwa meskipun ada pengetahuan tentang neraka, fokus utama harus pada kunci surga.

Ia menjelaskan bahwa pengetahuan tentang neraka tidak berarti seseorang ingin ke sana.

“Memangnya mau ke sana? Saya gak punya rencana,” kata Gus Baha, yang juga menekankan bahwa pengetahuan tersebut seharusnya digunakan untuk memperbaiki amal ibadah, bukan sebagai tujuan.


Syafaat Al-Qur'an

Ilustrasi Surga (SS: YT Tafakkur Fiddin)
Ilustrasi Surga (SS: YT Tafakkur Fiddin)

Gus Baha juga menyebutkan bahwa salah satu syafaat dari Al-Qur'an adalah kemampuannya untuk menyelamatkan seseorang dari neraka.

"Nanti di antara syafaatnya Qur'an itu, orang kalau mau masuk neraka, itu ya ya gak apa, diatur sendiri.”

Ini menunjukkan bagaimana Al-Qur'an dapat membantu umat Islam.

Ia menegaskan, di antara syafaatnya Qur'an itu orang tidak jadi masuk neraka. Hal ini menggambarkan peran Al-Qur'an dalam menyelamatkan umat dari siksa neraka dan memasukkan mereka ke dalam surga.

“Dari neraka angkat dimasukkan ke surga,” kata Gus Baha.

Bahwa melalui syafaat Al-Qur'an, seseorang bisa diangkat dari neraka dan dimasukkan ke surga, dengan syarat memiliki kunci surga yang benar.

Gus Baha mengakhiri ceramahnya dengan harapan agar setiap Muslim memegang kunci surga dengan baik dan benar. Ini berarti menjalankan semua amalan dan kewajiban agama dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Dalam akhir video ia juga mengajak umat untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam agar tidak hanya memiliki kunci surga tetapi juga memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Dengan cara ini, diharapkan setiap Muslim dapat meraih keselamatan dan kebahagiaan di akhirat.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya