Liputan6.com, Jakarta - Ulama terkenal, Ustadz Adi Hidayat (UAH) dalam ceramahnya yang salah satunya diunggah di kanal YouTube @vidioibun624, menyampaikan pesan penting tentang pilihan hidup dan makna amal sholeh.
Menurut UAH, setiap individu bertanggung jawab atas pilihannya sendiri dan tidak perlu terlalu memperhatikan pandangan orang lain.
"Jangan lihat orang, jangan dengarkan orang yang dihisab itu kita," kata UAH, menekankan bahwa setiap orang akan dihisab atas perbuatan mereka sendiri, bukan berdasarkan opini orang lain.
Advertisement
UAH menegaskan bahwa dalam hidup, setiap orang bebas memilih jalannya sendiri, baik itu bekerja di sektor konstruksi, pendidikan, arsitektur, atau pekerjaan lainnya.
"Pilihan hidup, pilihan kita," ujarnya, menekankan bahwa yang penting adalah bagaimana seseorang menjalankan pilihannya dengan baik dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dalam ceramah tersebut, UAH mengingatkan agar apapun pekerjaan yang dipilih, yang terpenting adalah menjauhi perbuatan maksiat.
"Yang pasti jangan pernah berbuat maksiat," katanya. Ia menggarisbawahi bahwa kunci kemuliaan seseorang di sisi Allah bukan terletak pada status sosial, jabatan, atau kekayaan, tetapi pada amal sholeh yang dilakukan.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Amal Sholeh Ukuran Sejati dari Nilai Seorang Manusia
Menurut UAH, amal sholeh adalah ukuran sejati dari nilai seorang manusia.
"Seorang dimuliakan dengan amal salehnya, bukan dengan jabatannya, bukan dengan hartanya, bukan dengan banyak ilmunya," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa meskipun seseorang memiliki banyak ilmu, kekayaan, atau kedudukan, hal tersebut tidak berarti jika tidak digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan melakukan amal baik.
UAH juga menekankan pentingnya bagaimana semua yang dimiliki oleh seseorang, baik itu ilmu, harta, atau kekuasaan, harus digunakan untuk beramal saleh.
"Berapa banyak semua itu menjadikan dia dekat dengan Allah dan mampu beramal saleh," ujar UAH, menekankan bahwa yang utama adalah bagaimana seseorang memanfaatkan karunia yang diberikan Allah untuk kebaikan.
Dalam ceramahnya, UAH mengajak umat untuk lebih fokus pada pengembangan diri melalui amal saleh daripada terlalu mengejar duniawi semata.
"Fokuslah pada amal saleh, itulah yang akan membawa kita lebih dekat kepada Allah," katanya. Ia menekankan bahwa amal saleh tidak hanya terkait dengan ibadah ritual, tetapi juga dengan bagaimana kita memperlakukan sesama dan menjalani kehidupan sehari-hari.
UAH juga mengingatkan bahwa penilaian Allah terhadap manusia tidak berdasarkan tampilan luar atau prestasi duniawi, tetapi pada ketulusan hati dan niat baik. "Allah menilai dari hati dan amal kita," ujar UAH. Ia menekankan bahwa niat yang ikhlas dalam setiap perbuatan sangat penting dalam pandangan Allah.
Advertisement
Begini Ukuran Keberhasilan Manusia
Pesan UAH juga mencakup ajakan untuk selalu bersyukur atas segala yang dimiliki dan tidak terlalu memfokuskan diri pada perbandingan dengan orang lain.
"Jangan fokus pada apa yang orang lain punya, tapi syukuri apa yang kita miliki," katanya. Ia menekankan bahwa rasa syukur adalah kunci untuk hidup bahagia dan tenang.
UAH juga mengingatkan bahwa dalam kehidupan ini, tantangan dan cobaan adalah bagian dari ujian Allah. "Cobaan itu ujian untuk melihat seberapa kuat kita dalam iman dan kesabaran," ujarnya. Ia mengajak umat untuk bersabar dan tetap teguh dalam menjalani hidup, serta selalu berusaha untuk memperbaiki diri.
Dalam mengakhiri ceramahnya, UAH menyampaikan bahwa keberhasilan sejati dalam hidup bukanlah diukur dari pencapaian materi atau status sosial, tetapi dari seberapa baik kita menjalani hidup sesuai dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya.
"Keberhasilan sejati adalah ketika kita bisa menjalani hidup dengan ridha Allah," katanya.
Pesan ini menegaskan kembali pentingnya fokus pada amal saleh dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. UAH mengajak umat untuk selalu ingat bahwa di akhirat, yang akan dihitung adalah amal perbuatan kita, bukan status duniawi atau kekayaan yang kita miliki.
Dengan demikian, ceramah ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu berusaha menjalani hidup dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan ajaran agama.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul