Liputan6.com, Jakarta - Perintah sholat selalu diserukan oleh Rasulullah SAW sepanjang dakwahnya. Sholat dapat dikerjakan secara sendiri maupun berjamaah.
Sholat berjamaah memiliki keutamaan lebih daripada sholat sendirian sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
… صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً
”Sholat jama’ah melebihi sholat sendirian dengan (pahala) dua puluh tujuh derajat.”
Advertisement
Baca Juga
Dalam sholat berjamaah, terdapat imam dan makmum. Imam bertanggung jawab dalam memimpin pelaksanaan sholat berjamaah sedangkan makmum wajib mengikuti imam.
Seringkali terjadi ketika ada seseorang yang sholat sendirian di masjid atau mushala, kemudian ketika di pertengahan sholat tiba-tiba ada orang lain yang datang, apakah dia boleh berniat menjadi imam saat itu juga?
Berikut penjelasanya mengutip dari laman bincangsyariah.com.
Saksikan Video Pilihan ini:
Ketentuan Niat sebagai Imam dan Makmum Sholat Berjamaah
Bila seseorang menjadi makmum, maka dia wajib berniat sebagai makmum saat takbiratul ihram. Jika ada orang sholat berjemaah berposisi sebagai makmum tapi tidak berniat sebagai makmum saat takbiratul ihram, maka sholatnya dinilai tidak sah.
Adapun jika berposisi sebagai imam, maka dia tidak wajib berniat sebagai imam saat takbiratul ihram. Bagi imam sholat berjamaah, niat menjadi imam adalah sunnah. Karena itu, meskipun imam tidak berniat menjadi imam, salatnya tetap sah.
Hanya saja jika imam tidak berniat menjadi imam, dia tidak mendapatkan keutamaan sholat berjemaah karena dianggap sholat sendirian. Dalam kitab Fathul Qarib disebutkan;
فلا يجب في صحة الاقتداء به في غير الجمعة نية الإمامة، بل هي مستحبة في حقه، فإن لم ينو فصلاته فرادى “
"Maka tidak wajib niat menjadi imam sebagai syarat sah sholat berjamaah selain sholat Jumat. Bagi imam, niat menjadi imam adalah sunnah. Hanya saja jika imam tidak niat menjadi imam, maka sholatnya dianggap sholat sendirian.”
Advertisement
Hukum Niat Menjadi Imam di Pertengahan Sholat
Niat menjadi imam boleh dilakukan saat takbiratul ihram dan juga boleh dilakukan di pertengahan sholat. Oleh karena itu, jika ada seseorang yang sholat sendirian di masjid atau mushalla, kemudian saat pertengahan sholat tiba-tiba ada orang lain datang sebagai makmum, maka dia boleh niat menjadi imam saat itu juga.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Fathul Muin karya Syaikh Zainudin Almalibari berikut;
فإن لم ينو ولو لعدم علمه بالمقتدين حصل لهم الفضل دونه وإن نواه في الأثناء حصل له الفضل من حينئذ
“Jika seseorang tidak berniat sebagai imam, meskipun disebabkan tidak mengetahui akan datangnya makmum, lalu datang orang lain sebagai makmum, maka makmumnya mendapatkan pahala berjemaah, sementara imam tidak. Namun jika dia niat menjadi imam di pertengahan sholat, maka mulai saat itu dia mendapatkan keutamaan sholat berjemaah.”
Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa makmum wajib niat menjadi makmum saat takbiratul ihram. Jika tidak berniat menjadi makmum, atau niat menjadi makmum di luar takbiratul ihram, maka sholatnya tidak sah. Adapun imam disunnahkan niat menjadi imam dan boleh dilakukan saat takbiratul ihram dan boleh saat pertengahan sholat.