Liputan6.com, Jakarta - Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal karena kekayaannya, kedermawanannya, dan perannya dalam Islam. Ia merupakan salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga oleh Rasulullah.
Ustadz Adi Hidayat, (UAH) dalam salah satu kajiannya yang dikutip dari YouTube @QalamTvOfficial, menceritakan tentang Abdurrahman bin Auf, seorang sahabat Nabi yang dikenal dengan kedermawanannya.
Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, Abdurrahman bin Auf menjadi figur sentral yang menggerakkan perekonomian Madinah dengan cara yang unik.
Advertisement
Setiap bulan, beliau menyantuni semua orang di Madinah yang sudah tidak bisa bekerja, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Abdurrahman bin Auf tidak hanya memberi bantuan kepada mereka yang tidak mampu, tetapi juga memodali orang-orang yang belum memiliki pekerjaan.
Sementara itu, mereka yang sudah memiliki usaha pun tidak luput dari perhatiannya; beliau terus memberikan infak agar usaha mereka semakin berkembang.
Baca Juga
Kerjanya untuk Amal
"Jadi kerjanya itu untuk amal," demikian pesan dari Ustadz Adi Hidayat yang mengutip kisah ini.
Kedermawanan Abdurrahman bin Auf tampak luar biasa ketika seluruh penduduk Madinah mendapat manfaat dari hartanya.
Meskipun beliau terus berinfak dan bersedekah, hartanya tidak berkurang sedikit pun. Justru, kekayaannya semakin bertambah, menunjukkan betapa berkahnya harta yang digunakan untuk kebaikan.
Dalam kajian tersebut, Ustadz Adi Hidayat juga menyebutkan sebuah riwayat yang perlu diverifikasi, namun sangat mungkin benar adanya.
Ketika harta kekayaan Abdurrahman bin Auf tiba di Madinah dalam jumlah yang luar biasa besar, kota tersebut menjadi gempar.
Unta-unta yang membawa barang-barang berharga seperti mutiara dan emas membuat seluruh penduduk Madinah terkejut dan takjub.
Kekayaan Abdurrahman bin Auf begitu besar hingga membuat Sayyidah Aisyah RA menyadari bahwa hisab yang harus dihadapinya nanti tidak akan mudah.
Advertisement
Begini Hisabnya Abdurraham bin Auf
"Aku mendengar hisabnya Abdurrahman bin Auf itu tidak mudah saking banyaknya," kata Sayyidah Aisyah RA dalam sebuah riwayat yang dikutip oleh Ustadz Adi Hidayat.
Menyadari beratnya hisab yang harus dihadapi, Abdurrahman bin Auf memutuskan untuk menyedekahkan seluruh harta yang baru saja tiba di Madinah.
"Semua yang ada sekarang, yang datang, aku sedekahkan untuk kepentingan umat Islam," ujarnya dengan penuh keyakinan.
Langkah ini menunjukkan betapa besarnya rasa tanggung jawab Abdurrahman bin Auf terhadap kekayaannya.
Tidak hanya itu, Ustadz Adi Hidayat juga menekankan bahwa Abdurrahman bin Auf tidak pernah ragu untuk memberikan sebagian besar hartanya demi kesejahteraan umat.
"Semakin banyak beliau memberi, semakin banyak pula kekayaan yang datang," kata Ustadz Adi Hidayat, menegaskan bahwa berkah Allah selalu menyertai orang yang ikhlas berinfak.
Bagi Abdurrahman bin Auf, kekayaan adalah sarana untuk berbuat kebaikan, bukan untuk ditimbun atau dinikmati sendiri.
Prinsip inilah yang membuatnya terus dihormati dan dicintai oleh penduduk Madinah. Kedermawanannya menjadikan Madinah sebagai kota yang makmur, di mana setiap orang merasakan manfaat dari hartanya.
Sebagai salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, Abdurrahman bin Auf menjalani hidupnya dengan penuh ketulusan dan tanggung jawab.
"Beliau tidak pernah berhenti untuk memberikan yang terbaik bagi umat," lanjut Ustadz Adi Hidayat, menggambarkan betapa besar pengabdian Abdurrahman bin Auf kepada sesama. Kisah hidup Abdurrahman bin Auf adalah inspirasi bagi kita semua.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul