Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Hanan Attaki memberikan wawasan mendalam mengenai cara mengatasi masalah jiwa melalui video yang dikutip dari kanal YouTube @HananAttaki, dikutip Senin (27/08/2024).
Dalam video tersebut, Ustadz Hanan Attaki menjelaskan bahwa Al-Qur'an merupakan obat penyembuh jiwa yang efektif, terutama dalam menghadapi kondisi mental dan perasaan yang labil.
Advertisement
Ustadz Hanan Attaki memulai penjelasannya dengan mengakui bahwa kehidupan seringkali membuat seseorang mengalami perubahan emosi yang cepat.
Advertisement
"Kalau dalam kehidupan yang labil ini kita melihat seseorang berubah dengan cepat, itu jangan heran," ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa perubahan emosi seperti itu adalah hal yang wajar, karena manusia memang diciptakan dengan kondisi mental dan perasaan yang mudah terbolak-balik.
Menurut Ustadz Hanan Attaki, Allah mengetahui bahwa manusia memiliki sifat yang mudah berubah dari benci menjadi cinta atau sebaliknya.
"Makanya, karena Allah tahu kita diciptakan dalam kondisi mental, perasaan, dan hati yang labil, gampang terbolak-balik dari yang benci jadi cinta atau dari cinta jadi benci," katanya. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan emosi adalah bagian dari fitrah manusia.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Inilah Kekuatan Al-Quran
Dalam video tersebut, Ustadz Hanan Attaki menjelaskan bahwa untuk mengatasi permasalahan jiwa, Allah telah memberikan nasihat melalui Al-Qur'an.
"Maka Allah subhanahu wa ta'ala memberi kita nasihat di dalam surah Al-Ma'arij," ujarnya. Al-Qur'an, menurutnya, adalah sumber tazkiatun nafs yang berarti obat bagi jiwa dan penyembuh bagi penyakit-penyakit hati.
Ustadz Hanan Attaki menggarisbawahi perbedaan antara "dawa" (obat) dan "syifa" (penyembuh) dalam konteks Al-Qur'an.
"Al-Qur'an itu adalah tazkiatun nafs, obat bagi jiwa, syifa'ul lima fis suduri, obat penyembuh bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada," jelasnya.
Menurutnya, Al-Qur'an tidak hanya sekadar obat, tetapi juga penyembuh yang dijamin oleh Allah.
Ia menjelaskan bahwa "dawa" merujuk pada obat yang belum tentu sembuh, sedangkan "syifa" adalah penyembuh yang menjamin kesembuhan.
Â
Advertisement
Beda Obat dan Penyembuh, Kata Ustadz Hanan Attaki
"Dawa itu obat, kalau Syifa itu penyembuh. Kalau Dawa obat belum tentu sembuh, kalau Syifa Allah menjamin akan sembuh," katanya. Hal ini menunjukkan keyakinan bahwa Al-Qur'an memiliki kekuatan untuk menyembuhkan jiwa secara menyeluruh.
Dalam konteks ini, Ustadz Hanan Attaki menekankan pentingnya memahami dan mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
"Kalau kita benar-benar memahami dan mengamalkan Al-Qur'an," ujarnya, "kita akan merasakan manfaatnya sebagai penyembuh bagi jiwa kita." Ini menggarisbawahi bahwa kesembuhan jiwa bergantung pada kedekatan dan pengamalan ajaran Al-Qur'an.
Ustadz Hanan Attaki juga menambahkan bahwa Al-Qur'an memberikan petunjuk dan solusi bagi berbagai masalah yang dihadapi oleh manusia.
"Al-Qur'an adalah solusi untuk penyakit hati dan perasaan kita," ujarnya. Ia mendorong umat Islam untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai panduan utama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Dengan penjelasan ini, Ustadz Hanan Attaki memberikan dorongan kepada setiap individu untuk terus membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur'an sebagai cara untuk mengatasi masalah jiwa dan perasaan.
"Inilah obat penyembuh jiwa menurut Hanan Attaki," tutupnya, menggarisbawahi betapa pentingnya Al-Qur'an dalam proses penyembuhan spiritual.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Â