Naskah Khutbah Jumat Jelang Pilkada 2024: Meniru Pemimpin seperti Rasulullah SAW

Berikut naskah khutbah Jumat berjudul “Meniru Pemimpin seperti Rasulullah SAW" yang dapat khatib gunakan pada pekan ini menjelang Pilkada 2024.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 03 Okt 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2024, 16:30 WIB
Shalot Jumat Pertama Ramadhan Di Masjid Istiqlal
Umat Islam mendengarkan khutbah saat mengikuti ibadah salat Jumat pertama Ramadan 1444 Hijriyah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (24/3/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun ini digelar serentak di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Pemungutan suara pilkada akan dilaksanakan pada 27 November 2024.

Kontestasi pilkada menjadi momentum memilih pemimpin yang sesuai dengan pilihan rakyat. Pada dasarnya, pemimpin yang diharapkan terpilih adalah yang berintegritas, tanggung jawab, mencintai rakyat, mengerti permasalahan yang terjadi, dan punya visi-misi.

Dalam memilih kepala daerah untuk lima tahun mendatang, muslim dapat mengingat kembali nilai-nilai kepemimpinan yang ditonjolkan oleh Rasulullah SAW. Nilai-nilai ini dapat menjadi modal mana pemimpin yang sebaiknya dipilih.

Sebab, jika kita memilih pemimpin yang buruk maka hal tersebut akan berdampak pada kebijakan-kebijakan yang dibuat. Mungkin saja kebijakan-kebijakannya tidak pro terhadap rakyat.

Oleh karenanya, menjelang Pilkada 2024 ada baiknya umat Islam merenungkan kembali keteladanan dalam memimpin yang dicontohkan Rasulullah SAW. 

Berikut naskah khutbah Jumat berjudul “Meniru Pemimpin seperti Rasulullah SAW”. Materi khutbah Jumat ini disusun oleh Sekretaris MWCNU Kedaton Bandar Lampung, Yudi Prayoga yang diambil dari laman NU Online Lampung.

 

Kbutbah I

 اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أمَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ الله أُوْصِيْكُم وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ ، فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا 

Hadirin rahimakumullah,

Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah Jumat sekalian untuk memuji Allah swt dan bershalawat kepada Rasulullah saw, serta senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt.

Semoga dengan ketakwaan tersebut, kita diberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi. Dengan ketakwaan, semoga kita juga dilimpahi rezeki yang tidak kita sangka-sangka. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Talaq Ayat 2 dan 3:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ 

Artinya: "Siapa pun yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya." (QS At-Talaq: 2-3).

Hadirin rahimakumullah,

Sebentar lagi kita akan menyaksikan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di tanah air. Pemilihan tersebut merupakan rutinitas pemerintahan demokrasi di Indonesia, sehingga sesuatu yang harus berjalan terus menerus. Yang penting dalam proses pemilu tidak boleh merusak persatuan, persaudaraan, dan kerukunan di antara sesama anak bangsa.

Hadirin rahimakumullah,

Dalam kontestasi pemilu, kita disodorkan dengan pilihan calon pimpinan yang harus kita pilih. Maka dari itu, kita harus mencari sosok pemimpin yang sesuai dengan nilai-nlai keislaman yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.

Dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159 dijelaskan nilai-nilai kepemimpinan Islam yang menjadi keseharian Rasulullah saw:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: "Maka sebab rahmat dari Allah, engkau bersikap lemah-lembut kepada mereka. Seandainya engkau bersikap kasar (dalam ucapan dan perbuatan), mereka pasti pergi meninggalkanmu (tidak mau berdekatan denganmu).

Maafkanlah mereka. Mohonkan ampun lah untuk mereka. Ajaklah mereka bermusyawarah (mendengarkan aspirasi mereka) dalam segala perkara (yang akan dikerjakan). Jika engkau sudah berketetapan hati, tawakal-lah kepada Allah. Sungguh Allah mencintai orang-orang yang tawakal." (QS Ali Imran: 159).

Ayat itu mengurai dengan tegas bahwa cara Rasulullah dalam memimpin sungguh mulia. Beberapa karakter yang terekam dalam ayat itu adalah, pertama, lemah-lembut. Kedua, tidak kasar (tidak bengis), baik dalam ucapan atau perbuatan.

Kemudian ketiga, siap memaafkan kesalahan orang lain. Keempat, selalu memohonkan ampunan untuk rakyatnya yang berbuat dosa. Kelima, siap mendengarkan aspirasi rakyat (demokratis).

Keenam, memiliki komitmen yang kuat untuk melaksanakan tugas yang diembankan. Ketujuh, selalu tawakal kepada Allah.

Hadirin rahimakumullah,

Rasulullah saw merupakan sosok yang mulia, yang memiliki jiwa kepemimpinan ideal, bahkan tidak akan ada umat setelahnya yang bisa meniru persis kepemimpinan Nabi Muhammad saw secara sempurna dan menyeluruh.

Umat setelahnya hanya bisa meniru dan meneladani semampunya, itupun hanya dalam beberapa faktor saja.

Salah satu sifat nabi yang sulit ditiru oleh manusia sekarang adalah nabi tetap sederhana dengan rumah dan isi seadannya. Meski beliau adalah seorang pemimpin agama dan umat manusia, atau dalam tradisi Romawi dan Persia beliau merupakan seorang raja.

Itulah kenapa, Rasul menjadi contoh yang ideal, bahwa pemimpin tidak harus haus atas harta dan kuasa.

Hadirin rahimakumullah,

Selain kesederhanaanya dalam hidup, Rasul juga gemar memaafkan dan memohonkan ampun ketika umatnya berlaku salah, bersedia bermusyawarah, dan bertawakal ketika tekad sudah bulat. Hal ini sebgaimana telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: "Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." (QS Ali Imran: 159).

Hadirin rahimakumullah,

Demikian khutbah Jumat yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, baik yang mendengarkan maupun yang membaca.

Semoga, kita bisa meniru kehidupan Rasul yang ideal dalam memimpin umat manusia. Sehingga, dengan melihat Rasul, kita juga bisa menilai calon pemimpin yang akan kita pilih.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم 

 

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ

فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى

إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya