Teguran Keras Ustadz Das'ad Latif atas Kelakuan Calon Bupati hingga Gubernur, Ini Masalahnya

Kali ini, sasaran kritik Ustadz Das'ad Latif adalah para calon walikota, bupati, dan gubernur yang sedang bertarung dimasa kampanye saat ini, yang menurutnya lebih memprioritaskan uang dibandingkan visi misi untuk rakyat.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Okt 2024, 22:30 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2024, 22:30 WIB
Ustadz Das'ad Latif
Ustadz Das'ad Latif. (YouTube Das'ad Latif)

Liputan6.com, Jakarta - Ustadz Das'ad Latif, seorang pendakwah yang dikenal dengan ceramah-ceramahnya yang tegas dan menohok, kembali melontarkan kritik keras kepada para calon pejabat atau pemimpin  di berbagai daerah.

Kali ini, sasaran kritiknya adalah para calon bupati, wali kota, dan gubernur yang sedang bertarung dimasa kampanye saat ini, yang menurutnya lebih memprioritaskan uang dibandingkan visi misi untuk rakyat.

Ustadz Das'ad menyampaikan keprihatinannya bahwa banyak calon pejabat yang melupakan esensi sebenarnya dari kepemimpinan, yakni melayani masyarakat.

Dalam ceramahnya, Ustadz Das'ad menyoroti bagaimana sebagian besar calon kepala daerah lebih sibuk memikirkan modal kampanye ketimbang merancang program-program yang bisa memperbaiki kehidupan masyarakat.

“Orang yang mau jadi Wali Kota, orang yang mau jadi Bupati, orang yang mau jadi gubernur, tidak ada lagi yang berbicara visi misi," katanya. Menurut Ustadz Das'ad, hal ini menunjukkan bahwa tujuan banyak calon pejabat sudah menyimpang dari tugas utamanya.

Dikutip dari kanal YouTube @DasadLatif, Ustadz Das'ad Latif mengungkapkan bahwa masalah utama dalam sistem politik saat ini adalah besarnya peran uang dalam menentukan kemenangan calon pejabat.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Ini yang Ada di Pikiran Calon Pejabat

pilkada
Ilustrasi. Pilkada 2024.

"Apa yang ada di otaknya? Duit. Duit saya Rp100 miliar, duit saya Rp200 miliar. Jadi, apa gunanya anak-anak kita belajar ilmu politik? Apa gunanya anak-anak kita belajar di IPDN?" kritiknya tajam.

Ustadz Das'ad merasa prihatin dengan kondisi di mana pendidikan dan kapabilitas seorang calon seringkali kalah dengan modal besar yang dimiliki oleh kandidat lain.

Ustadz Das'ad Latif juga menyayangkan bahwa banyak masyarakat yang tergoda menerima uang dari calon pemimpin dalam bentuk politik uang atau sogokan.

Menurutnya, hal ini hanya akan memperburuk keadaan karena calon yang terpilih adalah mereka yang berkuasa dengan uang, bukan dengan kemampuan memimpin.

“Maka ibu-ibu, bapak-bapak, saya cinta kalian karena Allah. Cintai negaramu, Republik Indonesia. Caranya konkret, jangan kau terima uang sogok," tegasnya.

Lebih lanjut, Ustadz Das'ad Latif menekankan bahwa perilaku politik seperti ini tidak hanya merusak tatanan demokrasi, tetapi juga merusak mentalitas bangsa. Ia mengajak masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan uang, melainkan lebih kritis dalam memilih pemimpin.

"Kalau kita menerima uang sogok, kita sudah menjual masa depan anak-anak kita," ujarnya. Ustadz Das'ad berharap masyarakat bisa lebih selektif dan tidak hanya melihat dari sisi finansial seorang calon, tetapi juga integritas dan komitmennya untuk memajukan daerah.

Di sisi lain, Ustadz Das'ad juga menyinggung pentingnya pendidikan bagi calon pemimpin. Menurutnya, pendidikan tinggi dan pengalaman di bidang politik tidak ada gunanya jika pada akhirnya mereka yang miskin atau tidak memiliki modal besar tidak mendapat peluang menjadi pejabat.

"Apa gunanya anak-anak kita jadi Doktor kalau mereka miskin, tidak ada peluang jadi pejabat?" tanyanya dengan nada kesal. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakadilan dalam sistem pemilihan pejabat masih sangat besar di Indonesia.

 

Pentingnya Pemimpin Punya Komitmen

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)
Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

Ustadz Das'ad Latif kemudian memberikan contoh betapa pentingnya memiliki pemimpin yang berkomitmen pada kesejahteraan rakyat. Ia mengingatkan kembali bahwa tugas seorang pemimpin adalah memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, bukan memperkaya diri sendiri.

“Apa yang dia mau lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan? Apa yang dia mau lakukan untuk memberantas kemiskinan?” tanyanya. Menurut Ustadz Das'ad, hal-hal inilah yang seharusnya menjadi fokus utama dari setiap calon pemimpin.

Ia juga memperingatkan bahwa politik uang atau sogokan dalam pemilihan hanya akan merugikan rakyat di kemudian hari. "Kalau mereka menang karena uang, maka mereka akan memimpin dengan uang juga," ujarnya.

Menurut Ustadz Das'ad, seorang pemimpin yang terpilih karena politik uang akan lebih fokus pada cara mengembalikan modalnya daripada menjalankan visi misi untuk rakyat.

Dalam ceramahnya, Ustadz Das'ad juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap integritas calon pemimpin yang mereka pilih.

"Jangan pilih yang hanya berjanji, tapi lihat rekam jejaknya. Apakah mereka benar-benar peduli pada rakyat, atau hanya peduli pada uang?" katanya.

Menurutnya, masyarakat memiliki peran besar dalam menciptakan perubahan dengan memilih pemimpin yang benar-benar berkompeten dan memiliki niat baik.

Ia juga mengingatkan bahwa pemimpin yang baik tidak akan tergoda oleh godaan kekuasaan atau uang. "Pemimpin sejati itu yang takut kepada Allah dan sadar bahwa tugasnya adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat," ujarnya.

Ustadz Das'ad mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin yang memiliki keimanan kuat dan takut akan tanggung jawabnya di hadapan Allah.

Tak hanya itu, Ustadz Das'ad juga meminta agar masyarakat tidak mudah terjebak dalam politik pragmatis yang hanya memikirkan keuntungan jangka pendek.

"Jangan biarkan uang menutupi mata kita. Kita harus berpikir jangka panjang untuk masa depan bangsa," tegasnya. Menurutnya, pemilihan pemimpin yang tepat akan berdampak besar bagi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

Ia pun menyarankan agar masyarakat lebih banyak berdiskusi dan belajar mengenai politik yang sehat, agar tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming materi.

"Belajar politik yang benar. Pelajari bagaimana cara memilih pemimpin yang baik. Jangan hanya mengikuti arus atau tawaran uang," ujarnya. Menurut Ustadz Das'ad, pendidikan politik yang baik di masyarakat akan membawa perubahan positif bagi sistem pemerintahan di Indonesia.

Dalam ceramahnya, Ustadz Das'ad Latif tidak hanya menyoroti masalah politik uang, tetapi juga menyampaikan pesan moral agar masyarakat selalu berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama.

"Jangan biarkan harta dan kekuasaan merusak moral kita. Islam mengajarkan kita untuk memilih pemimpin yang adil, amanah, dan peduli pada rakyatnya," tuturnya. Menurutnya, memilih pemimpin yang benar adalah bagian dari ibadah yang akan mendatangkan berkah bagi seluruh negeri.

Ustadz Das'ad Latif menutup ceramahnya dengan mengajak masyarakat untuk selalu berdoa agar Allah memberikan pemimpin yang baik dan adil bagi Indonesia.

"Mari kita berdoa, semoga Allah memberi kita pemimpin yang takut pada Allah, yang amanah, dan yang benar-benar peduli pada rakyat," ujarnya. Doa, menurut Ustadz Das'ad, adalah senjata terkuat umat Islam untuk menghadapi segala cobaan, termasuk dalam memilih pemimpin.

Pesan Ustadz Das'ad Latif ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Indonesia agar lebih bijak dalam memilih pemimpin. Dengan menjaga integritas dan tidak tergoda oleh uang, diharapkan Indonesia bisa dipimpin oleh orang-orang yang benar-benar memiliki niat baik untuk memajukan negeri ini.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya