Ingin Sholat Taubat tapi Sedang Haid, Apa yang Bisa Dilakukan?

Sholat taubat bukanlah satu-satunya amal yang dapat dilakukan untuk bertaubat. Berikut ini adalah cara-cara bertaubat yang dapat dilakukan bagi perempuan haid sesuai dengan anjuran syariat.

oleh Putry Damayanty diperbarui 09 Des 2024, 00:30 WIB
Diterbitkan 09 Des 2024, 00:30 WIB
Mimpi Sholat-Vania
Ilustrasi Mimpi Sholat/https://www.shutterstock.com/New Africa

Liputan6.com, Jakarta - Taubat merupakan cara untuk membersihkan hati dan diri dari segala perbuatan dosa, dengan harapan memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.

Ada banyak ayat Al-Qur'an yang berisi tentang perintah untuk bertaubat, salah satunya terdapat dalam QS. An-Nur ayat 31:

"Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung".

Di antara amalan yang dapat dilakukan ketika ingin bertaubat adalah dengan melaksanakan sholat taubat. Dengan harapan memohon ampunan kepada Allah dan juga petunjuk-Nya agar kembali ke jalan yang benar.

Namun, sholat taubat tidak dapat dilakukan oleh perempuan yang sedang dalam keadaan tidak suci, seperti haid. Meskipun demikian, perlu dipahami bahwa sholat taubat bukanlah satu-satunya cara untuk bertaubat.

Berikut adalah beberapa amalan yang dapat dilakukan selain sholat taubat bagi perempuan haid, dikutip dari merdeka.com.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

1. Introspeksi Diri

Doa Sholat Hajat
Ilustrasi Membaca Doa Credit: shutterstock.com

Cara taubat saat haid yang pertama bisa dilakukan adalah introspeksi diri. Ini adalah hal dasar yang perlu dilakukan setiap orang yang ingin bertaubat dan kembali pada Allah. Anda perlu menyadari terlebih dahulu bahwa Anda adalah manusia biasa yang sering berbuat kesalahan dan dosa.

Selanjutnya, sadari bahwa kesalahan dan dosa yang telah diperbuat mendatangkan kerugian pada diri sendiri, bahkan juga orang lain. Menyadari dua hal ini, sudah menjadi kemajuan awal yang baik bagi seseorang yang ingin bertaubat kepada Allah. Tanpa menyadari hal ini, maka diri Anda masih angkuh dan belum terdapat niat tulus untuk kembali ke jalan Allah.

2. Berzikir dan Istighfar

Cara taubat saat haid berikutnya bisa dengan memperbanyak dzikir dan istighfar. Setelah menyadari kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan, selanjutnya Anda bisa banyak membaca bacaan istighfar dan dzikir kepada Allah. Ini adalah amalan sederhana yang dapat membukakan pintu maaf dan ampunan pada Allah.

Selain itu, amalan ini juga boleh dilakukan bagi wanita yang sedang haid. Bukan hanya membantu Anda memperoleh ampunan, amalan ini juga mendatangkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari Anda. Bahhkan, hati dan pikiran terasa tenang hanya dengan mengamalkan dzikir dan istighfar rutin setiap hari.

3. Membaca Sholawat Nabi

Dalil Tentang Membaca Sholawat Nabi
Ilustrasi Membaca Sholawat Nabi Credit: shutterstock.com

Cara taubat saat haid selanjutnya adalah bershalawat atas Nabi. Ini juga termasuk amalan ringan yang dapat menghapus dosa dan membukakan pinta maaf dari Allah. Dalam sebuah hadist riwayat Anas bin Malik R.A, Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang bershalawat atasku satu shalawat maka niscaya Allah bershalawat atasnya sepuluh shalawat, dihapuskan darinya 10 dosa dan diangkatkan untuknya 10 tingkatan."

Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa memperbanyak bacaan shalawat atas nabi, maka Anda bisa mendapatkan balasan shalawat berlipat-lipat ganda dari Allah. Bukan hanya itu, amalan sederhana ini juga akan menghapus 10 dosa yang Anda lakukan, sekaligus Allah akan meningkatkan derajat Anda 10 derajat lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Pengasih dan Pemurah.

4. Membaca Doa

Cara taubat saat haid juga bisa dilakukan dengan membaca doa khusus pengakuan dosa. Terdapat beberapa lafal doa yang dianjurkan. Berikut beberapa doa pengakuan dosa dan artinya yang bisa Anda amalkan sehari-hari:

Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna.

“Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi,” (QS. Al-A‘raf: 23)

Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna.

“Tiada tuhan selain Allah,”. (QS. Al-Anbiya : 87)

Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.

“Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang,”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya