Liputan6.com, Cilacap - KH. Muhsin Syafi’i atau Mbah Muhsin merupakan salah seorang ulama kharismatik tanah air. Beliau juga terkenal sebagai seorang wali yang memiliki berbagai karomah.
Sebenarnya, perihal kewalian Kiai Muhsin ini jauh-jauh hari telah diketahui oleh ulama asal Pasuruan, Jawa Timur yakni KH. Hamid, Pasuruan. Mbah Hamid Pasuruan paham betul sosok yang kelak akan menjadi waliyullah ini.
Advertisement
KH Muhsin Syafi’i juga merupakan seorang yang alim dalam bidang agama dan memiliki pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Al-Maqbul yang terletak di daerah Batu Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Advertisement
Baca Juga
Adapun kisah karomah Mbah Muhsin kali ini terkait kemampuannya mendeteksi sumber mata air hanya menggunakan kakinya. Simak kisahnya sebagaimana dikutip dari tayangan YouTube Short @Ceritaislami836, Rabu (18/12/2024).
Simak Video Pilihan Ini:
Sanggupi Tantangan Pakar Hidrologi
Dikisahkan Mbah Muhsin ketika itu telah membaur bersama warga yang menempati sebuah kawasan perbukitan. Namun kawasan itu tergolong dataran tinggi yang sulit air.
Warga saat itu merasa resah dengan tidak adanya pasokan air. Mereka khawatir kekurangan air yang merupakan hal yang sangat vital bagi kehidupan
Oleh sebab itu Mbah Muhsin diminta untuk mendeteksi dan mencari sumber air di sekitar Perumahan Bukit Puncak Buring Indah itu.
Sebab keberadaan penduduk sekitar daerah yang lambat laun semakin banyak dan tentu saja membutuhkan pasokan air bersih untuk kebutuhan minum, mandi mencuci pakaian dan lain sebagainya.
Berdasarkan penelitian yang cukup lama pakar geologi dan hidrologi, berkesimpulan bahwa di daerah tersebut tidak ada satupun sumber air atau bila dipaksakan mengebor, maka akan sia-sia.
Advertisement
Temukan Air Lewat Getaran di Kakinya
Namun kiai Muhsin tak ciut dengan penuturan ahli geologi itu. Peneliti itu pun memberikan tantangan kepada kiai Muhsin jika yang bersangkutan berhasil menemukan sumber air itu.
“Ayo Kiai Kalau sampai ada sumber air di daerah ini, saya minum air kencing sampean,” kata seorang peneliti kepada Kiai musyin
Kemudian Kiai Musin atas izin Allah SWT lalu menemukannya dengan merasakan getaran di kakinya dan menyuruh mengebor tempat tersebut dan ternyata air bisa keluar penduduk merasa gembira.
Lantas diadakanlah tasyakuran atas ditemukannya keberadaan air. Di sisi lain peneliti tersebut merasa malu penduduk sekitar pun mengolok-oloknya meminta janji perkataannya.
Namun Kiai Muhsin meminta agar penduduk berhenti mengolok-olok saya sudah memaafkannya dan tidak mengambil janji perkataan peneliti itu kata Kiai Muhsin.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul