Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rajab, bulan yang mulia, menjadi waktu yang tepat untuk menunaikan kewajiban yang tertunda, termasuk mengganti puasa Ramadhan (Qada). Banyak umat muslim memiliki puasa Ramadhan yang belum terlaksana karena berbagai halangan. Berikut pembahasan secara lengkap tentang niat puasa qadha Ramadhan, tata cara pelaksanaannya, dan ketentuan-ketentuan penting yang perlu Anda ketahui.
Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Hukumnya
Mengganti puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi setiap muslim yang meninggalkan puasa karena alasan syar'i, seperti sakit, safar (perjalanan jauh), atau haid (bagi perempuan). Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 185 yang menjelaskan kewajiban mengqadha puasa sebanyak hari yang ditinggalkan.
Advertisement
Waktu terbaik untuk mengqadha puasa adalah segera setelah Ramadhan, misalnya di bulan Syawal, atau sebelum Ramadhan berikutnya tiba. Bahkan, menggabungkan niat puasa qadha dengan puasa sunnah Rajab diperbolehkan, asalkan niat utama adalah untuk menunaikan qadha Ramadhan. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ustaz Mubassyarum Bih, yang menyatakan bahwa pahala keduanya bisa didapatkan.
Advertisement
Menurut Syeikh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Mu’in, menggabungkan kedua niat tersebut sah dan tetap mendapatkan pahala dari kedua puasa tersebut. Jadi, tidak perlu ragu untuk memanfaatkan keutamaan bulan Rajab untuk menunaikan kewajiban ini.
Tata Cara Melaksanakan Puasa Qadha Ramadhan
Melaksanakan puasa qadha Ramadhan diawali dengan niat yang tulus dan ikhlas. Niat ini sebaiknya diucapkan pada malam hari sebelum fajar atau saat sahur. Lafal niat puasa qadha Ramadhan adalah:
'Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ'
Artinya: 'Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah swt.'
Setelah mengucapkan niat, Anda dapat menjalankan puasa seperti biasa hingga terbenamnya matahari.
Jika lupa jumlah hari puasa yang ditinggalkan, sebaiknya mengganti dengan jumlah yang dianggap paling mendekati kebenaran.
Meskipun boleh dilakukan terpisah, disarankan untuk mengganti puasa secara berturut-turut untuk menjaga konsistensi ibadah.
Advertisement
Ketentuan Tambahan Puasa Qadha
- Jumlah Hari Puasa: Gantilah puasa sebanyak hari yang ditinggalkan.
- Waktu Pelaksanaan: Sebaiknya segera setelah Ramadhan atau sebelum Ramadhan berikutnya.
- Niat: Niat harus diucapkan dengan benar dan tulus.
- Konsistensi: Sebaiknya dilakukan secara berturut-turut, meskipun diperbolehkan terpisah.
Selain itu, keutamaan puasa qadha dapat dimaksimalkan dengan memperbanyak amalan sunnah selama berpuasa, seperti membaca Al-Quran, berdzikir, dan bersedekah. Mengganti puasa Ramadhan dengan niat tulus merupakan bentuk rasa syukur atas kesempatan yang diberikan untuk menyempurnakan ibadah.
Qadha Puasa Bertahun-tahun
Bagi yang memiliki utang puasa Ramadhan dalam jumlah banyak, jangan berkecil hati. Anda dapat mengqadha puasa secara bertahap, baik berurutan maupun terpisah, sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan konsisten dalam menunaikan kewajiban ini.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)