Tidak Sujud Sahwi padahal Rakaatnya Kurang, Apakah Sholatnya Sah? Simak Kata Buya Yahya

Jika kurang rakaat sholat tapi tidak sujud sahwi, apakah sholatnya sah? Simak penjelasan Buya Yahya.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 10 Feb 2025, 04:30 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 04:30 WIB
Ilustrasi sujud, bersyukur.
Ilustrasi sujud, bersyukur. (Photo on Rawpixel)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Khusyuk dalam sholat adalah sesuatu yang harus diutamakan. Sholat khusyuk akan memberikan banyak manfaat bagi muslim, salah satunya dia akan merasakan efek positif dari ibadah tersebut.

Namun, diakui bahwa tidak semua muslim dapat melaksanakan sholat khusyuk terus menerus. Ada kalanya dia memikirkan hal lain di tengah-tengah sholat yang membuat dia lupa dengan jumlah rakaatnya.

Lupa rakaat sholat karena tidak khusyuk adalah hal yang sering terjadi. Ini sebenarnya bisa jadi masalah jika terus dilakukan.

Islam telah memberikan panduan bahwa orang yang lupa rakaat sholat sebaiknya melakukan sujud sahwi. Sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud akhir sebelum salam.

Akan tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana jika kurang rakaat sholat tapi tidak sujud sahwi? Apakah sholatnya sah? Simak penjelasan Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya di bawah ini.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Hukum Sujud Sahwi

Menghambat Terkabulnya Sebuah Doa
Ilustrasi Muslimah Menunaikan Sholat Credit: freepik.com... Selengkapnya

Buya Yahya mengatakan, hukum sujud sahwi menurut mazhab Syafi’i adalah sunnah. Meskipun tidak melaksanakan sujud sahwi, sholatnya tetap sah.

“Sujud sahwi itu sunnah, tidak wajib. Nanti dipikir wajib bingung lagi. Makanya saya bilang, sujud sahwi kalau mau, kalau gak pake sujud sahwi juga tetap sah,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Ahad (9/2/2025).

Apabila seseorang baru sadar bahwa sholat yang telah dilaksanakan itu rakaatnya kurang. Ini seperti yang dialami oleh salah satu jemaah Al Bahjah yang bercerita kepada Buya Yahya.

Jemaah itu niat sholat Dzuhur, tapi baru dua rakaat langsung salam, kemudian dia sadar rakaatnya kurang dua. Kata Buya Yahya, “Terusin lagi sholatnya, tambah lagi dua rakaat, setelah tasyahud akhir sebelum salam melakukan sujud sahwi." 

Buya Yahya kembali menegaskan, meskipun tidak sujud sahwi, sholatnya tetap sah karena sujud sahwi bukan sesuatu yang wajib dilakukan.

Penjelasan Syekh Abdullah Bafadhl dan Syekh Said M Ba’asyin jika Lupa Sujud Sahwi

Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)... Selengkapnya

Menukil NU Online, ketika lupa atas sesuatu yang bersifat sunnah, ia dianjurkan untuk bersujud dua kali atau sujud sahwi sebelum salam. Jumlah sujud sahwi tidak ditentukan oleh sebanyak apa kita lupa dalam sholat. Cukup dua kali sebelum salam.

Akan tetapi, jika  terlanjur salam tanpa sempat sujud sahwi, maka dianjurkan untuk masuk kembali ke dalam sholat dan segera mengerjakan sujud sahwi lalu salam. Ini dilakukan jika kita baru sadar tidak lama setelah salam dan belum sempat banyak aktivitas atau bicara, sebagaimana keterangan Syekh Abdullah Bafadhl berikut ini.

 و سجود السهو وإن كثر سجدتان كسجود الصلاة. ومحل سجود السهو بين التشهد والسلام، ويفوت بالسلام عامدا، وكذا ناسيا إن طال الفصل، فإن قصر الفصل عاد إلى السجو د وصار عائدا إلى الصلاة. 

Artinya: “Sujud sahwi meski banyak (pelanggaran) tetap dua sujud seperti sujud shalat. Tempat sujud sahwi adalah waktu antara tasyahud akhir dan salam. Kesunahan sujud sahwi luput sebab salam secara sengaja, demikian juga luput bila lupa tetapi jeda setelah salam terlalu lama. 

Tetapi ketika jeda setelah salam cukup singkat, maka ia melakukan sujud sahwi. Artinya, ia kembali masuk ke dalam sholat.” (Lihat Syekh Abdullah Bafadhl, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah, [Beirut: Darul Fikr, 2012 H/1433-1434 M], juz I, halaman 244-246).

Yang perlu diingat bahwa hukum sujud sahwi adalah sunnah, bukan wajib. Karenanya, kita tak perlu risau akan kesahihan sholat tanpa sujud sahwi, sebagaimana diterangkan Syekh Said M Ba’asyin.

 ولم يجب لأنه لم ينب عن واجب بخلاف جبرانات الحج. وإنما يسن بأحد ثلاثة أسباب بل خمسة: ترك بعض، ونقل قولي غير مبطل، وزيادة فعل يبطل عمده فقط، والشك في ترك بعض، وإيقاع فعل مع التردد في زيادته 

Artinya: “Sujud sahwi tidak wajib karena ia tidak menggantikan sesuatu yang wajib, lain soal untuk menambal kekurangan pada haji. Sujud sahwi disunahkan karena tiga sebab, bahkan lima sebab, yaitu meninggalkan sunnah ab‘adh, memindahkan rukun qauli yang tidak sampai membatalkan, menambahkan rukun fi’li yang jika dilakukan sengaja dapat membatalkan, ragu dalam meninggalkan sunah ab‘adh, melakukan fi’li disertai kebimbangan dalam menambahkannya.” (Lihat Syekh Said M Ba’asyin, Busyral Karim, [Beirut: Darul Fikr, 2012 H/1433-1434 M], juz I, halaman 234). 

Untuk mendapatkan keutamaan sunnah, kita tidak boleh mengabaikan sujud sahwi bila ragu atau meninggalkan sunnah ab‘adh. Akan tetapi, jika sujud sahwi juga terlewat, hal ini tidak berpengaruh pada sholat kita, yang perlu diingat baik-baik adalah apa saja yang menyebabkan kita untuk mengerjakan sujud sahwi yang sunnah itu. 

Cara dan Bacaan Sujud Sahwi

Ilustrasi salat, sujud, ibadah
Ilustrasi salat, sujud, ibadah. (Photo by Syed Aoun Abbas on Unsplash)... Selengkapnya

Jika terjadi kondisi yang menyebabkan sunnah sujud sahwi, maka dianjurkan untuk melaksanakan sujud sahwi yaitu menambah dua sujud satu 'julus' (duduk antara dua sujud) sebelum salam.

Berikut bacaan sujud sahwi.

سُبْحَانَ مَنْ لَأَيَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Subhaana man laa yanaamu wa laa yashuu.

Artinya: "Maha Suci Allah yang tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa."

Setelah sujud sahwi, kemudian mengakhiri sholat dengan salam.

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya