Liputan6.com, Jakarta - Sholat merupakan kewajiban bagi seorang muslim. Namun, seringkali kita mendapati ada saudara seiman kita yang tidak sholat. Bisa jadi itu adalah keluarga, atau sanak famili sendiri.
Keinginan terbesar tentu saja menyuruh mereka sholat. Tapi, kerapkali ajakan itu tak efektif. Mereka justru semakin anti.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Buya Yahya membagikan tips saat bertemu orang tidak sholat. Bukan dengan cara langsung menyuruh mereka sholat, tapi dengan cara khusus.
Ulasan Buya Yahya untuk mengajak sholat tapi secara halus atau tidak langsung ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Jumat (7/2/2025).
Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah dua obat segala penyakit yang ada dalam Al-Qur'an, dibagikan oleh dr Zaidul Akbar.
Selanjutnya, artikel ketiga terpopuler yaitu saat seseorang baru sadar rakaat kurang setelah salam, apa yang harus dilakukan? Penjelasan Buya Yahya.
Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Jika Ketemu Orang Tidak Sholat Jangan Disuruh Sholat, tapi Begini Caranya Kata Buya Yahya
Sholat adalah kewajiban utama bagi setiap muslim, namun tidak semua orang menjalankannya dengan sadar dan penuh keikhlasan. Cara menasihati seseorang agar mulai sholat pun tidak bisa dilakukan dengan sembarangan.
KH Yahya Zainul Ma'arif atau akrab disapa Buya Yahya menjelaskan bahwa memaksa seseorang untuk sholat secara langsung justru bisa membuatnya semakin menjauhi ibadah. Oleh karena itu, pendekatan yang lebih lembut dan penuh hikmah menjadi cara terbaik.
"Jika Anda menemukan orang tidak sholat, jangan langsung menyuruhnya sholat. Bagi dia, sholat adalah musuhnya. Tapi ajak dia dengan cara yang lebih halus," ujar Buya Yahya yang dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @albahjah-tv.
Menurut Buya Yahya, salah satu cara efektif adalah mengajak seseorang untuk ikut serta dalam kegiatan yang berhubungan dengan masjid atau mushala.
Sebagai contoh, seseorang bisa diajak kerja bakti di mushala, membersihkan tempat ibadah, atau bahkan membantu dalam pembangunan masjid.
"Dengan begitu, dia akan merasa memiliki mushala tersebut. Saat melihat orang-orang sholat di tempat yang dia bangun, hatinya bisa mulai tergerak," jelasnya.
Pendekatan yang penuh kelembutan juga berlaku dalam kehidupan rumah tangga. Seorang istri yang ingin suaminya rajin sholat, misalnya, tidak perlu menegur secara keras.
Sering kali, ketika suami ditegur langsung, justru akan muncul perlawanan dan sikap menolak. Hal ini bisa membuat perubahan semakin sulit terjadi.
Advertisement
2. Ini 2 Obat Segala Penyakit dalam Al-Qur'an yang Jarang Disadari, Diungkap dr Zaidul Akbar
Pendakwah kesehatan ala Rasulullah SAW, Ustadz dr Zaidul Akbar mengatakan, kesehatan dalam pandangan Islam bukan dimulai dari raga. Kesehatan hati adalah yang utama. Bahkan, para ulama menyebutkan menyebutkan penyakit hati jauh lebih berbahaya dari penyakit raga.
Dokter Zaidul Akbar bercerita bahwa ia sewaktu masih praktik pernah bertemu dengan seorang pasien yang mengungkapkan berbagai keluhannya. Mulai dari sakit kepala, pusing, batuk, dan banyak lagi keluhan lain mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Alih-alih memberi resep, dr Zaidul Akbar hanya memberi satu pertanyaan. “Bapak ada masalah apa?” tanyanya kepada pasien sambil tersenyum, dikutip dari YouTube dr. Zaidul Akbar Official, Kamis (6/2/2025).
Pasien tersebut akhirnya bercerita. Ia sebenarnya sedang banyak masalah di keluarganya. Kemudian pasien itu ditunjukkan lokasi musala oleh dr Zaidul Akbar.
“Bapak pergilah ke musala, sholat lah dua rakat, berdoa kepada Allah dan tumpahkan semua air mata bapak kepada Allah,” pinta pakar obat herbal ini kepada pasien tersebut. Pasien itu kemudian melakukan saran dari dokter Zaidul Akbar.
3. Baru Sadar setelah Salam Ternyata Jumlah Rakaat Sholat Kurang, Bagaimana Buya Yahya?
Umat Islam wajib melaksanakan sholat fardhu dalam setiap harinya. Terdapat lima waktu sholat yang wajib dilaksanakan oleh muslim. Masing-masing memiliki jumlah rakaat yang berbeda-beda.
Sholat Dzuhur misalnya. Sholat Dzuhur dilakukan sebanyak empat rakaat. Maka, muslim yang melaksanakannya harus tepat empat rakaat, tidak boleh kurang dan juga lebih.
Akan tetapi, manusia terkadang lupa. Ada kalanya seseorang secara tidak sengaja melakukan sholat dengan jumlah rakaat kurang atau bahkan terlalu lebih dari yang telah ditetapkan.
Hal ini seperti yang dialami salah seorang jemaah Al Bahjah. Ia pernah melaksanakan sholat Dzuhur hanya dua rakaat, seharusnya empat rakaat.
Seharusnya ia berdiri melanjutkan rakaat yang ketiga, tapi malah mengakhiri sholatnya dengan mengucap salam. Ia baru sadar bahwa sholatnya baru dua rakaat setelah salam.
Kemudian jemaah itu bertanya kepada KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya. Bagaimana jika jumlah rakaatnya kurang tapi baru disadari setelah salam? Apakah sholat tersebut bisa digolongkan sebagai sholat sunnah?
"Diubah sholat sunnah nggak ada. Ibu tetap jadikan itu sholat Dzuhur. Ibu 'assalamualaikum assalamualaikum', baru sadar, lanjutkan berdiri. Salamnya ibu kan karena ibu gak sadar, langsung saja berdiri tambah dua rakaat lagi," jelas Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (6/2/2025).
Advertisement