Rasulullah SAW Mengungkap 3 Golongan Orang yang Akan Merugi, Siapa Mereka?

Rasulullah SAW telah memberikan peringatan tentang golongan orang-orang yang merugi untuk menyadarkan manusia agar tidak terjerumus pada keadaan yang membahayakan di dunia dan akhirat.

oleh Putry Damayanty Diperbarui 23 Feb 2025, 20:30 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2025, 20:30 WIB
Ilustrasi menyesal, penyesalan
Ilustrasi menyesal, penyesalan. (Image by jcomp on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Rasulullah SAW dalam banyak sabdanya memberikan petunjuk dan peringatan yang jelas agar umatnya dapat menjalani hidup dengan baik. Salah satu peringatan penting yang disampaikan adalah mengenai golongan orang-orang yang merugi.

Peringatan ini bukan hanya sebagai nasihat, tetapi juga menjadi cermin untuk kita agar tidak jatuh dalam perilaku yang merugikan diri sendiri.

Rasulullah SAW mengungkap siapa saja yang termasuk dalam golongan tersebut, dengan tujuan agar kita lebih waspada dan dapat memperbaiki diri.

Golongan ini menjadi peringatan bagi setiap umat Muslim agar tidak terjerumus dalam kesalahan yang bisa merugikan kehidupan mereka baik di dunia maupun akhirat.

Dengan memahami siapa saja mereka yang termasuk dalam golongan merugi, kita diharapkan dapat belajar untuk lebih baik dan menjauhi sifat-sifat yang dapat membawa pada kehancuran.

Merangkum dari laman bincangmuslimah.com, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai tiga golongan orang merugi yang diungkap oleh Rasulullah SAW.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

1. Orang yang Enggan Bersholawat saat Nama Nabi Disebut di Hadapannya

Dalil Tentang Membaca Sholawat Nabi
Ilustrasi Membaca Sholawat Nabi Credit: shutterstock.com... Selengkapnya

Imam Al-Munawi di dalam kitab Faidul Qadir menjelaskan bahwa orang tersebut hina karena tidak mau mengagungkan Nabi SAW. Padahal orang yang mau mengagungkan Nabi SAW, maka sama saja mengagungkan Allah SWT. Sebaliknya, orang yang tidak mau mengagungkan Nabi saw, maka sama saja ia telah menghina Allah SWT.

Selain itu, orang yang tidak mau membaca sholawat kepada Nabi SAW. saat namanya disebut merugi karena telah mengabaikan kebaikan-kebaikan yang seharusnya dapat ia raih yakni, Allah SWT akan membalas sepuluh sholawat untuknya, Allah SWT akan mengangkat sepuluh derajatnya, dan menghapus sepuluh kesalahannya. Tidak hanya merugi, orang yang tidak mau bershalawat saat nama Nabi SAW disebut pun digolongkan orang yang bakhil; alias pelit.

عَن عَلِيّ بنِ أَبي طَالِبٍ قالَ قالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم “البَخِيلُ الّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلّ عَلَيّ” . رواه الترمذي

Artinya: Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Orang pelit adalah orang yang ketika disebut namaku di hadapannya tetapi ia tidak mau bersholawat atasku.” (HR. At-Tirmidzi)

2. Orang yang Menyia-nyiakan Bulan Ramadhan

Ilustrasi bulan Ramadan (AP)
Ilustrasi bulan Ramadan (AP)... Selengkapnya

Bulan Ramadhan adalah bulan suci diselenggarakannya puasa, dilipatgandakannya pahala, serta dibuka lebarnya pintu kebaikan dan ampunan. Bahkan di dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang puasa di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala kepada Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR. Al-Bukhari).

Oleh sebab itu, maka sangat merugi sekali orang yang diberi kesempatan oleh Allah SWT menjumpai bulan Ramadan tetapi ia tidak menggunakannya dengan baik. Tidak mau puasa serta menghidupkan malam-malamnya dengan sholat dan meminta ampunan. Lalu, Ramadan pun pergi, sementara ia belum mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

3. Orang yang Tidak Mau Berbakti pada Orangtuanya yang Masih Hidup

Lansia
Lansia akan minim berisiko terkena patah tulang pinggul bila punya pasangan. (Ilustrasi: Fox News Health)... Selengkapnya

Pada hadis di atas, Rasulullah SAW secara tidak langsung memberitahu kita bahwa salah satu cara yang dapat memasukkan kita ke surga adalah dengan berbakti kepada orangtua. Oleh sebab itu, maka sangat merugi sekali orang yang tidak mau berbakti kepada orangtuanya yang masih hidup.

Terlebih orangtuanya sudah lanjut usia yang sangat butuh sekali perhatian dan bantuan anak-anaknya. Tetapi, masih banyak anak yang sibuk dengan urusannya dan melupakan kewajibannya kepada orangtuanya. Padahal, saat orangtuanya telah meninggal dunia, ia sudah tidak lagi bisa leluasa untuk mengabdikan dirinya kepada mereka.

Ia tidak bisa menelponnya, menanyakan kabarnya, mencium tangannya, memandang wajahnya, membuatnya tersenyum, membantunya menyiapkan makanan, menyuapinya, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, sebenarnya banyak kesempatan emas yang telah diberikan Allah SWT untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Maka, mari kita gunakan kesempatan itu secara baik dengan memperhatikan ciri mengenai orang yang merugi menurut Rasulullah. Wallahu a’lam bis shawab.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya