Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fathurrahman Kamal, menegaskan pendekatan dakwah berbasis kerahmatan menjadi landasan utama dalam menyampaikan ajaran Islam secara bijaksana. Apalagi saat Ramadan, pendekatan itu menjadi penting untuk menyampaikan ajaran Islam yang merangkul, bukan memukul.
Hal ini disampaikan dalam acara Pengukuhan Korps Muballigh/at Muhammadiyah Cadang se-Gunungkidul yang berlangsung di Bansal Sewoko Projo, Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, pada Kamis (22/2/2025).
Advertisement
Fathurrahman, yang juga Dosen Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menjelaskan bahwa dakwah berlandaskan rahmat mengambil inspirasi dari teladan Rasulullah Muhammad SAW.
Advertisement
“Nabi Muhammad SAW bukan hanya nabi bagi orang-orang salih, tetapi juga bagi para pelaku maksiat dan orang-orang pendosa,” ujar Fathur dikutip dari Muhammadiyah.or.id.
Menurutnya, pendekatan ini memungkinkan dakwah menjadi lebih universal, tidak mudah menyalahkan atau menghakimi, serta menghindari sikap saling menyesatkan.
“Da’i Muhammadiyah, khususnya Korps Muballigh/at, harus merangkul, bukan menghukum,” tambah Fathur. Ia menekankan bahwa dakwah tidak hanya sekadar menyampaikan ajaran, tetapi juga harus diperkaya dengan kasih sayang dan kepekaan hati.
Fathur menyoroti pentingnya meneladani cara Nabi Muhammad SAW yang mendahulukan pendekatan hati dan perilaku sebelum menyampaikan pesan dakwah.
“Kehebatan Nabi terletak pada kemampuannya mendekati orang dengan hati dan tindakan nyata,” ungkapnya.
Ia juga mengajak para muballigh untuk mengusung dakwah yang penuh rahmat agar umat tidak lagi dipandang sebagai pendosa, melainkan sebagai bagian dari perjalanan menuju kebaikan.
“Mari kita jadikan dakwah ini sebagai pintu surga. Umat membutuhkan kasih sayang Anda,” pesannya kepada para hadirin.
Acara pengukuhan ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dakwah Muhammadiyah yang inklusif dan berorientasi pada kebaikan bersama, sesuai dengan nilai-nilai kerahmatan yang digaungkan Fathurrahman Kamal.