Liputan6.com, Jakarta Ramadan tiba, ibadah puasa menjadi kewajiban bagi umat muslim. Namun, muncul keresahan, terutama saat berwudhu: bolehkah berkumur saat puasa? Tak sedikit yang khawatir tindakan ini membatalkan puasa. Artikel ini akan membahas tuntas hukum berkumur saat wudhu ketika berpuasa, dilengkapi dalil dan pendapat para ulama, serta tips praktis agar ibadah puasa tetap lancar.
Memahami hukum berkumur saat berpuasa sangat penting untuk menjaga kesempurnaan ibadah. Ketidaktahuan dapat menyebabkan keraguan dan kekhawatiran yang mengganggu kekhusyukan ibadah. Dengan pemahaman yang tepat, kita dapat menjalankan ibadah puasa dan wudhu dengan tenang dan khusyuk.
Lalu bolehkan berkumur saat wudhu ketika puasa? Simak pembahasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (24/2/2025).
Advertisement
Hukum Dasar Berkumur saat Wudhu
Berkumur merupakan sunnah dalam wudhu, bukan rukun. Wudhu tetap sah meskipun tidak berkumur. Dalil kesunnahan berkumur terdapat dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk menyempurnakan wudhu, termasuk berkumur.
Perbedaan antara fardhu dan sunnah wudhu perlu dipahami. Fardhu adalah hal yang wajib dilakukan, sedangkan sunnah adalah hal yang dianjurkan. Meninggalkan fardhu menyebabkan wudhu tidak sah, sementara meninggalkan sunnah tidak membatalkan wudhu, namun mengurangi kesempurnaannya.
Hadits-hadits yang menjelaskan tentang wudhu secara umum tidak secara spesifik melarang berkumur saat puasa. Namun, terdapat hadits dan pendapat ulama yang perlu diperhatikan terkait berkumur secara berlebihan saat berpuasa.
Salah satu dalil utama terkait berkumur saat puasa adalah hadits Abu Basyar ad-Dulabi: “إذَا تَوَضَّأْتَ فَأَبْلِغْ فِي الْمَضْمَضَةِ ، وَالِاسْتِنْشَاقِ مَا لَمْ تَكُنْ صَائِمًا” (Jika kamu berwudhu maka bersungguh-sungguhlah dalam berkumur dan menghirup air ke dalam hidung sepanjang kamu tidak berpuasa).
Hadits ini menjelaskan bahwa berkumur secara berlebihan (mubalaghah) tidak disunnahkan bagi orang yang berpuasa karena dikhawatirkan membatalkan puasa. Pendapat ulama berbeda-beda terkait interpretasi hadits ini, namun mayoritas sepakat bahwa berkumur sewajarnya tidak membatalkan puasa.
Penjelasan hadits di atas menekankan pentingnya kehati-hatian saat berkumur dalam kondisi puasa. Berkumur yang berlebihan, yaitu memasukkan air dalam jumlah banyak dan diulang-ulang, dapat menyebabkan air tertelan dan membatalkan puasa.
Advertisement
Ketentuan Berkumur saat Puasa
Mubalaghah (berkumur berlebihan) didefinisikan sebagai berkumur sampai ke ujung tenggorokan dan memutar air di sana, seperti yang dijelaskan Imam Syafi'i.
Berkumur yang diperbolehkan adalah berkumur sewajarnya, cukup untuk membersihkan rongga mulut tanpa memasukkan air terlalu banyak dan diulang-ulang. Hindari memasukkan air hingga ke tenggorokan untuk mencegah air tertelan.
Risiko yang perlu dihindari adalah tertelannya air karena berkumur berlebihan. Air yang tertelan secara sengaja membatalkan puasa, sedangkan yang tertelan tanpa sengaja umumnya tidak membatalkan puasa.
Menelan air saat berkumur dapat membatalkan puasa jika dilakukan secara sengaja atau karena berkumur berlebihan (mubalaghah). Namun, jika air tertelan tanpa sengaja dan bukan karena kesengajaan atau kelalaian, puasa umumnya tidak batal.
Kondisi yang tidak membatalkan puasa adalah menelan air sedikit yang tidak disengaja saat berkumur sewajarnya. Dalil dan pendapat ulama mendukung hal ini, selama tidak ada niat untuk membatalkan puasa.
Pendapat ulama terkait hal ini beragam, namun mayoritas sepakat bahwa menelan air sedikit tanpa sengaja saat berkumur sewajarnya tidak membatalkan puasa. Kehati-hatian dan niat yang baik tetap menjadi hal penting.
Cara Berkumur yang Aman saat Puasa
Teknik berkumur yang dianjurkan adalah memasukkan sedikit air ke mulut, kumur-kumur sebentar, dan keluarkan air tersebut. Ulangi jika perlu, namun jangan berlebihan.
Hindari memasukkan air terlalu banyak atau mengulum air terlalu lama. Jangan juga menggerakkan air hingga ke tenggorokan untuk mencegah tertelannya air.
Tips khusus saat puasa adalah berkumur dengan air secukupnya dan berhati-hati. Lakukan dengan perlahan dan fokus agar tidak sampai menelan air.
Alternatif jika khawatir adalah membasuh mulut dengan sedikit air tanpa berkumur. Metode ini tetap dapat membersihkan mulut tanpa risiko menelan air.
Cara meminimalisir risiko adalah dengan berlatih berkumur dengan jumlah air sedikit dan gerakan yang perlahan. Biasakan diri dengan teknik ini sebelum memasuki bulan puasa.
Solusi praktis adalah mempersiapkan air wudhu dalam wadah kecil agar lebih mudah mengontrol jumlah air yang digunakan saat berkumur.
Advertisement
Pendapat Ulama
Mazhab Syafi'i, salah satu mazhab terbesar dalam Islam, memperbolehkan berkumur saat wudhu dalam kondisi puasa selama tidak berlebihan (mubalaghah). Dalil dan argumentasinya didasarkan pada hadits dan ijtihad para ulama.
Batasan yang diperbolehkan dalam mazhab Syafi'i adalah berkumur sewajarnya, tanpa memasukkan air terlalu banyak dan diulang-ulang. Berkumur berlebihan yang menyebabkan air tertelan hukumnya makruh.
Pendapat ulama kontemporer umumnya sejalan dengan pendapat ulama terdahulu. Mereka menekankan pentingnya kehati-hatian dan menghindari mubalaghah saat berkumur dalam kondisi puasa.
Fatwa-fatwa terkini dari berbagai lembaga keislaman umumnya memperbolehkan berkumur sewajarnya saat wudhu dalam kondisi puasa. Namun, mereka tetap mengingatkan untuk menghindari berlebihan.
Kontekstualisasi modern menekankan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan, termasuk kebersihan mulut. Berkumur sewajarnya dapat membantu menjaga kesehatan mulut tanpa membatalkan puasa.
Kesimpulannya, mayoritas ulama baik klasik maupun kontemporer sepakat bahwa berkumur sewajarnya saat wudhu tidak membatalkan puasa. Namun, berkumur berlebihan (mubalaghah) yang menyebabkan tertelannya air hukumnya makruh dan berpotensi membatalkan puasa.
Berkumur saat wudhu ketika puasa diperbolehkan, asalkan tidak berlebihan (mubalaghah). Berkumur sewajarnya tidak membatalkan puasa. Namun, jika sampai menelan air karena berkumur berlebihan, hukumnya makruh dan berpotensi membatalkan puasa.
Tips praktisnya adalah berkumur dengan air secukupnya, jangan terlalu banyak dan jangan sampai tertelan. Lakukan dengan perlahan dan hati-hati. Jika khawatir, cukup basuh mulut tanpa berkumur. Selalu utamakan niat yang baik dan kehati-hatian dalam menjalankan ibadah puasa.
