Liputan6.com, Jakarta - Setiap umat Muslim tentunya mengharapkan ampunan dari Allah SWT, terutama ketika mereka menyadari telah melakukan kesalahan dan dosa.
Dalam perjalanan hidup, kita tak jarang terjatuh dalam maksiat yang telah dilarang oleh agama, baik itu karena kelalaian, ketidaktahuan, atau bahkan godaan dunia.
Advertisement
Namun, keyakinan akan sifat Maha Pengampun Allah seharusnya memberi kita harapan dan kesempatan untuk kembali kepada-Nya melalui taubat yang tulus.
Advertisement
Baca Juga
Allah akan memberikan jalan bagi hamba-Nya untuk bertaubat dan memohon ampunan. Akan tetapi, bagaimana cara kita mengetahui bahwa dosa itu telah diampuni oleh Allah?
Untuk lebih jelasnya, Ustadz Adi Hidayat memberikan beberapa petunjuk atau tanda yang dapat kita perhatikan, sebagai indikasi bahwa dosa kita benar-benar telah diampuni oleh Allah.
Saksikan Video Pilihan ini:
Tanda Diampuninya Dosa
Ustadz Adi Hidayat mengutip sebuah ayat yang menjadi salah satu ciri diampuninya dosa. Bahwa tanda diampuninya seseorang ialah ketika mereka bersegera untuk melakukan taubat.
"Surah keempat An-Nisa, ayat ke-17 Allah sampaikan di situ, sampai 18 ya, ' اِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللّٰهِ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوْبُوْنَ مِنْ قَرِيْبٍ '.
Ciri pertama kata Allah, orang-orang yang berpotensi diampuni dosanya, saat dia bertobat, itu pertama. Dia menyelenggarakan tobatnya, itu cara pertama," kata UAH dikutip dari Youtube Pintu Surga Channel.
Tindak lanjut dari penjelasan dalam ayat tersebut adalah pentingnya kesungguhan dalam melaksanakan taubat. Dalam hal ini, taubat tidak boleh menunggu waktu yang tepat, tetapi harus dilakukan segera setelah menyadari dosa yang dilakukan.
"Jadi kalau anda misalnya akan bertobat dari dosa di siang hari, jangan tunggu malam. Berdosa saat itu, cepat minta ampun pada Allah, kalau sadar pada saat itu, seketika 'Ya Allah saya khilaf, saya salah, Ya Allah, ampuni dosa saya'," tuntunnya.
"Saya pengen sekalian Tahajud biar khusyuk. Anda menunggu malam? Maut datang di waktu Ashar menjemput Anda," UAH beri peringatan.
Tidak ada alasan untuk menunda-nunda taubat, karena kita tidak tahu kapan ajal datang menjemput. Oleh karena itu, ketika kita sadar telah berbuat salah, segera memohon ampun kepada Allah.
Advertisement
Menyesali Dosa dan Menjauhi Perbuatan Buruk
Setelah melaksanakan taubat, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan, diikuti dengan pengakuan atas kesalahan tersebut.
"Yang kedua, sesali apa yang dikerjakan, akui apa yang telah dikerjakan, kemudian yang paling menarik adalah ini kata para ulama, ketika turun kemudian ampunan dosa itu dari Allah SWT, maka akan tampaklah dua sifat yang paling utama," ungkap Ustadz Adi Hidayat.
Sebagai hasil dari taubat yang tulus, seorang hamba akan merasakan dua hal ini. Pertama adanya perubahan dalam diri yang membuatnya membenci dosa-dosa yang telah diperbuat, dan yang kedua ia tidak lagi ingin terlibat dengan hal-hal yang berkaitan dengan dosa tersebut.
"Sifat pertama, dia akan merasa benci pada perbuatan-perbuatan dosa yang pernah dikerjakan dan tak suka menyaksikan, mendengar, ataupun melihat apa yang tampak yang terkait dengan dosa itu," pungkasnya.
