Liputan6.com, Jakarta - Berdagang bukan hanya soal strategi bisnis dan pemasaran. Dalam Islam, apabila ingin menjadi pedagang sukses ada hal yang lebih mendasar, yaitu hubungan dengan Allah dalam setiap aktivitas perdagangan.
Buya Yahya menekankan pentingnya memulai usaha dengan melibatkan Allah sejak awal. Sebab, jika usaha tidak dibangun dengan nilai-nilai keimanan, maka akan sulit menghantarkan seseorang kepada keberkahan.
"Mulailah aktivitas dengan Allah. Saat membuka toko, siapa di antara kita yang mengambil air wudhu lalu berdoa? Atau mengambil air wudhu lalu sholat?" ujar Buya Yahya dalam kajiannya, seperti dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @buyayahyaofficial.
Advertisement
Buya Yahya menyampaikan bahwa ada dua cara berdasarkan riwayat hadis dalam memulai usaha dengan berkah.
Cara pertama adalah mengambil air wudhu lalu sholat sunnah dan berdoa kepada Allah. Ini disebut sebagai sholat hajat, yaitu memohon kelapangan rezeki dan keberkahan usaha yang dijalankan.
Cara kedua adalah cukup dengan mengambil air wudhu saja jika tidak sempat sholat, lalu langsung memanjatkan doa kepada Allah sebelum membuka toko atau memulai aktivitas usaha.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Sebenarnya Inilah Kuncinya
Dalam praktiknya, banyak orang lebih fokus pada strategi bisnis dan teknik pemasaran tanpa menyertakan Allah dalam usaha mereka. Padahal, Allah adalah sumber dari segala rezeki.
"Siapa yang ada di otak kita saat membuka usaha? Hanya market, strategi, promosi? Padahal yang menjadikan seseorang kaya itu Allah," lanjut Buya Yahya.
Orang yang kaya tanpa melibatkan Allah bisa saja tetap sukses dalam bisnisnya, namun akan sulit untuk menggunakan hartanya di jalan yang benar.
Sebaliknya, orang yang kaya karena Allah akan lebih mudah dalam mengelola hartanya untuk kepentingan akhirat, seperti sedekah dan amal kebaikan lainnya.
Buya Yahya menegaskan bahwa kekayaan yang tidak didasari keimanan sering kali membuat seseorang lupa diri dan sulit berbagi kepada sesama.
Sementara itu, mereka yang mengingat Allah dalam usahanya akan lebih ringan tangan dalam bersedekah dan menyalurkan hartanya untuk kepentingan umat.
Kunci dari keberkahan rezeki bukan hanya pada jumlah yang diperoleh, tetapi juga bagaimana rezeki itu membawa ketenangan dan manfaat bagi banyak orang.
Pedagang yang sukses bukan hanya mereka yang memiliki keuntungan besar, tetapi juga mereka yang bisa menjadikan bisnisnya sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Advertisement
Pesan untuk Pedagang dari Buya Yahya
Banyak orang yang memiliki banyak harta, namun tetap merasa kurang dan gelisah karena harta tersebut tidak membawa keberkahan dalam hidupnya.
Sebaliknya, ada orang yang mungkin tidak terlalu kaya, tetapi merasa cukup dan tenang karena selalu melibatkan Allah dalam setiap langkah hidupnya.
Buya Yahya mengajak setiap pedagang untuk menanamkan niat yang lurus dalam mencari rezeki, agar usaha yang dijalankan tidak hanya menghasilkan keuntungan duniawi, tetapi juga bernilai ibadah.
Mengawali usaha dengan doa dan wudu adalah bentuk kesadaran bahwa segala sesuatu berasal dari Allah, dan hanya dengan izin-Nya segala urusan dapat dimudahkan.
Jika seseorang memiliki rezeki yang luas namun tidak diberkahi, maka harta tersebut bisa menjadi sumber masalah, baik di dunia maupun di akhirat.
Sebaliknya, jika seseorang memiliki rezeki yang berkah, maka harta tersebut akan mendatangkan ketenangan, kebahagiaan, serta manfaat yang besar bagi dirinya dan orang lain.
Menjadi pedagang yang sukses bukan hanya soal strategi bisnis, tetapi juga bagaimana menjaga hubungan dengan Allah agar rezeki yang diperoleh membawa manfaat dan keberkahan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
