Bolehkah Puasa Kamis jika Sehari setelahnya Ramadhan? Ini Kata UAS dan Buya Yahya

Kamis, 27 Februari 2025 merupakan jadwal puasa sunnah terakhir sebelum memasuki Ramadhan 1446 H. Pertanyaannya, masih bolehkah muslim puasa Kamis jika sudah mendekati Ramadhan? Simak penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Buya Yahya.

oleh Muhamad Husni Tamami Diperbarui 26 Feb 2025, 01:30 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2025, 01:30 WIB
Buya Yahya dan UAS
Buya Yahya dan UAS di kajian Al Bahjah. (YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Puasa adalah amalan yang tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadhan. Puasa yang dikerjakan di luar bulan Ramadhan hukumnya sunnah (kecuali puasa nazar dan qadha). Meski sunnah, amalan tersebut sangat baik dilakukan karena Rasulullah SAW juga mengamalkannya.

Ada banyak puasa sunnah yang dapat dilakukan, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul Bidh, puasa Dawud, atau puasa pada bulan tertentu (puasa Syawal, puasa Rajab, dan sebagainya).

Masing-masing puasa sunnah memiliki keutamaan tersendiri. Misalnya, puasa Kamis yang merupakan hari diserahkannya amal manusia. Keutamaannya, orang yang berpuasa di hari Kamis akan diserahkan amalannya dalam keadaan beribadah.

"Amal perbuatan manusia akan disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa.” (HR Tirmidzi)

Kamis, 27 Februari 2025 merupakan jadwal puasa sunnah sebelum memasuki Ramadhan 1446 H. Pertanyaannya, masih bolehkah muslim puasa Kamis jika sudah mendekati Ramadhan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan Ustadz Abdul Somad dan KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Penjelasan UAS

Ustaz Abdul Somad (credit: https://www.instagram.com/ustadzabdulsomad_official/)
Ustaz Abdul Somad (credit: https://www.instagram.com/ustadzabdulsomad_official/)... Selengkapnya

Ustadz Abdul Somad mengatakan, puasa setelah tanggal 15 Sya’ban dilarang. Hal ini didasarkan pada hadis dari Abu Hurairah ra.

“Puasa setelah Nisfu Sya’ban hadisnya jelas dari Abu Hurairah ra. Disebutkan dalam riwayat Abu Dawud kalau sudah lewat Nisfu Sya’ban jangan lagi kalian puasa,” kata UAS dikutip dari YouTube Kajian Islam, Selasa (25/2/2025).

Kendati terdapat hadis yang melarang puasa setelah Nisfu Sya’ban, UAS menuturkan bahwa muslim yang memiliki kebiasaan puasa sunnah seperti Senin-Kamis boleh berpuasa meski sudah mendekati Ramadhan. Ini juga berlaku bagi muslim yang masih punya utang puasa Ramadhan tahun lalu.

“Boleh puasa bagi memang terbiasa puasa sunnah. Biasa dia puasa Senin-Kamis, kebetulan setelah Nisfu Sya’ban, boleh,” jelas UAS.

“Yang kedua boleh bagi yang mengqadha. Demi utang puasa, sudah lama dia mau qadha begitu tinggal puasa tujuh hari. Nah, maka bagi yang mau mengqadha boleh, karena kalau tidak diqadhanya sekarang, tak diqadhanya sampai Ramadhan, setelah Ramadhan nanti dia kena denda,” tambah UAS.

Penjelasan Buya Yahya

Pengasuh LPD Al Bhajah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)
Pengasuh LPD Al Bhajah, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya. (YouTube Al Bahjah TV)... Selengkapnya

Buya Yahya juga menemukan riwayat yang menyatakan puasa setelah Nisfu Sya’ban atau beberapa hari menjelang Ramadhan dilarang. Sebagian menghukumi makruh, dan sebagiannya lagi sampai mengharamkan. 

“Itu dalam mazhab kita bahwasanya kalau orang sudah memasuki Nisfu Sya’ban dan dia tidak punya kebiasaan, maka jangan berpuasa,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, larangan puasa setelah tanggal 15 Sya’ban merupakan khilaf di antara ulama. Tidak sepenuhnya puasa beberapa hari lagi Ramadhan dilarang, karena ada beberapa alasan tertentu yang pada akhirnya membolehkan puasa.

“Jadi gini, akan hilang keharaman atau kemakruhan, khilaf di sini, adalah kalau disambung dengan hari sebelum Nisfu Sya'ban atau memang dia punya kebiasaan puasa Senin-Kamis, atau puasa yang lainnya, atau bagi dia yang punya utang (puasa Ramadhan),” jelas Buya Yahya.

“Yang nggak diperkenankan adalah nggak pernah puasa eh tiba-tiba (lewat Nisfu Sya’ban) puasa, bukan karena bayar utang. Kalau Anda bayar utang ya sah-sah saja,” tambah Buya Yahya.

Kesimpulan

Kesimpulannya, puasa Kamis pada 27 Februari 2025 masih boleh dilakukan bagi muslim yang sudah biasa melakukan puasa sunnah tersebut sebelum-sebelumnya, meski sudah mendekati Ramadhan. Adapun jika tidak ada alasan tertentu, puasa setelah Nisfu Sya’ban dan mendekati Ramadhan tidak diperkenankan.

Wallahu a’lam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya