Liputan6.com, Jakarta Dalam kehidupan bermasyarakat, urusan utang piutang seringkali menjadi hal yang sensitif dan tidak jarang menimbulkan rasa canggung. Terlebih ketika kita harus menagih hutang dari jarak jauh, situasi ini bisa menjadi lebih sulit karena tidak bertatap muka langsung. Membaca doa menagih hutang agar berhasil jarak jauh bisa menjadi salah satu solusi bagi umat Islam yang menghadapi masalah ini, karena dengan berdoa kita menyerahkan urusan kepada Allah SWT sekaligus berikhtiar secara spiritual.
Mengamalkan doa menagih hutang agar berhasil jarak jauh tidak hanya membantu kita mendapatkan hak kita kembali, tetapi juga menjaga hubungan baik dengan orang yang berhutang. Dalam ajaran Islam, hutang adalah perkara yang serius dan harus diselesaikan, namun tetap harus dilakukan dengan cara yang baik dan penuh hikmah. Dengan memohon pertolongan Allah melalui doa menagih hutang agar berhasil jarak jauh, kita berharap orang yang berhutang diberi kemudahan rezeki dan kesadaran untuk membayar kewajibannya.
Advertisement
Berbagai doa menagih hutang agar berhasil jarak jauh telah diajarkan dalam kitab-kitab dan amalan para ulama. Doa-doa ini bisa diamalkan oleh siapa saja yang memiliki piutang dan ingin mendapatkan haknya kembali tanpa harus memaksa atau menekan orang yang berhutang. Dengan niat yang baik dan kepercayaan kepada Allah SWT, doa menagih hutang agar berhasil jarak jauh dapat menjadi perantara agar hati si penghutang tergerak untuk segera melunasi kewajibannya.
Advertisement
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi lengkapnya, pada Jumat (27/3).
Doa Utama untuk Menagih Hutang Jarak Jauh
Menagih hutang dari jarak jauh membutuhkan pendekatan yang hati-hati dan penuh kebijaksanaan. Selain berusaha menghubungi orang yang berhutang, kita juga bisa memohon pertolongan Allah SWT agar diberi kemudahan dalam proses penagihan. Salah satu doa yang dianjurkan untuk diamalkan ketika menagih hutang dari jarak jauh adalah doa yang diambil dari Kitab Fiqhur Ridha.
اَللَّهُمَّ لَحْظَةً مِنْ لَحَظَاتِكَ اْلكِرَامِ، تُيَسِّرُ عَلىَ غَرَمَائِيْ بِهَا اْلقَضَاءَ، وَتُيَسِّرُ لِيْ بِهَا مِنْهُمُ اْلاِقْتِضَاءَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَئْ قَدِيْرٌ
Allahumma lahzhotan min lahazhootikal kiram, tuyassiru 'alaa ghuromaa-ii bihal qodhoo-a wa tuyassiru lii bihaa minhumul iqtidhoo-a, innaka 'alaa kulli syai-in qadiir.
Artinya: "Ya Allah, melalui karunia dari banyak karunia-Mu yang mulia, mudah-mudahan Engkau mempermudah dengannya pada orang-orang yang berhutang padaku untuk melunasi, dan mudah-mudahan Engkau mempermudah kepadaku untuk menagih pada mereka, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Doa ini memiliki makna yang sangat dalam, di mana kita memohon kepada Allah SWT agar memberikan kemudahan bagi orang yang berhutang kepada kita untuk melunasi hutangnya, sekaligus memohon kemudahan bagi kita untuk menagih hutang tersebut. Doa ini menunjukkan sikap yang bijaksana, karena tidak hanya mementingkan kepentingan diri sendiri tetapi juga memperhatikan kondisi orang yang berhutang. Kita memohon agar Allah SWT memberikan kemudahan rezeki kepada mereka sehingga mereka mampu membayar hutangnya.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, doa ini sebaiknya dibaca dengan keyakinan dan keikhlasan. Bacalah doa ini secara rutin, misalnya setelah sholat wajib atau di waktu-waktu mustajab seperti sepertiga malam terakhir. Selain itu, pastikan bahwa niat kita dalam menagih hutang adalah untuk mendapatkan hak kita kembali dengan cara yang baik, bukan untuk menyusahkan atau mempermalukan orang yang berhutang.
Advertisement
Amalan Dzikir untuk Menagih Hutang
Selain berdoa, mengamalkan dzikir tertentu juga dapat membantu dalam urusan menagih hutang, terutama dari jarak jauh. Dzikir-dzikir ini dipercaya dapat membuka hati orang yang berhutang sehingga mereka tergerak untuk segera melunasi hutangnya. Beberapa dzikir yang dianjurkan antara lain dzikir As-Samii, Al-Mu'izz, dan Yaa Mudzil.
Dzikir As-Samii merupakan salah satu Asmaul Husna yang bermakna Allah Maha Mendengar. Dengan membaca dzikir ini, kita berharap Allah SWT mendengar permohonan kita dan mengabulkannya. Dianjurkan untuk membaca dzikir "As-Samii" sebanyak 500 kali setiap hari Kamis setelah mendirikan sholat dhuha 2 rakaat. Keyakinan bahwa Allah SWT Maha Mendengar segala keluhan dan permohonan hamba-Nya dapat memberikan ketenangan hati bagi kita yang sedang menagih hutang.
Dzikir Al-Mu'izz juga berasal dari Asmaul Husna yang bermakna Allah Yang Maha Memuliakan. Dengan membaca dzikir ini, kita berharap Allah SWT memuliakan kita dengan mengabulkan permohonan kita. Dzikir ini dianjurkan dibaca sebanyak 140 kali dalam seminggu, khususnya pada malam Jumat atau Senin malam setelah sholat Maghrib. Dengan keyakinan bahwa Allah SWT Maha Mulia dan dapat memuliakan siapa saja yang dikehendaki-Nya, termasuk memudahkan urusan hutang piutang kita.
Dzikir Yaa Mudzil berasal dari Asmaul Husna ke-25 yang bermakna Allah Yang Maha Menghinakan. Dengan membaca dzikir ini, kita berharap Allah SWT menghinakan sifat buruk pada diri orang yang berhutang (seperti sifat mengingkari janji atau menunda-nunda pembayaran hutang). Dianjurkan untuk membaca dzikir "Yaa Mudzil" sebanyak 770 kali dalam sehari sambil membayangkan orang yang berhutang kepada kita. Jika jumlah tersebut terlalu banyak, kita bisa menggantinya dengan membaca "Al-Mudzill" sebanyak 75 kali, dilanjutkan dengan sholat sunah 2 rakaat. Setelah itu, tutup dengan membaca doa, "Allahumma Aaminnii Min (sebut nama orang yang berutang), Allahumma Akfinii Syarra-hu".
Amalan dengan Surat-Surat Al-Qur'an
Al-Qur'an sebagai pedoman hidup umat Islam juga memiliki beberapa surat dan ayat yang dapat diamalkan untuk urusan menagih hutang. Beberapa di antaranya adalah Surat Al-Fatihah, Surat Al-Baqarah ayat 250, dan Surat Ali Imran ayat 16, 26, dan 27. Mengamalkan surat-surat dan ayat-ayat ini dapat membanttu kita dalam urusan menagih hutang, terutama dari jarak jauh.
Surat Al-Fatihah dapat diamalkan dengan cara khusus saat hendak menagih hutang. Caranya adalah dengan mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim" saat berangkat dari rumah. Kemudian, saat sampai di rumah orang yang berhutang (atau saat akan menghubunginya jika dari jarak jauh), baca doa, "Ya Allah, saya hadiahkan Al-Fatihah kepada (sebutkan nama orang yang akan ditagih)", lalu bacakan Surat Al-Fatihah sebanyak 1 kali. Setelah itu, bacalah ayat "Wallohu mukhrijum maa kuntum taktumuum" sebanyak 23 kali, yang artinya "Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan." Amalan ini dipercaya dapat membuka hati orang yang berhutang sehingga mereka tersadar akan kewajibannya.
Surat Al-Baqarah ayat 250 juga dapat diamalkan sebagai doa ketika menghadapi kesulitan dalam menagih hutang, terutama jika orang yang berhutang sulit ditemui atau sengaja menghindar. Ayat ini berbunyi:
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى القَوْمِ الكَافِرِينَ
Rabbana afrigh 'alaina sabra wa tsabbit aqdaamana wansurna 'ala al-qaumil kafirin.
Artinya: "Ya Tuhan kami, curahkanlah kesabaran kepada kami dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami melawan orang-orang yang kafir."
Dalam konteks menagih hutang, ayat ini bisa dipahami sebagai permohonan kepada Allah SWT agar diberi kesabaran dalam proses penagihan, keteguhan hati dalam mempertahankan hak, dan pertolongan dalam menghadapi orang-orang yang ingkar janji. Ayat ini sebaiknya dibaca dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, bukan dengan niat untuk menzalimi atau menyusahkan orang yang berhutang.
Surat Ali Imran ayat 16 juga dapat diamalkan sebagai doa untuk menagih hutang. Ayat ini berbunyi:
رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Robbanaa innanaa aamannaa faghfirlanaa dzunuubanaa wa-qina 'adzaabannar.
Artinya: "Wahai Tuhan kami!, sesungguhnya kami telah beriman, maka berilah ampunan atas segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka"
Ayat ini dianjurkan dibaca sebanyak 7 kali. Dalam konteks menagih hutang, ayat ini bisa dipahami sebagai permohonan kepada Allah SWT agar dosa-dosa kita diampuni, termasuk dosa yang mungkin menjadi penghalang terkabulnya doa kita. Dengan hati yang bersih dari dosa, diharapkan doa kita untuk menagih hutang lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT.
Advertisement
Amalan Sholat dan Ibadah Lainnya
Selain berdoa dan berdzikir, melaksanakan ibadah sholat dan amalan lainnya juga dapat membantu dalam urusan menagih hutang dari jarak jauh. Beberapa amalan yang dianjurkan antara lain sholat tahajud dengan bacaan surat tertentu, membaca Ayat Kursi, dan melaksanakan puasa sunat.
Sholat tahajud merupakan salah satu sholat sunat yang memiliki keutamaan sangat besar dalam Islam. Waktu malam, terutama sepertiga malam terakhir, merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Untuk urusan menagih hutang, dianjurkan untuk melaksanakan sholat tahajud dengan membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua, dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Insyirah sebanyak 3 kali. Kemudian, bacalah Surat An-Nashr sebanyak 4 kali dan Surat Al-Ikhlas sebanyak 7 kali. Setelah sholat, tutup dengan dzikir:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَسَيْطَانٍ مَرِنٍ، وَشَمْتَةِ الْأَعْدَاءِ
Allahhumma inni, a'u zubikamin, gholabatid daini, wasyamatatil, aqda'a.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari beratnya hutang, kejahatan orang yang suka menzalimi, dan ejekan musuh."
Doa ini memiliki makna yang sangat dalam, di mana kita memohon perlindungan Allah SWT dari beratnya hutang (baik hutang kita sendiri maupun hutang orang lain kepada kita yang sulit tertagih), dari kejahatan orang-orang yang menzalimi (termasuk orang yang sengaja tidak membayar hutang), dan dari ejekan musuh (termasuk cemoohan orang-orang yang merendahkan kita karena tidak bisa menagih hutang).
Membaca Ayat Kursi juga dapat menjadi amalan yang bermanfaat dalam urusan menagih hutang. Ayat Kursi merupakan salah satu ayat yang memiliki keutamaan sangat besar dalam Islam. Dengan membaca Ayat Kursi secara rutin, diharapkan Allah SWT memberikan perlindungan dan kemudahan dalam segala urusan, termasuk dalam urusan menagih hutang. Ayat Kursi berbunyi:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā takhużuhụ sinatuw wa lā naụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā biiżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyaiim min 'ilmihī illā bimā syā, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā yaụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Melaksanakan puasa sunat juga dapat menjadi amalan yang bermanfaat dalam urusan menagih hutang. Puasa merupakan ibadah yang memiliki keutamaan sangat besar dalam Islam. Dengan berpuasa, diharapkan doa kita lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Beberapa hari yang dianjurkan untuk berpuasa sunat antara lain hari Senin dan Kamis, tengah bulan (13, 14, 15 dalam penanggalan Hijriah), atau pada hari-hari yang memiliki keutamaan khusus seperti hari Arafah dan hari Asyura.
Menagih hutang, terutama dari jarak jauh, dapat menjadi situasi yang tidak nyaman bagi banyak orang. Namun, dengan pendekatan yang tepat, termasuk mengamalkan doa-doa yang telah diajarkan dalam Islam, proses penagihan dapat dilakukan dengan lebih santun dan efektif.
