227 Jamaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci.

sebagian besar yang wafat di Tanah Suci adalah jamaah lanjut usia yang jumlahnya lebih dari 70 persen..

oleh Anr diperbarui 07 Nov 2013, 19:55 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2013, 19:55 WIB
haji-wafat-131003b.jpg
Hingga saat ini Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Jeddah mencatat 227 jamaah haji asal Indonesia meninggal dunia di Arab Saudi. Dari jumlah itu, 178 jamaah haji Indonesia wafat di Kota Mekah. Sementara, total anggota jamaah yang dirawat inap, rawat jalan, dan rujukan tercatat 8.958 orang.

Menurut Kepala Bidang Kesehatan Haji Fidiansjah, sebagian besar yang wafat di Tanah Suci adalah jamaah lanjut usia yang jumlahnya lebih dari 70 persen. Bila ditelisik lebih lanjut, imbuh Fidiansjah, mereka yang meninggal mayoritas jamaah dari gelombang dua.

Fidiansjah memperkirakan, masa adaptasi jamaah gelombang dua itu sangat kurang. Sebab, mereka langsung diberangkatkan ke Mekah dan melakukan aktivitas ibadah yang tinggi.

"Ini bukan masalah takdir. Kalau sudah kita sebut takdir, ya selesai. Tapi, ini, bagian dari upaya antisipasi dan perlakuan yang akan kita berikan kepada jamaah," ujar Fidiansjah kepada Media Center Haji, Jeddah, Kamis (7/11/2013).

Adapun berdasarkan data dari Sikohatkes hingga Rabu 6 November 2013 pukul 00.56 waktu setempat, jumlah jamaah yang menjalani rawat inap mencapai 1.974 jamaah. Sementara, jamaah yang menjalani rawat jalan mencapai 5.833 jamaah.

Jamaah Khusus

Sementara, Kepala Seksi Pendataan Ibadah Haji Khusus (PIHK) Cecep Nursyamsi mengungkapkan, hingga Selasa 5 November 2013 malam, seluruh jamaah haji khusus sudah dipulangkan ke Tanah Air dan semuanya berlangsung lancar.

"Alhamdulillah, seluruh jamaah haji khusus telah dipulangkan ke Tanah Air. Sebanyak 12.854 jamaah lewat Jeddah, dan 695 lainnya melalui Madinah," beber Cecep Nursyamsi.

Sisanya, menurut Cecep, 11 anggota jamaah meninggal di Tanah Suci. Sementara, 4 orang lainnya mendapat perawatan di Rumah Sakit Arab Saudi. Di luar itu, imbuh Cecep, semua berjalan relatif lancar. "Alhamdulillah, secara umum dapat terlaksana dengan baik. Mulai dari aspek pelayanan, maupun koordinasi dan pelaporan terhadap petugas pengendalian PIHK," pungkas Cecep.

Bayi Makiyah

Sementara itu, bayi yang lahir di pemondokan haji di Mekah, Makkiyah Marwah binti Jaman sudah pulang ke Tanah Air bersama kelompok terbang (kloter) JKS-34 Jakarta-Bekasi pada Selasa dini hari silam.

Makkiyah didampingi ayah dan ibunya terbang dari Madinah setelah diberangkatkan dari Mekah dengan ambulans pada Minggu malam 3 November 2013. Mereka tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Selasa siang 5 November 2013. (Eks)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya