Semarang Jadi Kota Paling Peduli Perubahan Iklim di Indonesia, Ini Buktinya

Warga Semarang boleh berbangga hati. Kota tempat tinggal ternyata kota paling peduli perubahan iklim.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Feb 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2022, 12:00 WIB
Flyover atau Jalan Layang Ahmad Yani Semarang
Flyover atau Jalan Layang Ahmad Yani yang menghubungkan Jalan Madukoro dengan Bandara Internasional Ahmad Yani di Kota Semarang, Jawa Tengah. (Dok. Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Semarang - Warga Semarang boleh berbangga hati. Kota tempat tinggal ternyata kota paling peduli perubahan iklim.

Semarang mendapat peringkat tertinggi dalam kategori Kota dengan Kepedulian terhadap Perubahan Iklim berdasarkan hasil riset Institut Teknologi Bandung. Penelitian yang diadakan Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas merilis hasil riset tentang Rating Transformasi Digital dan Kota Cerdas Indonesia 2021.

Ada lima kota yang disebut di dalam riset ITB tersebut. Pertama Semarang, diikuti Surabaya, Kota Bogor, Kota Bandung, dan Kota Tangerang.

Menurut Ketua Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas ITB Prof Suhono Harso Supangkat, dalam riset ini yang disebut kota cerdas adalah kota yang dapat mengelola berbagai sumber daya secara efektif dan efisien.

“Sehingga bisa menyelesaikan berbagai tantangan kota menggunakan solusi cerdas guna menyediakan infrastruktur dan memberikan layanan-layanan kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (1/2/2022).

Penilaian pada kategori ini dilakukan secara khusus untuk mengetahui dukungan kota dalam menghadapi permasalahan perubahan iklim yang berdampak pada panasnya permukaan bumi yang berasal dari peningkatan kadar CO2.

Indikator yang menjadi tolok ukur dukungan terhadap perubahan, antara lain, penggunaan energi terbarukan, meminimalisaasi kendaraan, dan pengelolaan lingkungan. Lebih detail indikator membahas terkait, substitusi energi, implementasi kendaraan hemat energi, penggunaan kendaraan umum, penambahan ruang terbuka hijau.

“Seiring peningkatan arus urbanisasi, permasalahan di area perkotaan ikut tumbuh, kepadatan penduduk di area perkotaan dengan kondisi gas karbon yang tidak terkontrol dapat mengancam perubahan iklim dunia,” ucapnya.

Semarang dan beberapa kota lainnya dianggap telah menyadari pentingnya fokus terhadap pengurangan dampak perubahan iklim dunia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya