Liputan6.com, Semarang - Musik dangdut menjadi aliran musik populer di Indonesia. Penggemar musik dangdut tidak hanya dari kalangan orang tua saja, namun juga banyak anak muda yang menggandrungi musik dangdut.
Musik dangdut merupakan perpaduan musik lokal khas Indonesia dengan musik India, Arab dan Melayu, serta musik rock barat. Dikutip dari berbagai sumber, istilah dangdut, merupakan onomatope dari suara permainan alat musik tabla dari India yang menghasilkan bunyi ‘ndut’.
Musik dangdut memiliki ciri yang paling menonjol yakni dentuman alat musik tabla dan gendang. Musik dangdut juga sangat dipengaruhi oleh musik-musik India klasik ala Bollywood.
Advertisement
Baca Juga
Musik dangdut di Indonesia juga bermula dari keinginan musisi muda Indonesia untuk membuat musik modern yang menarik berbagai kalangan. Pelahan-lahan musik dangdut mulai dikenal oleh publik secara luas sekitar 1970-an.
Tidak hanya dipengaruhi oleh musik India, musik dangdut juga dipengaruhi oleh musik Arab, khususnya pada bagian cengkok serta harmonisasi nadanya. Pada 1970 hingga 1980, musik dangdut menjadi primadona genre musik yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia.
Awalnya lagu dangdut bercerita mengenai kisah-kisah romantis. Namun, semakin lama musik dangdut juga turut membahas berbagai isu sosial serta mengajak pendengar untuk senantiasa mengingat ajaran agama Islam.
Rhoma Irama adalah sosok yang memopulerkan dangdut hingga ia dijuluki Raja Dangdut. Ketenaran musik dangdut sempat membuat musik ini dilarang pemerintah untuk disiarkan di radio serta televisi pemerintah.
Hingga pada 1990-an pemerintah menganggap jika musik merupakan salah satu lambang penting dalam pembangunan Indonesia, sehingga larangan musik dangdut dicabut. Meskipun kini ketenaran musik dangdut tidak seheboh yang dulu, tetapi musik dangdut masih sangat digemari.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Sub Musik Dangdut
Kemudian musik dangdut semakin berkembang menjadi beberapa sub musik dangdut, salah satunya adalah dangdut koplo. Musik koplo atau dangdut koplo menjadi sub aliran dari genre dangdut yang populer saat ini.
Ciri khas yang menandakan musik koplo adalah irama dengan tempo yang lebih cepat. Aliran ini dipopulerkan oleh grup orkes melayu yang merajai panggung musik wilayah Pulau Jawa, terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah (Jateng).
Dangdut koplo muncul seiring dengan kejenuhan musik dangdut murni. Musisi di daerah pesisir Pantura mulai mengembangkan bentuk musik dangdut gaya baru yang dikenal dengan musik dangdut koplo.
Dangdut koplo adalah mutasi dari musik dangdut setelah era congdut (dangdut campursari). Musik koplo semakin mendapat tempat di hati masyarakat dengan melebarnya area kekuasaannya hingga ke beberapa wilayah seperti Yogyakarta dan beberapa kota di Jateng.
Popularitas dangdut koplo juga berkat fenomena goyang ‘ngebor’ milik Inul Daratista. Kini masyarakat Indonesia semakin lebih mengenal dangdut koplo dibandingkan musik dangdut murni itu sendiri.
Advertisement