Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan

Memupuk Persatuan di Kalangan Pelajar dan Mahasiswa Yogyakarta dengan ‘Selendang Sutera’, Apa Itu?

Latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini yaitu adanya kekayaan dan keanekaragaman suku, budaya, agama, ras dan golongan di Indonesia dan sudah digelar rutin setiap tahun

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2022, 04:00 WIB

Diterbitkan 28 Jul 2022, 04:00 WIB

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakhsmi Pratiwi

Liputan6.com, Yogyakarta - Rasa persatuan dan kesatuan di kalangan pelajar dan mahasiswa di Yogyakarta perlu terus dipupuk. Hal ini yang melatarbelakangi Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan gelar budaya etnis sebagai bagian dari kegiatan Semarak Legenda Suku se-Nusantara (Selendang Sutera).

Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera. Kegiatan akan dilaksanakan pada 1 sampai 4 Agustus 2022.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakhsmi Pratiwi, kegiatan ini juga bertujuan untuk penguatan nilai-nilai keberagaman budaya dan kearifan lokal serta meningkatkan apresiasi pelajar dan mahasiswa daerah di Yogyakarta dan masyarakat terhadap budaya di DIY.

“Latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini yaitu adanya kekayaan dan keanekaragaman suku, budaya, agama, ras dan golongan di Indonesia dan sudah digelar rutin setiap tahun,” ujarnya, dalam siaran pers, Rabu (27/7/2022).

Pada tahun ini, Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera ini mengangkat tema Membangun Kebersamaan dalam Keberagaman”. Kegiatan Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera 2022 ini berlangsung secara luring di di Jogja City Mall (JCM) dan terbuka untuk umum.

Kegiatan Selendang Sutra menjadi media bagi para pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam IKPMDI untuk menjaga suasana Yogyakarta agar tetap kondusif. Kegiatan semacam ini diharapkan bisa mempercepat proses akulturasi budaya serta meminimalkan terjadinya konflik antaretnis.

Dalam kegiatan Gelar Budaya Etnis Selendang Sutera ini akan menampilkan kesenian dari 34 provinsi dari seluruh Indonesia. Kemudian pada hari keempat atau hari terakhir akan diadakan penjurian untuk kategori penampil terbaik.