Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di kawasan objek wisata pemandian Patemon Tanggul Jember Jawa Timur bertemun Bupati Hendy Siswanto.
Para PKL tersebut mengungkapkan keluh kesahnya tak berjual selama covid-19 berimbas tidak beroperasinya wisata yang merupakan taman rekreasi keluarga milik Pemkab Jember.
“Ini sudah dua tahun pak, kami tidak jualan sama sekali, kami bingung mau cari makan, kami sudah lama menggantungkan hidup dari berjualan di sini, ini sudah 2 tahun ditutup, tolong dibuka lagi pak Bupati,” keluh salah seorang PKL di Pemandian Patemon Khodijah, Selasa (22/2/2022).
Advertisement
Baca Juga
Dia menuturkan, ketika pemandian Patemon beroperasi, bisa omset lebih dari Rp. 1 juta lebih perharinya. Namun pandemi covid-19 membuat wisata pemandian keluarga tersebut tutup.
Kondisi ini, kata dia, berdampak kepada penghasilan PKL yang mengandalkan mata pencahariannya dari pengunjung. Para PKL, kata dia, kehilangan pendapatan selama 2 tahun sejak objek wisata tutup karena covid-19.
"Saya sampai menjual aset keluarga demi bertahan hidup selama pandemi covid- 19," ujar dia.
Sementara itu, Bupati Hendy Siswanto menyampaikan, infrastruktur pemandian Patemon akan diperbaiki terlebih dahulu sebelum kembali dibuka dan beroperasi.
“Kami targetkan sebelum Idul Fitri sudah selesai, sehingga Anda semua bisa jualan,” ungkap Bupati Hendy disambut gembira para pedagang.
Hendy juga mengaku akan merapikan kedai kaki lima dan meminta para pedagang untuk guyub rukun ketika kembali dibuka wisata tersebut. Hendy Siswanto didampingi Kepala Disparbud dan Kepala BAPPEDA Jember meninjau aset yang sudah lama tanpa pemeliharaan tersebut.
Pada kunjungannya, Hendy mengecek kondisi kolam, sarana prasarana serta pendukung lainnya. Bupati Hendy juga ngobrol bareng para pedagang kaki lima yang sudah lama tidak beroperasi karena tempat wisata ditutup selama pandemi Covid-19.