Pameran Mainan Anak Hadir di Surabaya, Jadi Pelecut Ekonomi Produk UMKM

Indonesia Toys Paradise menurut Eri akan dimasukkan kalender event Pemkot Surabaya dan akan disinergikan dengan travel-travel yang ada

oleh Dian Kurniawan diperbarui 01 Agu 2024, 19:20 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 19:14 WIB
Pameran Mainan Anak Hadir di Surabaya, Jadi Pelecut Ekonomi Produk UMKM
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menghadiiri pameran mainan anak yang mempertemukan produsen dalam dan luar negeri. (ist)

Liputan6.com, Surabaya Pameran mainan anak terbesar di Indonesia digelar di Surabaya. Langkah mendorong pertumbuhan ekonomi Usaha Kecil Menengah (UKM) ini sebagai upaya meningkatkan daya saing produk lokal di skala Internasional.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengapresiasi pameran internasional untuk mainan anak-anak yang digelar di Kota Pahlawan ini, terlebih dilibatkannya produk-produk lokal yang tidak kalah bersaing.

"Ini tentunya menarik warga masyarakat. Tadi ada produk mainan dari Blitar, Demak, ternyata kita tidak kalah, tapi dengan adanya produk-produk dari luar negeri ini tantangan kita untuk semangat menaikkan kemampuan kita," ujarnya usai soft launching Indonesia Toys Paradise di Dupak Grosir Surabaya, Kamis (1/8/2024).

Indonesia Toys Paradise menurut Eri akan dimasukkan kalender event Pemkot Surabaya dan akan disinergikan dengan travel-travel yang ada.

"Jadi ketika ada masyarakat baik dari luar negeri atau dalam negeri masuk ke Surabaya bisa diarahkan di pameran Indonesia Toys Paradise ini, maka secara otomatis dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya," ucapnya.

CEO of Tritunggal Abadi Jaya Indonesia, Hardy Pangdani menambahkan, dalam pameran yang digelar selama setahun ini produk mainan yang dipamerkan tidak hanya melibatkan produsen dalam negeri tapi juga luar negeri.

"Ini pesertanya dari luar negeri dan dalam negeri, karena ini skala internasional bisa memacu mainan import dan keuangan di Surabaya," ucapnya.

Hardy menyebut, Indonesia Toys Paradise ini melibatkan semua pihak dengan membangun ekosistem jaringan baik itu dengan pemerintah, customer maupun vendor. Apa yang dilakukan ini mengadopsi negara China dimana konsep showroom seperti sekarang ini berhasil.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Target Pasar

"Sudah lebih 10 tahun China melakukan hal itu, sampai saat ini mereka berhasil, makanya kita coba melakukan itu. Jadi pola pikir sendiri-sendiri harus dirubah dan lebih melibatkan berbagai pihak," ujarnya.

Pria asli Surabaya ini menjelaskan, untuk target market pameran mainan anak-anak yang di gelar ini tidak hanya menyasar masyarakat lokal atau dalam negeri tapi juga internasional.

"Kenapa nasional dan internasional. Kami itu mempunyai hak distribusi itu mulai Sumatera hingga Papua dengan seribu lebih Customer, terus kenapa kami berani bicara internasional karena kami bermitra dengan konsolidator di China dan Hongkong. Kami juga mendorong pemerintah juga melakukan ekspor," ucapnya.

Sementara itu, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Timur (Jatim) siap memberikan kemudahan dalam penyelengaraan tempat pameran berikat seperti halnya Indonesia Toys Paradise.

Kepala Kantor Kanwil Bea Cukai Jatim, Untung Basuki menjelaskan pihaknya memberikan insentif terkait fiskal untuk barang-barang pameran dari luar negeri.

"Karena barang itu untuk dijual di pameran, nanti barang itu akan di ekspor kembali. Jadi tidak dipungut atas biaya masuk dalam rangka import," ujarnya.

"Selain itu ada insentif prosedural, mita akan menyiapkan gudang khusus, barang dari bandara maupun pelabuhan ke gudang penyimpanan nanti bisa langsung segera dilakukan display," tutup Untung Basuki.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya