Liputan6.com, Filipina Mengunjungi kota Puerto Princesa, Palawan belumlah lengkap tanpa mencicipi hindangan khas bernama Tamilok. Tamilok atau cacing kayu bagi orang Filipina merupakan hidangan istimewa sekaligus ekstrem. Mengapa disebut ekstrem, karena Tamilok memilki bentuk kenyal dan berlendir.
Penduduk setempat menyebut juga tamilok dengan sebutan woodworm (cacing kayu) karena pada zaman kapal masih terbuat dari kayu, woodworm ditakuti karena kemampuannya melubangi bahkan pakal kapal yang kuat sekali pun.
Â
Advertisement
Di Palawan, woodworm umumnya dipanen dari hutan bakau hingga biasanya berakhir di meja makan. Tamilok yang bentuknya mirip cacing sebetulnya adalah spesies moluska (kerang) yang menggunakan cangkang tak berfungsinya untuk menggerogoti kayu.
Biasanya tamilok segar yang sudah dicuci bersih langsung dihidangkan bersama dengan cuka yang telah dicampur dengan irisan cabe sebagai sausnya dan siap untuk disantap.
Â
Aroma amis, bau lumpur, rasa yang kenyal sangat khas namun memiliki tekstur yang lembut, licin dan berlendir seperti itulah gambaran yang muncul setelah mencicipinya secara langsung. Dijamin membuat Anda akan ketagihan setelah mencicipinya untuk pertama kali.
Lebih lanjut, beberapa restoran merendam woodworm (cacing kayu) terlebih dahulu dengan campuran air garam, jahe dan jeruk nipis untuk menghilangkan bau amis sehingga membuat tamilok semakin lezat ketika hendak dikonsumsi. (Ars)