Liputan6.com, Jakarta - Dalam sholat berjamaah, makmum wajib mengikuti imam. Sebab, itu yang akan menjadi keabsahan sholat.
Jika mengikuti imam semenjak rakaat pertama, maka makmum akan mengakhiri sholatnya setelah salam akhirnya imam. Akan tetapi, jika makmum tertinggal satu rakaat dari imam, maka setelah imam salam, makmum berdiri lagi menyempurnakan rakaat sholatnya.
Advertisement
Namun bagaimana jika diketahui seorang imam keliru dengan bilangan rakaatnya? Misalnya, sholat Dzuhur yang berjumlah empat rakaat tapi imam menambah satu rakaat lagi menjadi lima.
Advertisement
Baca Juga
Jika kasusnya demikian, apa yang harus dilakukan oleh makmum ketika imam lupa bilangan rakaat saat sholat berjamaah? Mengikuti imam atau mengakhiri sholat karena telah memenuhi jumlah rakaat?
Agar tidak keliru, simak berikut penjelasan Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Imam Keliru Wajib Diingatkan
Buya Yahya mengatakan, jika ada seseorang melakukan sholat berjamaah, kemudian imamnya lupa jumlah rakaat yang telah dilakukan, maka makmum harus mengingatkannya. Cara mengingatkan makmum pria dan wanita berbeda.
“Jika kita menemukan imam salah, maka bagi kaum pria wajib mengingatkannya dengan bertasbih dengan mengucapkan kalimat ‘Subhanallah’ agar tahu kalau dia (imam) salah. Sebab, mungkin sekali dia lupa, manusia. Sehingga ada disyariatkan sujud sahwi setelah itu nanti," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Sabtu (11/1/2025).
Bagi makmum wanita, jika menemukan imam keliru dalam sholatnya, maka disunnahkan mengingatkan dengan cara menepuk tangan. Saat menepuk, sunnahnya menepukkan punggung tangan yang satu ke telapak tangan satunya, bukan seperti ‘tepuk tangan’ seperti biasanya.
Advertisement
Jika Imam Melebihi Jumlah Rakaat
Menyinggung inti pertanyaan di atas, ketika imam melebihi rakaat sholat yang telah ditentukan, maka jangan langsung menilai imam tersebut salah. Bisa jadi dia menambah satu rakaat lagi karena lupa tidak membaca surah Al-Fatihah di rakaat sebelumnya.
Kendati kasusnya begitu, makmum harus tetap mengingatkan. Sebab, bagi makmum imam tersebut sudah melebihi jumlah rakaat yang seharusnya.
“Maka setelah kita mengingatkan, kita tidak boleh ikut. Sebab, kalau kita mengikuti amalan yang diduga salah, berarti kita tidak boleh diikuti,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan dua pilihan yang dapat makmum lakukan jika menghadapi kasus tersebut. Pertama adalah menunggu imam yang menambah satu rakaat lagi, lalu salamnya bersama-sama.
“Atau langsung niat pisah. Maka, karena imam berdiri lagi saya cukup empat rakaat (misalnya dalam sholat Dzuhur). Tidak boleh nambah jadi lima rakaat. Jika kita sadar kalau ini rakaat kelima, batal lah sholat kita,” jelas Buya Yahya.
Jika ternyata keduanya lupa sampai akhirnya melakukan sholat Dzuhur lima rakaat, maka sholatnya tetap sah. "Karena lupa semuanya, tidak dosa semua dan sah semuanya, gak usah diulang (sholat) semuanya," pungkas Buya Yahya.
Wallahu a’lam.