Rajin Ibadah karena Iming-Iming Bidadari Cantik Surga, Emang Boleh? Simak Kajian Gus Baha

Guyonan ini dilanjutkan dengan pembahasan mengenai bagaimana motivasi banyak orang sebenarnya terkait imbalan surgawi, khususnya bidadari cantik yang dijanjikan

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2025, 05:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 05:30 WIB
Gus Baha AI
Gus Baha (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Kisah dan guyonan dari Gus Baha selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Dengan gaya ceramah yang santai dan penuh humor, Gus Baha mampu menyampaikan pesan agama yang mendalam tanpa terkesan menggurui.

Salah satu guyonan menarik dari Gus Baha disampaikan dalam tayangan video yang dikutip dari kanal YouTube @takmiralmukmin. Dalam video tersebut, Gus Baha membahas motivasi seseorang dalam menjalankan ibadah, terutama sholat di masjid.

Menurut Gus Baha, jika diperhatikan dengan jujur, motivasi seseorang dalam rajin beribadah sering kali bukan semata karena Allah, melainkan ada faktor lain yang memengaruhi.

"Coba yang menggerakkan Anda sholat di masjid itu apa? Perempuan, ternyata!" ungkap Gus Baha sambil tertawa, diiringi gelak tawa para jemaah.

Guyonan ini dilanjutkan dengan pembahasan mengenai bagaimana motivasi banyak orang sebenarnya terkait imbalan surgawi, khususnya bidadari cantik yang dijanjikan.

"Sholat di masjid yang diharapkan surga. Terus di surga ada bidadari, kan? Iya, alasannya nanti di surga bisa mencumbu bidadari cantik-cantik," lanjutnya dengan nada humor.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Penggerak Ibadah Umumnya Iming-iming

Ilustrasi Islami, muslimah, hijab
Ilustrasi Islami, muslimah, hijab. (Photo by Gary Yost on Unsplash)

Menurut Gus Baha, hal ini menunjukkan bahwa penggerak ibadah tersebut bukan murni karena cinta kepada Tuhan, melainkan karena iming-iming tertentu yang ada di benak seseorang.

"Penggeraknya siapa coba? Penggeraknya bukan Tuhan, penggeraknya itu ya ndak Tuhan. Ini kan yang ada di otak orang-orang seperti itu," jelasnya sambil tersenyum.

Meski demikian, Gus Baha menegaskan bahwa dirinya tidak seperti itu. "Tapi saya nggak gitu, hahaha. Saya nggak seburuk itu," ujar Gus Baha dengan nada bercanda, yang kembali disambut tawa para jemaah.

Guyonan ini kemudian diarahkan kepada introspeksi diri. Gus Baha mengajak para jemaah untuk jujur dalam menilai motivasi mereka saat beribadah.

"Gimana rajin ibadah? Bayangan masuk surga terus apa? Wes jujur saja, nggak usah bohong," ucapnya sambil memancing jawaban dari jemaah.

Ia juga menambahkan bahwa banyak orang sebenarnya memiliki rencana atau bayangan tertentu saat membayangkan surga, terutama terkait bidadari.

"Kegiatanmu apa? Rencanamu apa? Ayo jawab jujur! Bidadari, kan? Iya, yang lebih cantik dari istri kamu, kan?" canda Gus Baha, kembali diselingi gelak tawa.

Pesan Mendalam Berbalut Guyonan

ilustrasi bidadari surga
ilustrasi bidadari surga

Meski disampaikan dalam bentuk guyonan, pesan ini memiliki makna mendalam. Gus Baha ingin mengajak umat Islam untuk lebih mendalami niat dan motivasi dalam beribadah.

Menurutnya, ibadah seharusnya dilakukan dengan ikhlas semata karena Allah, bukan hanya karena iming-iming pahala atau surga.

Ia juga mengingatkan bahwa surga dan bidadari memang merupakan bagian dari janji Allah, tetapi sebaiknya hal tersebut tidak menjadi satu-satunya alasan seseorang rajin beribadah.

"Yang penting itu niatnya. Kalau niatnya sudah lurus, surga dan bidadari itu akan menjadi bonus dari Allah," jelasnya.

Gus Baha juga menambahkan bahwa humor adalah salah satu cara untuk menyampaikan pesan agama agar mudah diterima oleh masyarakat.

"Dengan bercanda, pesan itu lebih mudah dipahami. Tapi, jangan lupa ambil maknanya. Jangan cuma fokus pada guyonannya," tuturnya.

Ceramah ini memberikan sudut pandang baru kepada umat Islam untuk lebih introspektif terhadap niat ibadah mereka.

Guyonan Gus Baha bukan sekadar candaan biasa, melainkan cara kreatif untuk mengingatkan umat agar selalu memperbaiki niat dalam menjalankan agama.

Melalui ceramah-ceramah seperti ini, Gus Baha membuktikan bahwa agama bisa disampaikan dengan cara yang ringan tetapi tetap penuh makna.

Penjelasannya tidak hanya relevan bagi umat Islam yang sudah mendalami agama, tetapi juga bagi mereka yang sedang belajar memahami Islam secara lebih baik.

Dengan gaya khasnya, Gus Baha terus menginspirasi banyak orang untuk lebih mencintai agama melalui introspeksi, humor, dan pemahaman yang mendalam.

Guyonan tentang motivasi ibadah ini menjadi salah satu contoh bagaimana Gus Baha menyampaikan pesan agama dengan cara yang unik dan menyentuh hati banyak orang.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya