Liputan6.com, Jakarta Bulan Agustus 2014, dunia maya di Indonesia ramai dengan sebuah gaya busana kontroversial. Busana Muslim berukuran ketat dan mencetak lekuk payudara menjadi perbincangan masyarakat luas. Gaya busana ini disebut dengan Jilboobs.
Kata `Jilboobs` merupakan singkatan dari 2 kata, yakni `Jilbab` dan `Boobs` yang berarti `Payudara`. Sebuah akun Facebook bernama Jilboobs Community yang hadir sejak 25 Januari 2014 (yang kini sudah tak bisa diakses) menjadi pemicu dari berkembangnya buah bibir bertemakan Jilboobs.
“Indahnya saling berbagi :) nb: di olah dari berbagai sumber,” demikian deskripsi tentang halaman Facebook tersebut. Di halaman tersebut terdapat beberapa foto para wanita yang mengenakan jilbab namun dengan ukuran ketat sehingga lekuk tubuh termasuk bentuk payudaranya terekspos.
Advertisement
Jelas bahwa busana Muslim terkait dengan seperangkat aturan Islami untuk tak mengekspos tubuh, jilboobs sontak menjadi satu perbincangan hangat. Beberapa komentar pengguna Facebbok lugas mengkritik tampilan-tampilan para Jilboobers (sebutan untuk wanita dengan gaya hijab Jilboobs). “Astagfirullah, sadar wahai saudara,” tulis pemilik akun Estri Yuna’rii.
Beberapa komentar lain bukan hanya mengkritik para Jilboobers tapi juga mempertanyakan maksud dari keberadaan halaman Facebook Jilboobs Community itu. “...KALO EMANG NIAT BAIK BUAT SESAMA MUSLIM KAGAK USAH BIKIN FANPAGE KAYAK GNI,KALO MAU TEGUR,TEGUR AJA ORANGNYA LANGSUNG!...” demikian petikan komentar pemilik akun Fava N. Ulfati.