Kemenpar Beri Suntikan Rp 10 Miliar untuk Pariwisata Sumut

Memiliki Danau Toba dan Pulau Samosir, pariwisata Sumatera Utara sesungguhnya memiliki potensi yang luar biasa.

oleh Reza Efendi diperbarui 27 Agu 2015, 16:34 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2015, 16:34 WIB
Menteri Pariwisata, Arief Yahya
Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Liputan6.com, Medan Keberadaan Danau Toba dengan Pulau Samosir menjadikan Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keelokan alam, yang sekaligus menjadi destinasi favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Menurut Menteri Pariwisata, Arief Yahya, selain kecantikan yang dimiliki Danau Toba, sejarah supervolcano yang terjadi sekitar 75.000 tahun lalu sehingga membuat dunia mengalami musim dingin ekstrim selama 1.000 tahun, meninggalkan kisah menarik yang akan membuat banyak wisatawan, khususnya mancanegara, tertarik untuk mengetahuinya.

"Itu sebagian kecil yang selama ini kita dengar, kisah-kisah serta misteri lainnya yang terjadi akibat letusan Gunung Toba selalu menggoda wisatawan untuk datang ke Danau Toba," kata Menteri Arief, saat ditemui awak Liputan6.com, Kamis (27/8/2015), dalam Seminar Nasional Pariwisata dengan tema Pengelolaan Destinasi Pariwisata Alam, di Medan, Sumatera Utara.

Lebih jauh Menteri Arief menjelaskan, agar Sumatera Utara menjadi destinasi unggulan bagi para wisatawan mancanegara, Kementerian Pariwisata akan terus memberikan dukungan, salah satunya adalah dengan menyiapkan dana sekitar Rp10 miliar.

Namun dana Rp10 miliar dukungan Kementerian Pariwisata tersebut tidak berupa uang, melainkan media untuk komunikasi yang dikelola Kementerian Pariwisata dan teman-teman yang ada di Sumatera Utara, dengan memberikan informasi apa saja yang dibutuhkan dalam mempromosikan pariwisata.

"Tahun ini kita harapkan Danau Toba sudah masuk ke GGN atau Global Geopark Network UNESCO. Potensi wisata di Sumut sangat besar, wisatawan mancanegara di Sumut dulu bisa mencapai 400ribu, sekarang tersisa hanya 270ribu," ujar Menteri Arief.

Menurut Arief, kunjungan wisatawan ke Sumut bukannya malah naik melainkan menurun harus ada intropeksi mengapa hal tersebut bisa terjadi, padahal potensinya sangat besar. Oleh karena itu, tahun 2019 targetnya adalah 4 kali lipat, yaitu dari 270 ribu menjadi 1 juta.

"Kiat-kiat khusus dari kementerian pariwisata untuk menjadikan Danau Toba salah satu wisata dunia juga sudah kita siapkan. Secara garis besar saya bagi tiga, yang pertama pengembangan destinasinya, kedua pemasaran, dan ketiga kelembagaan. Untuk pengembangan destinasi kita sudah sepakat ikon untuk Sumatera Utara adalah Danau Toba," tambahnya.

Ia juga menerangkan, analoginya adalah ikon untuk Joglosemar atau Jogya, Solo, dan Semarang itu dua provinsi dan sudah dipilih yaitu Borobudur. Karena Indonesia harus punya deferesiasi yang levelnya dunia. Diyakini Borobudur dan Danau Toba itu adalah kelasnya dunia sehingga akan bagus.

"Untuk pemasarannya, Kementerian Pariwisata akan mempromosikan atau akan memberikan dukungan Rp 10 Miliar untuk Sumatera Utara. Untuk Danau Toba hanya Rp 1 Miliar agar langsung mendunia, nantinya berupa TV komersial di seluruh media nasional dan internasional," terangnya.

Sementara untuk kelembagaan, bulan depan akan dibentuk tim satgas pengelolaan Danau Toba, satgas pengelolaan kawasan terpadu Danau Toba oleh menteri pariwisata. Lalu akan dibuat juga Kepresnya. (Reza Perdana/Ibo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya