Liputan6.com, Jakarta Banyuwangi tidak hanya memiliki potensi wisata alam, seni, dan budaya saja, kabupaten yang mendapat julukan The Sunrise of Java ini juga dikenal memiliki lahan perkebunan yang luas. Untuk mengangkat eksistensi perkebunan di Banyuwangi, pemerintah kabupaten setempat menggelar Banyuwangi Plantation Festival (PPF), Minggu 4 Oktober 2015 di Perkebunan Kalirejo, Glenmore.
Menurut informasi yang diterima tim Liputan6.com, Sabtu (3/10/2015), Kabupaten Banyuwangi memiliki area perkebunan yang luasnya mencapai 82.143,63 hektar, yang tersebar di beberapa wilayahnya. Komoditas hasil kebunnya pun beragam, mulai dari kopi, kelapa kopra, kelapa deres, tembakau, kakao, tebu, cengkeh, karet, vanili, abaca, kapas, dan kapuk randu. Bahkan beberapa di antaranya telah menjadi komoditas yang diekspor ke berbagai negara.
“Potensi perkebunan di Banyuwangi sangat besar dan sangat menarik untuk dikembangkan. Kita ingin potensi itu bisa terangkat dan dikemas. Bukan sekedar untuk dipasarkan, namun juga sebagai peluang untuk menarik wisatawan," ungkap Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
Advertisement
Lebih jauh Bupati Anas menjelaskan, festival ini digelar sesuai dengan konsep pariwisata Banyuwangi, yaitu ecotourism, yang mengembangkan pariwisata dengan mengandalkan potensi alamnya. "Banyak sekali opportunity yang ada di perkebunan, tinggal bagaimana kita mengemasnya sebagai peluang untuk menarik wisatawan. Mulai dari alam yang masih natural, hasil perkebunannya sendiri kopi, karet, kakao, hingga proses pengolahannya. Ini akan menambah destinasi wisata dan memperpanjang life cycle pariwisata di Banyuwangi. Otomatis juga menambah penghasilan perkebunan,” lanjut Bupati Anas.
Sementara itu, kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan, Ikrori Hudanto mengatakan, dalam festival yang akan digelar besok ini para pengunjung akan ditunjukkan berbagai produk komoditas hasil perkebunan, termasuk berbagai produk hasil olahannya. Tak hanya itu, pengunjung juga akan diberi edukasi mengolah hasil perkebanan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis. (Ibo)