Liputan6.com, Jakarta Sebelum memutuskan untuk menjadi transgender, Dena Rachman sudah menyukai segala hal yang berbau feminin sejak kecil. Namun, selayaknya anak laki-laki, pemilik nama asli Renaldy Denada Rachman ini seharusnya bisa lebih macho.
Karena itu, keluarganya pun awalnya mendukung supaya Dena lebih macho dengan berbagai hal. Salah satunya dengan mengikutkan Dena bermain sinetron laga.
"Aku suka hal-hal yang berbau feminin, aku suka tampil, main roll playing, nyanyi, main restoran, main dandan-dandanan, sudah ke arah sana. Makanya mereka nyuruh aku nyanyi, modelling, main sinetron laga, biar sedikit macho kali, ya," ucap pemilik label sepatu Drama ini kepada Liputan6.com, di Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Advertisement
Baca Juga
Namun, hasilnya malah sebaliknya. Bukannya bertambah macho, Dena semakin tidak nyaman dengan kondisinya. Ia merasa dia bukanlah seorang laki-laki. Meski begitu, ia tetap jaim alias jaga image dengan lingkungan sosialnya.
Sampai suatu saat ketika Dena masih duduk di bangku SMP, teman-temannya menanyakan kepadanya. Mereka merasa ada sesuatu yang ditutup-tutupi dari diri Dena dan memintanya untuk jujur. Sejak saat itulah pikiran Dena terbuka untuk berusaha jujur dengan dirinya dan orang-orang di sekelilingnya.
Ia mulai menjadi dirinya sendiri dan menemukan kenyamanan darinya. Sampai Dena selesai kuliah S1 di FISIP Universitas Indonesia, sosok kelahiran Jakarta, 30 Agustus 1987 ini mengungkapkan keinginannya untuk menjadi transgender ke orangtuanya.Â
Â
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6