Psikolog Jelaskan Alasan Orang IQ Tinggi Susah Bersosialisasi

Selain sebagai individu, manusia juga mahluk sosial, tetapi tak semua mampu bersosialisasi. Berikut ini alasan menurut psikolog.

oleh Firman Fernando Silaban diperbarui 04 Jul 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2016, 12:00 WIB
Psikolog Jelaskan Alasan Orang IQ Tinggi Susah Bersosialisasi
Psikolog Jelaskan Alasan Orang IQ Tinggi Susah Bersosialisasi (sumber.Brightside.me)

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya sebagai individu, manusia juga merupakan mahluk sosial yang membutuhkan teman untuk berbagi dan saling membantu. Selain itu, salah satu alasan mengapa manusia membutuhkan teman adalah untuk penuhi kebutuhan komunikasinya.

Bahkan melalui sebuah penelitian, ilmuwan melibatkan 15 ribu orang dengan rentang usia antara 18 dan 28 tahun yang tinggal di daerah dengan tingkat kepadatan berbeda untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan manusia untuk komunikasi serta tingkat kepuasannya. Melalui majalah psikologi di Inggris, hasil penelitian pun dirilis dan hasilnya dirangkum dalam 3 kesimpulan.

Seperti dilansir dari Brightside.me, Rabu (29/6/2016), berikut beberapa hasil penelitian yang dianalisis psikolog Satoshi Kanazava dari London School of Economics dan Normal Li dari Singapore Management Univesity.

Pertama karena adanya aturan, orang yang tinggal di daerah padat penduduk kurang puas. Kedua, untuk merasa bahagia, kita harus selalu berkomunikasi dengan teman-teman yang sepemikiran. Ketiga, orang-orang dengan tingkat IQ tinggi mengalami komunikasi kurang stabil.

Artikel ini lebih mengacu pada kesimpulan ketiga yang melibatkan orang-orang dengan tingkat kecerdasan tinggi tetapi kurang bisa bersosialisasi. Kedua ilmuwan tersebut mengindikasikan bahwa ketidakpuasan yang diterima oleh orang dengan tingkat IQ tinggi karena tak ada yang bisa mengimbangi pemikiran mereka.

Bagi orang-orang dengan kecerdasan tinggi, kehidupan sosialita cenderung dianggap sebagai mimpi buruk dan tidak sesuai esensi kehidupan mereka. Kebanyakan para jenius memilih untuk menyendiri karena menganggap sedikit orang yang mampu memahami dan menerima mereka.

Seorang peneliti dari Brookings Institution, Carol Graham mengatakan orang-orang cerdas menggunakan sebagian besar waktu mereka untuk mencapai tujuan jangka panjang. Dengan intelektualitas yang dimiliki, mereka justru menemukan kebahagiaannya.

Kecerdasan tinggi memungkinkan orang untuk cepat beradaptasi dengan kondisi yang baru. Selain itu, intelektualitas yang dimiliki memungkinkan mereka untuk mudah hidup dengan aturannya sendiri tanpa harus bersosialisasi.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya