Masih Menjadi Favorit, Kepulauan Seribu Kembali Diserbu Wisatawan

Tak pernah bosan, wisatawan lokal kembali menyerbu pulau seribu di libur lebaran kali ini.

oleh Ivana Sitanggang diperbarui 08 Jul 2016, 19:01 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2016, 19:01 WIB
Kepulauan Seribu
Tak pernah bosan, wisatawan lokal kembali menyerbu pulau seribu di libur lebaran kali ini.

Liputan6.com, Jakarta Kepulauan Seribu sukses menggoda ribuan wisatawan. Di H+2 Lebaran, Kamis (7/7/2016), sudah ada sekitar 5000 wisatawan yang mulai membanjiri Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. Tujuan mereka sama. Semua ingin berlibur di Kepulauan Seribu.

Untuk urusan wisata, Kepulauan Seribu memang punya daya tarik yang tak kalah dengan destinasi lainnya. Namanya sekarang makin ngetop. Kepulauan Seribu sudah ditetapkan menjadi salah satu destinasi prioritas selain Danau Toba, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung, Borobudur Jateng, Bromo Tengger Semeru Jatim, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara. 

Berbagai pilihan mulai Pulau Semak Daun, Pulau Tidung, Pulau Bira, Pulau Pari, Pulau Harapan, Pulau Putri, Pulau Kotok, Pulau Ayer, Pulau Pramuka, hingga Pulau Bidadari, semua menyimpan eksotisme yang tak kalah dengan Bali ataupun Lombok. Tak heran, Pelabuhan Kali Adem sudah padat oleh kerumunan wisatawan sejak pukul 06.00 WIB. Dan semua rela berjajar rapih meski harus antre panjang sejauh 1 km.

“Animo wisatawan yang ingin berwisata ke Kepulauan Seribu sangat tinggi. Di H+2 saja sudah ada sekitar 5.000-an orang yang menyeberang ke Kepulauan Seribu. Ada 25-30 kapal yang sudah kami siapkan untuk melayani penyeberangan ke enam pulau di H+2 Lebaran,” tutur Khairul Anwar, Kepala Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis (7/7/2016).

Seperti rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat (8/7/2016), jumlah penumpang yang berangkat pada hari ini tercatat lebih besar dibandingkan dengan hari biasa yang rata-rata mengangkut 2500 penumpang per hari. Khairul memprediksi, tren lonjakan wisatawan itu belum mencapai puncaknya. Dari pengalaman, lonjakan puncak arus wisatawan ke Kepulauan Seribu terjadi pada H+3 dan H+4 Lebaran. Artinya, arus penumpang menuju Kepulauan Seribu akan mencapai puncak pada 8 dan 9 Juli 2016. “Saat arus puncak, jumlah penumpang yang berangkat ke Kepulauan Seribu bisa mencapai 7.000-8.000 orang. Kebanyakan wisatawan domestik, dan kami sudah menyiapkan 25 sampai 30 kapal," tutur Khairul.

Bagi Khairul, angka 7.000-8.000 orang sangat mungkin bisa tercapai. Kecenderungan padatnya lalu lintas menuju lokasi wisata lain di sekitar Jakarta, seperti Puncak dan Bandung, membuat Kepulauan Seribu menjadi destinasi ideal untuk menghabiskan masa libur Lebaran dan libur anak sekolah.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov DKI Jakarta, Catur Liswanto, ikut mengamini. Baginya, rayuan hamparan air laut sejernih kristal, warna gradasi air laut memukau, mulai dari putih bening, hijau tosca hingga biru azul, akan sukses menghipnotis wisatawan yang tidak sabar berenang dan eksplorasi. Dan semua keindahan tadi, makin terasa komplit dengan kuliner khas Kepulauan Seribu yang sangat nikmat. “Setelah berwisata ada banyak kuliner khas yang bisa dinikmati. Yang suka pedas dan gurih, bisa mencoba sate gepuk, pastel ikan serta cumi tumis bumbu hitam. Yang suka manis, ada Bom Atom dan Kue Talam Ikan. Silahkan dinikmati. Semuanya enak,” terang Catur.

Soal keamanan? Jangan khawatir. Ada petugas gabungan dari Polsek Penjaringan, Polsek Pulau Seribu, dan Suku Dinas Perhubungan Kepulauan Seribu yang siap menjaga keamaan selama 24 jam.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengingatkan agar manajemen sampahnya dijaga agar tetap rapi, bersih dan sehat. Jangan mengotori destinasi wisata dengan sampah yang membuat pemandangan tidak sedap, aroma tidak enak dan suasana tidak sehat. "Yuk, kita jaga bersama-sama, buanglah sampah di tempatnya," ujar Menpar Arief Yahya.

Hampir semua destinasi wisata, penuh saat liburan Lebaran ini. Problem pertama adalah sampah, macet, dan parkir. Sehebat apapun manajemen sampah, jika tidak didukung oleh kesadaran masyarakat untuk membuang sampah di tempatnya, tetap tidak optimal. Karena itu Menpar Arief Yahya mengajak kerjasama warga untuk membantu mengatasi problem sampah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya