Apa yang Terjadi Ketika Tubuh Terus-menerus Tidur?

Ini yang terjadi ketika tubuh terus-menerus dalam posisi tidur.

oleh Ivana Sitanggang diperbarui 23 Agu 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2016, 14:00 WIB
Tidur
Ini yang terjadi ketika tubuh terus-menerus dalam posisi tidur.

Liputan6.com, Jakarta Kita pasti pernah merasakan rasa malas di mana ingin tidur seharian. Ketika Anda tidak memiliki waktu cukup istirahat, yang Anda mimpikan adalah untuk dapat tetap tidur sepanjang hari bukan? Memang, diam di tempat tidur tampak sebuah kegiatan yang mewah, tapi ternyata tidak senikmat kedengarannya.

Seperti dilansir dari Huffingtonpost.com, Selasa (23/8/2016), banyak masalah kesehatan muncul akibat terlalu lama berdiam di tempat tidur. Seperti sebuah kasus, di mana NASA membayar seseorang US$ 18.000 untuk tiduran selama 70 hari. NASA akan meneliti apa yang terjadi di tubuhnya dalam posisi tersebut. Wah, tampak seperti pekerjaan yang menyenangkan bukan?

Namun tampaknya salah. Penelitian tersebut menemukan, ketika pria bernama Andrew Iwanicki ini berdiri setelah 70 hari dalam posisi tidur, detak jantungnya melonjak menjadi 150 detak per menit. Andrew juga berusaha keras agar dapat berdiri tegak dan tidak pingsan.

"Saya tidak terkejut melihat badan saya bereaksi seperti ini. Setelah 70 hari dalam posisi miring, saya kehilangan 20 persen dari total volume tubuh" ucap Andrew.

Berbaring memiliki efek samping yang berbahaya pada jaringan kulit. Tak sedikit orang yang terbaring di tempat tidur mengalami kehilangan massa otot, kekuatan dan massa tulang. Keterbatasan gerak di tempat tidur juga dapat menyebabkan peningkatan stres dan kecemasan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya