Serba-serbi Masak Tongseng Enak untuk Sajian Idul Adha

Salah satu hidangan khas yang menggugah selera untuk Idul Adha adalah tongseng.

oleh Unoviana Kartika Setia diperbarui 04 Sep 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2016, 08:00 WIB
Tongseng
Salah satu hidangan khas yang menggugah selera untuk Idul Adha adalah tongseng.

Liputan6.com, Jakarta Menjelang Idul Adha, mungkin Anda sudah mulai merencanakan menu apa yang akan dimasak nanti. Salah satu hidangan khas yang menggugah selera untuk Idul Adha adalah menu tongseng.

Arie Parikesit, seorang pengamat kuliner menuturkan, cikal bakal hidangan Tongseng dipercaya berasal dari Kecamatan Klego, Boyolali. Dulunya, masyarakat kecamatan Klego mencari nafkah dengan bertani, namun ternyata mata pencaharian ini belum dapat mencukupi kebutuhan mereka. Akhirnya mereka beralih profesi ke menjual sate dan tongseng sampai sekarang.

“Persebaran tongseng diikuti dengan keragaman bumbu dan penyajian yang sedikit dimodifikasi, namun tetap berakar pada citarasa otentik. Namun, di tengah keragaman tersebut, kecap tetap menjadi salah satu bahan kunci yang memantapkan rasa manis dan gurih hidangan Tongseng kambing Nusantara,” sambung Arie, seperti dikutip dari rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat (2/9/2016).

Tidak banyak yang tahu bahwa hidangan tongseng ternyata memiliki kisah panjang yang mencerminkan kekayaan sejarah kuliner Nusantara. Awal mula keberadaannya bahkan bisa ditelusuri dari mulai abad 18-19 Masehi saat bangsa Arab dan India mulai datang ke Indonesia. Mereka memberikan pengaruh budaya kuliner dengan memperkenalkan ragam hidangan kambing dan domba.

Berabad kemudian, di daerah Jawa tengah, Jawa Timur dan Yogya, bermunculan beberapa daerah yang banyak dihuni oleh keturunan Arab dan India, yang kemudian dikenal sebagai daerah penghasil kambing yang baik. Warga lokal akhirnya mulai mengolah berbagai hidangan kambing. Kreasi pertama yang dikenal adalah sate kambing dengan cara penyiapan dan penyajian khas Nusantara.

Karena sate biasanya hanya menggunakan daging atau hati, sisanya yaitu jeroan dan tulang kemudian diolah lagi menggunakan bumbu rempah dan santan, menghasilkan hidangan bernama gule/gulai kambing yang merupakan pasangan sate. Setelah sate dan gule, kemudian masyarakat di Selatan Jawa mulai meracik menu baru, dimana saat itu pabrik gula pasir dan juga gula merah tradisional mulai beroperasi dan pabrik kecap manis mulai berproduksi.

Tercipta sebuah hidangan yang dibuat dengan cara mengoseng daging kambing bersama kecap, aneka bumbu iris, dan memasaknya dengan kuah gulai. Untuk menambah tekstur dan kesegaran, hidangan yang kemudian disebut menu tongseng ini pun perlu diberi irisan tomat dan kubis.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya