Menjadi Pemeran Teater, Para Penyanyi Ini Berlatih Dengan Keras

Inilah pengalaman yang dirasakan oleh Paduan Suara Mahasiswa Voca Erudita dari UNS ketika ikut berperan dalam "Tomorrow, As Purposed"

oleh Akbar Muhibar diperbarui 03 Nov 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 12:00 WIB
IDF 2016
Tarian Kontemporer "Tommorow, As Purposed" karya Melati Suryodarmo

Liputan6.com, Jakarta Bernyanyi sambil menari memang sudah biasa, namun bila dikombinasikan dengan teater, bernyanyi tidak akan semudah biasanya. Inilah pengalaman yang dirasakan oleh Paduan Suara Mahasiswa Voca Erudita dari Universitas Negeri Sebelas Maret, yang ikut berperan dalam pertunjukan tari kontemporer “Tomorrow, As Purposed” dan disutradarai oleh Melati Suryodarmo,

“Kami sudah mempersiapkan diri untuk pertunjukan ini selama 3 bulan, mulai Agustus 2016, berlatih di Solo” Ujar Agustina Rini, Anggota Paduan Suara Mahasiswa Voca Erudita, Universitas Negeri Sebelas Maret.

Untuk bisa berperan dengan baik dalam pagelaran tari ini, seluruh tim dilatih secara intensif oleh para pelatih mulai dari dasar olah tubuh, hingga mendalami peran. Untuk latihan suara, mereka juga melakukannya hingga hari pertunjukan tiba secara terpisah. Lagu yang mereka bawakan dalam penampilan kali ini adalah Kruhay dan Die Himmel Erzahlen die Ehre Gottes.

Kruhay merupakan lagu daerah Filipina yang berkisah tentang kehidupan yang abadi dan berumur panjang. Sedangkan Die Himmel Erzahlen die Ehre Gottes merupakan lagu berbahasa Jerman yang menceritakan tentang ketuhanan, Tuhan yang menciptakan alam semesta dalam keadaan baik dan manusia kembali bersyukur pada-Nya.

“Sebelum ikut event ini, kami ikut event ayahnya Mba Melati di Taman Budaya Jawa Tengah, Solo. Ternyata dari ayahnya Mba Melati, kami dapat rekomendasi untuk ikut dalam acara IDF ini” Tutup Agustina.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya