Inspiratif, 5 Fakta Unik Sistem Pendidikan di Jepang

Kualitas sumber daya manusia suatu negara sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikannya.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Nov 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2016, 14:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kualitas sumber daya manusia suatu negara sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikannya. Sebagai salah satu negara maju, kualitas pendidikan di Jepang memang tidak perlu ditanyakan lagi. Karakter bangsa Jepang yang dikenal sangat disiplin, pekerja keras, dan juga mandiri ternyata dibentuk dari sistem pendidikan mereka. Berikut adalah fakta-fakta unik tentang sistem pendidikan di Jepang yang bisa mengispirasi kita, seperti dikutip dari laman lifehack.org (Selasa, 15/11/2016).

Tidak ada ujian dalam 3 tahun pertama sekolah
Kebijakan tidak memberikan ujian pada siswa sampai mereka menginjak kelas 4 adalah karena orang Jepang lebih menghargai perilaku baik daripada nilai. Menurut budaya Jepang, lebih utama mengajarkan adab kepada siswa di kelas rendah daripada fokus mengetes kemampuan akademik mereka. Karena itu, karakter siswa harus lebih dulu dibangun. Siswa harus bisa menunjukkan rasa hormat kepada sesama siswa, juga pada gurunya.

Tidak ada tukang bersih-bersih, siswa yang bertugas membersihkan lingkungan sekolah
Siswa di Jepang harus membersihkan sendiri ruangan kelas dan kamar mandi. Tujuannya adalah agar siswa belajar bekerja sama, berbagi tanggung jawab, dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap fasilitas sekolah. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang piket bergiliran mengerjakan tugas-tugas, seperti menyapu, mengelap kaca jendela, menggosok WC, dsb. Setiap tahun kelompok tersebut dirombak dan digilir kembali.

Siswa memakan makanan sama secara teratur
Kecuali siswa yang mempunyai alergi serius, siswa di Jepang harus memakan menu sehat yang telah disediakan di sekolah. Siswa diajarkan untuk mengkonsumsi makanan sehat dengan cara mengutamakan bahan makanan dan porsi makanan yang masuk ke perut mereka. Menu disusun oleh koki berpengalaman bersama ahli gizi profesional. Secara umum, menu makan siang di sekolah seringnya terdiri dari bahan makanan lokal yang segar. Uniknya, para guru ikut makan siang bersama siswa. Hal tersebut dilakukan untuk menguatkan hubungan guru dan murid.

Seni adalah mata pelajaran utama
Siswa-siswa di Jepang diajarkan seni tradisional seperti Shodo (seni menulis indah atau kaligrafi Jepang) dan Haiku (salah satu jenis puisi). Dua seni tradisional tersebut diajarkan agar siswa menghargai budaya tradisional.

Baju, sepatu, bahkan tas harus seragam
Hampir semua sekolah di Jepang mengharuskan siswanya memakai seragam. Tidak ada standar baku tentang bentuk seragamnya, tetapi secara garis besar berupa baju hitam untuk siswa laki-laki, dan baju sailor dengan rok untuk siswa perempuan dengan potongan sederhana. Kebijakan ini bertujuan menanamkan ide bahwa ketika siswa memakai baju yang sama, mereka akan merasa menjadi bagian satu sama lain. Juga ada stigma yang berkembang bahwa daripada mengurusi tentang penampilan, para pelajar hendaknya fokus belajar saja. Banyak sekolah di Jepang yang mempunyai aturan ketat mengenai apa yang harus dipakai para siswa, termasuk tas, riasan, bahkan potongan rambut. (Ana Fauziyah)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya