Liputan6.com, Jakarta Menjadi orangtua, tentu bukan tugas mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum bertindak. Salah satunya adalah dalam hal bertutur kata.
Jika biasanya saat Anda sedang emosi akan meluapkannya lewat kata-kata. Namun, hal ini tentu sangat tidak dianjurkan saat sudah memiliki buah hati. Seperti yang dilansir Thelist.com, Jumat (5/5/2017).
Baca Juga
Buah hati memang sering membuat kesabaran Anda habis akibat ulah yang dilakukannya. Terkadang mereka memiliki mood baik, tapi tak jarang juga suasana hati yang buruk membuat sang anak menjadi rewel.
Advertisement
Sebagai orangtua, rasa jengkel itu tentu tak bisa dihindari. Namun ada kalimat yang tak boleh Anda ucapkan kepada sang buah hati tercinta agar tidak berpengaruh buruk pada psikologis mereka. Apa saja?
1. "Kamu membuat saya gila!"
Kenakalan yang dilakukan sang anak sering kali membuat kita harus menarik napas panjang. Namun, sebagai orangtua, Anda harus tetap sabar dan jangan sekali-kali melontarkan kalimat yang tak boleh diucapkan, yaitu "Kamu membuat saya gila!". Ya, sekilas terdengar sepele, tapi efeknya akan membuat anak Anda menjadi patah semangat dan takut untuk bereksplorasi.
2. Mengomentari bobot tubuhnya
Hal yang menjadi perhatian lainnya ialah bobot tubuh. Banyak orangtua yang memaksakan kehendaknya kepada sang anak, yaitu dengan mewujudkan keinginan-keinginan dirinya yang tak tercapai. Terkadang, banyak orangtua yang ingin anaknya bertubuh kurus, cantik, layaknya model yang tampil pada majalah.
Niat tersebut memang baik, tapi jika Anda mengomentari sang anak saat masa pertumbuhan dan menerapkan banyak larangan apa yang boleh dikonsumsi sang buah hati, pada akhirnya membuat perkembangannya tak sempurna.
3. Membuat dirinya merasa lemah
Tak hanya perempuan yang harus berjuang membangkitkan rasa percaya dirinya, pria pun melakukan hal yang sama. Saat sang buah hati, terutama anak laki-laki, Anda merasa lemah akibat kurangnya rasa percaya diri yang disebabkan oleh kalimat yang Anda lontarkan, hal umum yang terjadi adalah dengan melakukan pelarian terhadap makanan. Hal ini akan membuat sang anak menjadi obesitas.Â