Lion Air Kepakkan Sayap Jelajahi Shanghai - Manado

Lion Air menambah destinasi penerbangan ke China. Per Jumat (28/7), Lion Air resmi menerbangi salah satu kota terbesar di Shanghai, China.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 30 Jul 2017, 15:47 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2017, 15:47 WIB
Lion Air Kepakkan Sayap Jelajahi Shanghai - Manado
Lion Air menambah destinasi penerbangan ke China. Per Jumat (28/7), Lion Air resmi menerbangi salah satu kota terbesar di Shanghai, China.

Liputan6.com, Manado Lion Air menambah destinasi penerbangan ke China. Per Jumat (28/7), Lion Air resmi menerbangi salah satu kota terbesar di Shanghai, China. Penerbangan itu diterabas dari Bandara Internasional Pudong menuju Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.

Penerbangan itu akan beroperasi setiap hari Selasa, Kamis, dan juga Sabtu dengan jadwal keberangkatan dari Manado pada pukul 18.35. Sedangkan keberangkatan dari Shanghai pada pukul 01.00. Waktu perjalanan ditempuh selama kurang lebih 5 jam menggunakan pesawat Boeing 737-800/900ER dan Boeing 737 MAX-8.

“Kami melihat adanya pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa atas kunjungan wisatawan mancanegara khususnya dari China yang datang mengunjungi Indonesia melalui Manado, sehingga kami perlu untuk membuka akses baru menuju Shanghai yang merupakan pusat ekonomi dan perdagangan Tiongkok,” ujar Andy M Saladin, Public Relations Manager Lion Air Group, Sabtu (29/7).

Dengan beroperasinya penerbangan charter menuju Shanghai, kini Lion Air telah melayani 4 destinasi kota menuju negara yang berada di Asia Timur tersebut. Dari Guangzhou, Changsha, Shenzen, dan Shanghai, kini sudah sukses diterabas Lion Air. Selain Manado, Lion Air juga telah membuka sejumlah rute charter menuju China dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, dan juga melalui Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.

“Awal Agustus ini kami juga akan memulai penerbangan charter ke kota lainnya di China yaitu dari Jakarta menuju Kota Haikou. Kami akan terus berinovasi," tandasnya.

Apresiasi diberikan Kemenpar melalui Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata (Kemenpar), I Gde Pitana yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kemenpar Vinsensius Jemadu.

"Lion Air bikin wisatawan China makin suka berlibur ke Manado. Pada periode high season ini, sudah ada 19 penerbangan carter (charter flight) per minggu yang terbang dari China ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Tingkat keterisian kursi pesawat mencapai 200-212 penumpang," ujar Pitana.

Pitana pun optimistis, penambahan penerbangan itu akan menembus target 130.000 wisatawan China hingga Desember 2017. "Triwulan pertama 2017 sudah tembus 21.208 wisman. Ini mendekati setengah kunjungan wisman di 2016 silam.Angka kunjungan Wisman tahun 2016 lalu mencapai 50.208 orang,"ucapnya.

Optimisme Kemenpar ini cukup beralasan, Selain fasilitas bebas kunjungan visa,  atraksi pariwisata di Manado juga sudah kelas dunia.

"Di Sulut, banyak pantai berpasir putih dan berair jernih, seperti Likupang di Minahasa Utara dan Lembeh di Bitung. Terlebih Bunaken, Rata-rata mereka setelah snorkeling atau diving di situ, diajak ke pantai itu,” timpal VJ – sapaan akrab Vinsensius Jemadu.

Dia juga menyampaikan banyak destinasi lain yang disiapkan Pemprov Sulut untuk para turis seperti Danau Linau di Tomohon, Danau Tondano, Tangkoko Hutan Lindung di Bitung, dan lainnya. Untuk destinasi berbasis nature, potensi Manado juga cukup besar.

“Mereka berasal dari daratan, jadi melihat lautan dan pantai akan sangat terkesan,” paparnya.

Pemikat lainnya ada di sektor kuliner. Maklum, wisatawan China hobi hunting kuliner. Dan kebetulan, masakan khas Manado itu punya kemiripan dengan makanan oriental. Ada banyak restoran yang menyediakan kuliner khas ikan dengan segala masakan, seperti Woku Belanga, Ikan Bakar Rica-Rica dan  Kuah Asam.

Jenis kuliner seperti tadi amat disukai wisman China lantaran citarasanya pedas dan asam.

"Ini yang juga menjadi favoit mereka, Manado juga surga belanja. Silakan datang ke mall di Manado, pasti penuh dengan wisatawan China," tutur VJ.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ikutan happy atas tambahan connectivity atau akses itu. Apalagi, jembatan udara ini termasuk ke dalam program prioritas Kemenpar di 2017 bersama Go Digital dan homestay Desa Wisata. Menpar bersama Gubernur Sulawesi Utara, juga berencana meningkatkan fasilitas pariwisata lain seperti memperbaiki akses transportasi laut dan amenitas.

“Ini bagian dari CEO Commitment dan keseriusan Gubernur Olly Dondokambey bersama seluruh jajarannya. Kalau pimpinan daerahnya serius, pasti akan tercepai target kunjungan tersebut, begitu pun sebaliknya. Sekali lagi. Terimakasih  Pak Gubernur. Terimakasih Lion Air,” ucap Arief Yahya.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya