Sriwijaya Air Group Eksis Jelajahi Raja Ampat

Sriwijaya Air Group Eksis Jelajahi Raja Ampat

oleh Cahyu diperbarui 17 Okt 2017, 10:56 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 10:56 WIB
Pesawat Sriwijaya Air
Sriwijaya Air Group Eksis Jelajahi Raja Ampat (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Raja Ampat Sriwijaya Air Group akan membuka rute penerbangan baru menuju destinasi wisata Raja Ampat. Penerbangan ke Raja Ampat tersebut akan dilayani dari kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan Makassar.

"Rute penerbangan baru ini akan kami berlakukan mulai 21 Oktober 2017. Ini sebagai bentuk dukungan Sriwijaya Air Group yang senantiasa mendukung program-program Pemerintah dengan membuka penerbangan ke berbagai tempat wisata yang potensial di Tanah Air," ujar Senior Corporate Communications Manager Sriwijaya Air Group, Agus Soedjono, Senin (16/10/2017).

Lebih lanjut, ia mengatakan, pembukaan rute baru ini untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Semuanya mengarah ke wisata eksotis di wilayah kepala burung Pulau Papua tersebut.

"Juga untuk memudahkan masyarakat di wilayah tersebut bepergian ke wilayah lain di Indonesia. Dengan penerbangan Sriwijaya Air Group ini, akses dari dan menuju Raja Ampat akan lebih cepat,” ucap Agus.

Selain ke Raja Ampat, pada waktu yang sama Sriwijaya Air Group juga akan membuka penerbangan ke beberapa tempat yang tidak kalah eksotisnya di Papua. Ada yang ke Fak-fak, ada juga yang ke Kaimana. Semua penerbangan ke kota-kota tersebut juga akan tersambung ke kota-kota besar lain di Indonesia lewat jaringan penerbangan Sriwijaya Air Group.

Menurut Agus, penerbangan tersebut akan dilayani dengan integrasi dua maskapai yaitu Sriwijaya Air dan NAM Air. Semua penerbangan akan transit di Sorong dan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan pesawat ATR 72-600 menuju Raja Ampat, Kaimana, dan Fak-fak.

Untuk ke Raja Ampat, wisatawan dari Jakarta dapat berangkat memakai penerbangan Sriwijaya Air pada pukul 09.40 WIB, 21.45 WIB, 22.20 WIB, dan 23.05 WIB via Makassar dan Sorong. Atau, menggunakan maskapai NAM Air yang berangkat pukul 00.05 via Sorong. Mereka akan tiba di Raja Ampat pada pukul 08.05 WIT di hari selanjutnya.

Wisatawan dari Surabaya, dapat berangkat dengan menggunakan Sriwijaya Air pada pukul 20.20 WIB dan 21.25 WIB via Makassar dan Sorong. Lalu, tiba di Raja Ampat pada pukul 08.05 WIT di hari selanjutnya.

Sementara itu, wisatawan dari Yogyakarta, dapat berangkat dengan menggunakan Sriwijaya Air pada pukul 11.00 WIB, 20.55 WIB, dan 18.25 WIB via Jakarta, Makassar, dan Sorong. Kemudian, tiba di Raja Ampat pada pukul 08.05 WIT di hari selanjutnya.

Wisatawan dari Semarang, dapat berangkat dengan menggunakan Sriwijaya Air pada pukul 08.50 WIB, 12.20 WIB, via Jakarta, Makassar dan Sorong. Atau, menggunakan NAM Air yang berangkat pukul 06.10 WIB, 17.05 WIB via Jakarta, Makassar, dan Sorong. Mereka akan tiba di Raja Ampat pada pukul 08.05 WIT di hari selanjutnya.

Selanjutnya, wisatawan dari Balikpapan, dapat berangkat dengan menggunakan Sriwijaya Air pada pukul 09.20 WITA dan 17.45 WITA via Surabaya, Makassar, dan Sorong. Lalu, tiba di Raja Ampat pada pukul 08.05 WIT di hari selanjutnya.

Wisatawan dari Makassar, dapat berangkat dengan menggunakan Sriwijaya Air pada pukul 03.15 WITA dan 04.15 WITA via Sorong. Kemudian, tiba di Raja Ampat pada pukul 08.05 WIT di hari selanjutnya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pun mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Sriwijaya Air Group dalam meningkatkan pasar ke Raja Ampat. Raja Ampat, baginya, adalah rajanya destinasi bawah laut Indonesia.

CNN pada 2015 sempat menobatkan Raja Ampat sebagai World Best Snorkling Site. Inilah tempat coral terhebat, terlengkap, dan terbaik di dunia. Data dari The Nature Conservancy (TNC) Indonesia menunjukkan, Raja Ampat merupakan rumah bagi 75 persen karang, 553 spesies karang, dan 1.437 spesies ikan karang.

"Inilah surga para penyelam dan snorkeling yang sudah diuji para selebritas dunia. Sriwijaya Air Group sangat jeli dan tepat," kata Arief.

Menurutnya, kunci untuk meningkatkan wisatawan ke Raja Ampat adalah peningkatan air connectivity.

"Air connectivity adalah satu dari tersedianya tiga program utama Kemenpar. Ketersediaan seat pesawat (seat capacity) akan menjadi kunci mencapai target wisman di Raja Ampat," ujar Arief.

Ia pun berharap target kunjungan wisatawan melancong ke Raja Ampat tahun ini sebesar 40 ribu wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, pada tahun ini dapat tercapai.

"Ini naik dibandingkan tahun lalu yang mencapai 30 ribu wisatawan. Dengan dibukanya rute baru Sriwijaya Air Group ini akan memudahkan pencapaian target 40 ribu wisatawan. Terima kasih Sriwijaya Air Group," kata Arief.

 

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya