Pebalap Iran Menjadi Juara di Tour de Singkarak 2017

Finish di Bukittinggi, Pebalap Iran Dominasi Tour de Singkarak 2017

oleh Cahyu diperbarui 28 Nov 2017, 16:34 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2017, 16:34 WIB
Tour de Singkarak
Pebalap Iran Dominasi Tour de Singkarak 2017 (Surya Purnama/Liputan6.com

Liputan6.com, Bukittinggi Tour de Singkarak (TdS) 2017 resmi berakhir pada Minggu (26/11/2017). Pebalap asal Iran menjadi yang terbaik pada kejuaraan yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini. Di Etape kesembilan yang finish di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, pebalap asal Timur Tengah menjadi yang juara adalah Khalil Khorshid dari Tabriz Shahrdary Team.

Pebalap dengan nomor start 45 tersebut berhasil mendapatkan hadiah Rp 100 juta setelah membukukan total waktu 30:‪12:18. Dia pun mengaku bangga. Maklum, rekan satu timnya, Ghader Mizbani gagal melanjutkan lomba setelah mengalami cedera akibat jatuh di etape kedua yang finish di Sawahlunto.

"Saya senang sekali bisa meraih hasil terbaik. Apalagi saya baru pertama kali turun di TdS. Sambutan masyarakat juga luar biasa. Insya Allah saya akan kembali lagi tahun depan," ujar Khorshid, usai menerima medali kemenangan di Kota Bukittinggi.

Selain menjadi juara umum dan meraih yellow jersey, ia juga dinobatkan sebagai raja tanjakan (polkadot jersey) di kejuaraan dengan level 2.2 itu. Ia mampu mengumpulkan 92 poin. Poin ini didapatkan setelah melalui titik tanjakan (KOM) yang ada di setiap etape. Salah satu tanjakan tertinggi yang berhasil dilewatinya ada di etape lima, yaitu dari Solok menuju Solok Selatan dan Embun Pagi.

Selain itu, Khalil juga sukses membawa timnya menjadi juara umum tim dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 120 juta.

Sementara itu, predikat raja sprint TdS 2017 direbut pebalap debutan Robert Muller dari tim Embrace The World Cycling Jerman. Dia sukses meraih skor tertinggi, 77 poin. Selain itu, pebalap dengan nomor start 122 ini juga mampu menjuarai etape pertama dan ketiga.

"Hasil yang cukup bagus di TdS. Saya senang dengan hasil yang saya raih. Saya berharap balapan ke depan jauh lebih baik, terutama untuk transfer. Idealnya satu jam saja, tapi saya akan berusaha untuk kembali tahun depan," ucapnya.

Sementara itu, pebalap Indonesia yang paling sukses dan berhak meraih red white jersey adalah Jamal Hibatulloh dari KFC Cycling Team. Pebalap asal Sumedang, Jawa Barat, itu membukukan total catatan waktu 30:24:43 dan pada klasemen umum berada di posisi ke-enam.

"Saya sangat berkesan dengan hasil TdS tahun ini. Apalagi saya mampu masuk sepuluh besar klasemen umum. Harapan saya TdS akan terus ada," kata pebalap dengan nomor start 21 itu.

Selama turun di TdS 2017, Jamal sukses menjadi juara etape empat yang finish di Ngalau Indah, Payakumbuh. Selain itu, ia juga membantu timnya untuk menjadi tim terbaik kedua secara umum dan menjadi yang pertama untuk tim asal Indonesia.

Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara, yang hadir di etape terakhir, memberikan ucapan selamat kepada para pebalap yang menjuarai TdS 2017 kali ini.

“Saya berharap para atlet balap sepeda internasional ini bisa menjadi duta pariwisata Indonesia, menceritakan keindahan alam dan budaya Sumatera Barat khususnya, pada kerabat maupun penggemar di negara masing-masing,” ujar Ukus, seusai memberikan hadiah kepada para Juara Tour de Singkarak 2017 di Bukittinggi.

Ia juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan event sport tourism TdS 2017 memberikan dampak langsung pada ekonomi masyarakat serta media value yang tinggi.

Multiplier effect pariwisatanya cukup besar. Ini akan berpengaruh terhadap sektor-sektor lainnya, misalnya pertanian, perdagangan, dan juga transportasi. Dan Tour de Singkarak ini sebagai sarana promosi efektif untuk pariwisata Sumatera Barat,” ucap Ukus.

Dia mengatakan, sejak 2013 Amauri Sport Organisation (ASO) merekomendasi TdS menjadi kejuaraan mayor di Asia karena mampu menyedot lebih dari satu juta penonton. Ranking TdS dari segi jumlah penonton, menduduki peringkat ke-5 dunia, setelah Tour de France, Giro d’Italia, Vuelta a Espana, dan Santos Tour Down Under.

“Ini prestasi yang perlu dipertahankan Tour de Singkarak, sebagai balap sepeda panutan balap sepeda lainnya yang muncul tahun berikutnya di Indonesia. Dan tentunya sebagai brand kuat ke mancanegara,” kata Ukus

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit, mengucapkan terima kasih terhadap masyarakat Sumatera Barat yang turut menyukseskan Tour de Singkarak 2017. Ucapan apresiasi juga ikut dialamatkan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota Sumatera Barat.

“Dan tentunya pihak kepolisian dan pihak keamanan lainnya yang telah membantu keamanan event TDS kali ini,” ujarnya.

Nasrulmenjelaskan, setelah penyelenggaraan TDS ke-9 kalinya, terjadi pertumbuhan positif di Sumatera Barat, seperti petumbuhan hotel dari tahun ke tahun.

“Pada tahun 2014 tercatat 274 hotel, dan homestay sebanayak 5.588 kamar. Di tahun 2016 meningkat menjadi 339 hotel dan homestay sebanyak 7.799 kamar,” ucapnya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, ikut mengaku senang lantaran Tour de Singkarak yang telah dirintis sejak 2009 sudah diakui secara internasional dan menjadi agenda resmi tahunan dari organisasi balap sepeda dunia Union Cycliste Internationale. Bahkan, evennya banyak diminati tim balap sepeda yang berkualitas.

“Selama tujuh tahun terakhir ini kita dapat melihat peningkatan luar biasa pembangunan infrastruktur, sarana prasarana, usaha, dan fasilitas pariwisata di berbagai daerah di Sumatera Barat. Arus kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat juga terus menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun. Tour de Singkarak yangterbukti sukses menjadi kekuatan dan pilar yang sangat strategis bagi Sumatera Barat. Ke depan, ini akan menjadi instrumen yang memiliki dampak besar untuk pengembangan regional wilayah ini dan provinsi-provinsi sekitarnya,” kata dia.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya