Model Tubuh Curvy Protes Selama London Fashion Week, Ada Apa?

Sejumlah model bertubuh curvy berunjuk rasa di luar perhelatan London Fashion Week, ada apa ya?

oleh Vinsensia Dianawanti diperbarui 20 Feb 2018, 10:30 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 10:30 WIB
Model Tubuh Curvy Protes Selama London Fashion Week, Ada Apa?
Sejumlah model bertubuh curvy berunjuk rasa di luar perhelatan London Fashion Week, ada apa ya? (instagram/simplybeuk)

Liputan6.com, Jakarta Industri fashion kini lebih beragam. Tidak lagi didominasi oleh postur tubuh langsing dan kulit putih. Namun industri fashion nampaknya harus mengenali lebih banyak jenis tubuh dan warna kulit. Hayley Hasseholf yang merupakan model dari Simply Be berbicara tentang inklusifitas ukuran tubuh dan warna kulit. Ia pun memimpin sekelompok model curvy dalam sebuah demontrasi bertajuk #RulesRewritten di London Fashion Week pada Jumat (16/2/2018).

Mendesak model curvy bisa masuk fashion week

 

❤️❤️❤️ #Repost @bodyposipanda with @get_repost ・・・ What did you do this morning Megan? Oh nm just walked into traffic in the middle of Oxford Street in my undercrackers picketing for more plus representation in the fashion industry 💁 And I couldn't have asked for more babely jaywalking partners than @calliethorpe and @sonnyturner___ 👭 thank you to @simplybeuk for asking me to take part (they also paid me for my time & to post about it so issa #ad but you know I would've posted this anyway bc it was SO much fun). KEEP STOPPING TRAFFIC FOR WHAT YOU BELIEVE IN BABES. But maybe wear more suitable footwear for running back onto the pavement than I did. 💜💙💚🌈🌞 #WeAreCurves #RulesRewritten @nbrownpress

A post shared by digitalmoo (@digitalmoo) on

Demontrasi ini merupakan bagian dari kampanye yang diselenggarakan peritel mode ukuran plus, Simply Be untuk mendukung model curvy bisa masuk ke dalam fashion week. Hayley Hasseholf bersama tujuh model lainnya berpose menggunakan pakaian dalam di luar pusat penyelenggaraan London Fashion Week 2018. Mereka memegang papan yang berbunyi "Cintai Lekuk Tubuhmu", "Lekuk Tubuh Tidak Harus Kompromi", dan masih banyak lagi.

Angela Spindler selaku chief executive dari Simply Be mengatakan bahwa melalui demonstrasi ini mereka berharap untuk membuat mode lebih mudah diakses.

"Kami ingin industri fashion mengubah cara mewakili bentuk tubuh. Ini bukan tentang 'kurus yang menyebalkan'. Kami berpikir bahwa bentuk itu harus dirayakan terlepas dari ukurannya. Dan inilah saatnya industri ini menjadi lebih beragam, bagaimanapun juga. Fashion adalah untuk semua orang," ujar Angela Spindler seperti yang dikutip dari Glamour pada Selasa (120/2/2018).

Hayley Hasselholf mengatakan melalui gerakan ini ingin memberi wanita kepercayaan di manapun mereka berada, hanya untuk menampilkan beragam model terlepas dari ukurannya.

"Dengan mendobrak aturan mode satu ukuran, kami berharap bisa mendorong wanita manapun apapun ukurannya, untuk merasa luar biasa di kulit mereka," ujar Hayley Hasselholf.

New York Fashion Week sudah menerima model curvy

Sementara itu, New York Fashion Week 2018 terlihat semakin beragam. Di mana di musim lalu ada 208 penampilan dengan model berukuran besar, seperti Ashley Graham dan Jordyn Woods. Mereka tidak hanya berjalan di runway namun juga ikut merancang busana.

Beberapa kampanye mode di pasar masal, seperti Aerie, Nike, dan Good American Goodish dari Khloe Kardashian menawarkan ukuran dan model yang memperlihatkan tubuh curvy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya