Liputan6.com, Jakarta Tiap orang punya perasaan yang berbeda saat melakukan perjalanan menggunakan mode transportasi udara, khususnya pesawat. Anda mungkin sangat bersemangat ketika terbang, sedangkan orang lain bahkan bisa memiliki phobia saat naik pesawat.
Momen lepas landas maupun pendaratan umum menjadi sumber ketakutan banyak penumpang pesawat. Tidur saat momen tersebut berlangsung mungkin menjadi solusi bagi beberapa orang.
Baca Juga
Tertidur saat take off dan landing mungkin bukan hanya didorong oleh rasa takut, melainkan karena benar-benar mengantuk. Apa pun alasannya, Anda tak disarankan untuk tidur pada saat take off maupun landing karena hal tersebut memiliki risiko kesehatan yang merugikan.
Advertisement
Melansir halaman Reader’s Digest, Senin (26/3/18), tidur pada saat lepas landas atau pendaratan bisa berbahaya bagi telinga.
Jangan Tidur Saat Lepas Landas, Ini Alasannya
Bahaya tersebut berkaitan dengan perubahan yang cepat pada tekanan udara di kabin selama kedua momen itu berlangsung.
“Perubahan ketinggian posisi peswat secara cepat, sebagaimana yang terjadi pada saat take off dan landing berpengaruh pada tekanan udara di telinga. Hal ini mengakibatkan kondisi vakum pada buluh eustachius yang membuat telinga terasa seperti tersumbat,” jelas ahli medis Angel Chalmers.
Advertisement
Jangan Tidur Saat Lepas Landas, Ini Alasannya
Jika Anda berada dalam kondisi terjaga, tubuh sadar Anda secara natural akan melakukan respons untuk menyeimbangkan tekanan pada gendang telinga. Sebaliknya jika Anda tertidur, Anda tak bisa secara aktif untuk melakukan mekanisme tersebut dan hal itu berbahaya bagi telinga karena bisa mengakibatkan infeksi telinga, kerusakan gendang telinga, kehilangan pendengaran, dan hidung berdarah.
Oleh karena itulah, Anda disarankan untuk tetap terjaga selama proses lepas landas dan pendaratan berlangsung, yakni untuk menghindari risiko gangguan yang terjadi pada telinga.
*Bio