Kebiasaan Begadang Berlanjut Sampai Selesai Lebaran? Begini Kata Ahli

Susah tidur setelah Lebaran karena bergadang? Ahli ungkap cara mengatasi dampak bergadang dan kembalikan ritme tidur secara bertahap agar tetap sehat dan produktif.

oleh Nurul Diva Diperbarui 09 Apr 2025, 11:25 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2025, 11:25 WIB
Ilustrasi Mengantuk, Lelah, Begadang
Ilustrasi Mengantuk, Lelah, Begadang. Photo by Sander Sammy on Unsplash... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan sering kali memicu perubahan besar dalam rutinitas harian, salah satunya adalah kebiasaan bergadang hingga waktu sahur. Banyak orang yang memilih untuk bergadang agar dapat mengerjakan ibadah malam atau sekadar menunggu waktu sahur. Meskipun terdengar biasa, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh, bahkan jika dilanjutkan setelah Lebaran.

Menurut para ahli, bergadang yang dilakukan secara terus-menerus tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga mempengaruhi berbagai sistem dalam tubuh. Dampak dari kebiasaan ini bisa sangat berbahaya jika dibiarkan terus-menerus, terutama setelah Ramadan. Mulai dari gangguan metabolisme hingga penurunan kinerja otak, tubuh akan merasakan dampaknya. Berikut penjelasan lebih mendalam mengenai apa yang bisa terjadi pada tubuh Anda jika kebiasaan bergadang ini tidak dihentikan setelah Ramadan.

Meskipun banyak yang menganggap bergadang saat Ramadan sebagai kebiasaan yang tidak berbahaya, kenyataannya kebiasaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang. Para ahli kesehatan memberikan sejumlah peringatan terkait risiko yang dapat muncul. Artikel ini akan membahas lebih rinci tentang dampak bergadang saat Ramadan dan bagaimana kebiasaan tersebut dapat memengaruhi tubuh Anda, dirangkum Liputan6, Rabu (9/4).

Penurunan Kinerja Otak dan Daya Konsentrasi

Kekurangan tidur yang terjadi akibat bergadang memiliki dampak signifikan pada fungsi otak. Tanpa tidur yang cukup, otak tidak dapat memproses informasi dengan baik, yang menyebabkan penurunan kemampuan kognitif, seperti konsentrasi yang buruk, penurunan kemampuan berpikir kritis, dan reaksi yang melambat. Ini tentu saja dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, baik dalam pekerjaan, belajar, maupun interaksi sosial.

Bahkan setelah berhari-hari bergadang, seseorang bisa merasa linglung dan sulit untuk fokus pada tugas-tugas sederhana. Efek samping ini tentu sangat berbahaya, terutama jika kebiasaan bergadang berlanjut pasca-Ramadan. Fungsi otak yang terganggu bisa memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup seseorang dalam jangka panjang.

Dikutip dari RRI, menurut tenaga medis dan ahli gizi, dr. Mayang Gendis, bahwa tidur yang cukup sangat penting untuk menjaga keseimbangan energi, sehingga kurangnya tidur bahkan berlanjut hingga beberapa waktu akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang.

Kelelahan dan Penurunan Kualitas Hidup

Kemudian, dampak langsung dari bergadang adalah rasa kelelahan yang parah pada siang hari. Ketika seseorang bergadang, tubuh tidak mendapatkan kesempatan untuk masuk ke dalam fase tidur yang dalam atau deep sleep, yang sangat penting untuk pemulihan fisik dan mental. Akibatnya, tubuh tidak dapat mengatur ulang energi yang diperlukan untuk beraktivitas keesokan harinya.

Kelelahan ini dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, seperti metabolisme, sistem kekebalan tubuh, dan keseimbangan hormon. Pada akhirnya, kekurangan tidur akan membuat seseorang merasa tidak bertenaga dan sulit menjalani kegiatan sehari-hari. Jika kebiasaan ini berlangsung lebih lama, kualitas hidup seseorang bisa menurun drastis, terutama jika pola tidur buruk ini berlanjut setelah Ramadan.

Karena itu, disarankan untuk kembali ke rutinitas tidur yang sehat segera setelah Ramadan, dengan memastikan tidur cukup setiap malam untuk memulihkan energi dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Perubahan Suasana Hati dan Potensi Depresi

Bergadang yang terlalu sering dapat memengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh, terutama hormon kortisol yang terkait dengan stres. Hormon ini berfungsi untuk membantu tubuh dalam menghadapi stres, namun jika diproduksi dalam jumlah berlebihan akibat kurang tidur, bisa menyebabkan gangguan emosional, seperti perubahan suasana hati yang cepat dan tingkat kecemasan yang tinggi.

Mayang menambahkan, bergadang yang terus-menerus juga dapat meningkatkan risiko depresi. Kurangnya tidur dapat memperburuk perasaan cemas dan stres, yang akhirnya dapat memicu gangguan mood yang lebih serius. Seseorang yang sering bergadang bisa merasa lebih mudah marah, tertekan, atau bahkan merasa sangat lelah secara emosional, yang tentu akan memengaruhi kesejahteraan mental mereka.

Penting untuk mengenali tanda-tanda kelelahan emosional yang disebabkan oleh kebiasaan bergadang, dan segera melakukan perbaikan dengan tidur cukup dan menjaga kesehatan mental yang baik.

Kenaikan Berat Badan dan Potensi Obesitas

Kurang tidur yang diakibatkan oleh bergadang juga bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Kurangnya tidur mengganggu kerja hormon yang mengatur nafsu makan, yaitu hormon leptin dan ghrelin. Ketika tidur tidak cukup, tubuh cenderung menghasilkan lebih banyak hormon ghrelin, yang merangsang nafsu makan, sementara hormon leptin yang memberi sinyal kenyang menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan seseorang merasa lebih lapar, sehingga berisiko makan berlebihan.

Jika kebiasaan bergadang ini berlanjut setelah Ramadan, penurunan metabolisme dan perubahan pola makan bisa meningkatkan risiko obesitas. Selain itu, kurang tidur dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk membakar kalori secara efisien, sehingga berat badan menjadi lebih sulit untuk dijaga.

“Efek bergadang bisa mengganggu metabolisme tubuh. Selain itu, kurang tidur juga bisa membuat tubuh menjadi lebih cepat lapar, sehingga pola makan pun sulit untuk dijaga," kata ahli medis UM Surabaya, Herman Sudjarwo, mengutip um-surabaya.ac.id.

Cara Mengatasi Kebiasaan Bergadang dan Memulihkan Kesehatan dengan Mudah

Mengatasi kebiasaan bergadang yang sudah terbentuk selama Ramadan memang tidak mudah, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa memperbaiki pola tidur dan mengembalikan kesehatan tubuh. Berikut beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk tidur lebih nyenyak dan memulihkan tubuh setelah kebiasaan bergadang:

1. Atur Jadwal Tidur yang Konsisten

  • Mulailah dengan menetapkan waktu tidur yang sama setiap malam, termasuk pada akhir pekan. Hal ini akan membantu tubuh menyesuaikan ritme biologis dan meningkatkan kualitas tidur.

2. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Nyaman

  • Pastikan tempat tidur Anda nyaman dan bebas dari gangguan, seperti suara bising atau cahaya yang terlalu terang. Gunakan penutup mata atau masker tidur jika perlu untuk membantu tidur lebih lelap.

3. Kurangi Konsumsi Kafein dan Gula

  • Hindari mengonsumsi kafein atau makanan tinggi gula beberapa jam sebelum tidur, karena ini dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk tidur dengan nyenyak.

4. Relaksasi Sebelum Tidur

  • Lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, membaca buku, atau mandi air hangat untuk menenangkan pikiran dan mempersiapkan tubuh agar lebih mudah terlelap.

5. Olahraga Teratur

  • Lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau yoga di siang hari, tetapi hindari olahraga berat beberapa jam sebelum tidur, karena dapat meningkatkan energi dan membuat Anda kesulitan tidur.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda bisa memperbaiki pola tidur yang rusak akibat kebiasaan bergadang dan menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima setelah Ramadan.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar Topik Dampak Bergadang

Apa dampak bergadang saat puasa terhadap kesehatan?

Bergadang dapat menyebabkan gangguan metabolisme, penurunan fungsi otak, kelelahan, perubahan suasana hati, dan kenaikan berat badan.

Apakah bergadang meningkatkan risiko diabetes?

Ya, bergadang dapat mengganggu ritme biologis tubuh dan memengaruhi resistensi insulin, yang berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Bagaimana bergadang memengaruhi otak?

Kurang tidur dapat menurunkan konsentrasi, memperlambat reaksi tubuh, dan mengurangi kemampuan berpikir kritis.

Mengapa bergadang dapat menyebabkan kelelahan?

Bergadang mengganggu siklus tidur yang penting untuk pemulihan fisik dan mental, menyebabkan tubuh kelelahan keesokan harinya.

Apa hubungan bergadang dengan kenaikan berat badan?

Bergadang mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur nafsu makan, sehingga meningkatkan kemungkinan makan berlebihan dan obesitas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya