Setop 6 Kebiasaan Buruk dalam Percakapan Agar Tak Dicap Menyebalkan

Berikut ini enam kebiasaan buruk dalam bercakap-cakap yang seringkali tidak disadari yang membuat orang lain kesal

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2018, 21:00 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2018, 21:00 WIB
Wenger dan Adebayor (© AFP 2009)
Manajer Arsenal, Arsene Wenger bercakap-cakap dengan striker asal Togo, Emmanuel Adebayor di sela latihan di London Colney, jelang leg kedua Liga Champions lawan Villarreal, 14 April 2009. AFP PHOTO/IAN KINGTON... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Percakapan pasti dilakukan semua orang setiap saat. Belum lagi dengan kecanggihan teknologi saat ini, Anda dapat bercakap-cakap dengan orang lain hanya melalui telpon genggam.

Karena melibatkan orang lain, terdapat aturan-aturan yang harus ditaati untuk menjaga kualitas percakapan tetap terarah, menguntungkan kedua belah pihak, dan tidak menimbulkan konflik yang tidak perlu.

Namun, karena norma-norma tersebut lazimnya tidak dibuat dalam bentuk tertulis, seringkali diabaika oleh para pelaku komunikasi yang menyebabkan lawan bicara menjadi kesal. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan buruk yang sering dilakukan ketika sedang dalam percakapan;

1. Bermain ponsel

Sebesar 82 persen orang dewasa mengatakan bermain ponsel selama bercakap-cakap dapat merusak suasana ngobrol dengan lawan bicara seperti melansir businessinsider.sg, Jumat (20/7/2018). "Ponsel dan meme tidak akan pergi ke mana-mana, itu bisa ditunggu" ujar Heera R. Nair, netizen dalam forum online Quora.

 

2. Menginterupsi

Seringkali kita merasa tidak sabar untuk menginterupsi pernyataan orang lain. Namun, pada dasarnya aktivitas ini sangatlah menyebalkan.

Kebiasaan buruk dalam percakapan

img_dua-prince.jpg
Pangeran William (kanan) bercakap-cakap dengan adiknya Pangeran Harry (kiri) di laga penyisihan Grup C PD 2010 antara Inggris vs Aljazair di Cape Town Stadium, Cape Town, 18 Juni 2010. AFP PHOTO / PAUL ELLIS... Selengkapnya

3. Menggunakan headphone ketika bercakap-cakap

Hal ini memberikan sinyal bahwa lawan bicara tidak tertarik dengan percakapan tersebut. Entah tidak tertarik dengan topik percakapan atau bahkan dengan lawan bicaranya.

4. Menghubungkan segala sesuatu dengan pengalaman pribadi

Mungkin Anda sering bercakap-cakap dengan orang lain yang sedang bahagia karena baru saja mendapatkan sesuatu yang menarik. Kemudian Anda menghubungkan hal tersebut dengan pengalaman pribadi Anda yang lebih menarik. Hal tersebut sangat menyebalkan bagi lawan bicara.

Sebaliknya, Dale Carnegie dalam bukunya yang berjudul "Bagaiamana Cara Mendapatkan Teman dan Mempengaruhi Orang Lain" menyatakan untuk membuat orang lain menyukai Anda adalah dengan mendengarkan dan mendorong mereka untuk berbicara mengenai diri mereka sendiri.

 

Opini Berlebihan

Pasangan - hubungan cinta (iStock)
Ilustrasi pasangan bahagia - hubungan cinta (iStockphoto)... Selengkapnya

5. Memberikan opini secara berlebihan

Memberikan tanggapan berupa opini merupakan salah satu jenis feedback yang menandakan komunikasi tersebut benar berjalan dua arah. Namun, Anda hanya perlu memberikan opini tersebut ketika memang diperlukan.

6. Menggunakan bahasa tingkat tinggi yang tidak perlu

Pemakaian bahasa seharusnya disesuaikan dengan karakteristik lawan bicaranya, meliputi pendidikan, pengetahuan, latar belakang, kebudayaan, jenis kelamin, dan lain sebagainya. Dalam hal ini banyak sekali orang yang menggunakan kata-kata yang terlampau tinggi dan tidak sesuai dengan karakteristik komunikannya agar terlihat lebih pintar.

Padahal berdasarkan hasil penelitian, orang yang menggunakan bahasa sederhana dianggap lebih pintar dibandingkan orang yang menggunakan kata-kata yang rumit.

Bagaimana menurut Anda? Apakahpernah mengalami hal tersebut atau justru malah yang menerapkannya? Ayo bersama-sama kita kurangi kebiasaan-kebiasaan di atas karena dapat menyinggung orang lain. Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang lebih baik. (Kiki Novilia)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya