Gaung Besar Toboali City on Fire di Bangka Selatan

Jumlah event bertambah, Toboali City On Fire meriah dengan melibatkan komunitas.

oleh Cahyu diperbarui 30 Jul 2018, 11:45 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2018, 11:45 WIB
Toboali City On Fire
Jumlah event bertambah, Toboali City On Fire meriah dengan melibatkan komunitas.

Liputan6.com, Bangka Selatan Gaung Toboali City On Fire (TCOF) Season 3 menggema di Bangka Selatan. Perhelatan yang digelar di Pantai Laut Nek Aji Toboali, Bangka Selatan, pada 27 hingga 30 Juli 2018 ini didatangi ribuan orang wisatawan. 

Melihat antusiasme masyarakat yang besar tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Selatan, Haris Setiawan, beserta seluruh panitia menambah beberapa event lagi.

"Karena ini imbas dari eforia masyarakat yang sangat tinggi. Kami masukkan lagi dua event yang bisa mengangkat potensi daerah Bangka Selatan untuk pariwisata Indonesia. Semoga berdampak positif," ujar Haris.

Beberapa event yang ditambah adalah memanggang 20 ribu otak-otak dan makan ikan yang dikombinasikan dengan dongeng anak-anak. 

"Dan ada event yang berdasarkan inisiatif masyarakat. Sekitar 20 event lebih Toboali ini kami gelar. Terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang terus konsisten mendukung Bangka Belitung untuk terus membangun pariwisatanya, karena dengan pariwisata masyarakat kita akan sejahtera," ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Suwandi.

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan menargetkan jumlah pengunjung yang akan hadir selama pelaksanaan event tersebut sebanyak 20.000 orang.

"Kita melibatkan banyak komunitas di Bangka Selatan. Para seniman dan para anak-anak muda yang kreatif. Komunitas-komunitas itu dijadikan bagian dari kepanitiaan pelaksana, sehingga kami bersinergi dengan berbagai unsur," kata Suwandi.

Deretan acara lain yang ada di TCOF Season III ialah Toboali Photo Competition, Toboali Fashion Carnival, Festival Tari Kreasi Daerah, Nganggung 1.000 Dulang, Toboali Oriental Mural Festival, Festival Band, Festival Layang-Layang, Festival Barongsai, Lomba Pembuatan Film Dokumenter, Touring Komunitas Motor, Ritual Adat Buang Jung, dan Festival Kuliner.

Para pemimpin daerah pun ikut antusias menyaksikan acara tersebut, seperti Gubernur Bangka Belitung (Babel) diwakili Kepala Dinas Kominfo Babel Sudarman, Bupati Bangka Selatan H. Justiar Noer, Wakil Bupati Riza Herdavid, Kajari Safrianto Zuriat Putra, Kapolres AKBP Aris Sulistyono, Wakil Ketua DPRD Babel Toni Purnama, Ketua Penggerak PKK Basel Ekawati Justiar, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan kepala OPD setempat. Acara juga dihadiri Duta Besar Cina untuk Indonesia, Mr Xiau Qian yang diwakili Mr Li Hanging, Ketua Dewan Promosi Perdagangan International Cina untuk Indonesia, Mr Chen Min, para Kepala BUMN Cina dan beberapa Pengusaha Don Hasman, Risman Marah, Teguh Santosa ASITA Indonesia, dan Teguh Santosa dan ASITA Indonesia (7 Ketua ASITA dari berbagai provinsi).

Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer, mengatakan bahwa event tersebut diberi nama Toboali City on Fire agar menjadi penyemangat bagi Pemkab Basel dan masyarakat Bumi Junjung Besaoh. Ia menjelaskan, event wisata tahunan ini mulai digelar sejak tahun 2016 dan mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata RI.

"Terima kasih atas dukungan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pariwisata. Event wisata TCOF ini merupakan penggambaran dari semangat yang berapi-api, semangat yang membara, perwakilan dari kebangkitan pariwisata di daerah Kabupaten Basel,” kata Justiar.

Orang nomor satu di Bangka Selatan tersebut berharap event wisata tahunan tersebut dapat menguatkan persatuan dan kesatuan serta menguatkan pondasi kepariwisataan yang telah dirintis, sehingga mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

"Melestarikan alam dan budaya sehingga pariwisata dapat menjadikan daerah kita semakin maju, makmur, dan sejahtera. Kepada peserta dan wisatawan, saya ucapkan selamat datang dan selamat menikmati event wisata TCOF Season III ini. Selamat berkarya cipta, mengenal seni dan budaya Junjung Be­saoh Bangka Selatan, selamat meng-explore destinasi wisata kami. Semoga acara ini dapat berjalan dengan lancar, memberikan kesan yang baik dan mendalam baik bagi masyarakat, peserta dan pengunjung,” ucap Justiar.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Iyung Masruroh, mengatakan bahwa kemajuan pariwisata sangat terkait dengan unsur Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas (3A). Provinsi Bangka Belitung, termasuk Kabupaten Bangka Selatan, pun serius mengusahakan kemajuan di tiga unsur pendukung pariwisata tersebut.

“Dan jangan lupa, jika mengadakan sebuah festival agendanya harus tepat, agendanya jangan berubah-ubah, harus konsisten dari tahun ke tahun. Karena itu membuat Kemenpar lebih mudah dan bisa fokus mempromosikannya. Tepatnya jadwal juga akan memudahkan wisatawan untuk datang," kata Masruroh.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia mengatakan, dalam tiga hari ada agenda sebanyak itu menandakan festival yang terbilang besar.

Namun, kesuksesan sebuah festival tak hanya tergantung pada Kemenpar dan pemerintah pusat, tetapi juga dari unsur penthahelix.

"Akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media harus bersatu di daerah. Tujuannya jelas, memajukan pariwisata. Dan ingat, jangan buang sampah sembarangan, jaga sebuah acara dengan kebersihan,"ujar Arief.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya